Merdeka.com - Setelah membombardir sejak pukul 19:00 tadi
malam (12/11), hacker Indonesia dari tim The Indonesian Security Down
dan Suram Crew, akhirnya berhasil membuat situs http://asio.gov.au
rontok.
Bila dibuka, yang tampak adalah tulisan The Connection was Resert.
Namun, situs tersebut belum benar-benar down 100 persen atau 404 Not
Found dan hingga saat ini, hacker Indonesia masih terus menyerangnya.
Oleh sebagian hacker, situs tersebut tergolong sangat kuat
pertahanannya karena hampir 12 jam diserang hacker belum juga turun
statusnya meski sempat jatuh bangun. Memang saat membuka home dari situs
Asio.gov.id semalam masih bisa dibuka, tetapi saat membuka about asio
atau asio and nasional security sudah tidak bisa dibuka lagi sejak
semalam.
"Good job kk Last checked URL https:// www.asio.gov.au Status -1
(N/A) Country Checked Indonesia Device Computer Date/Time Checked
2013-11-11 02:58:21 PM," ungkap seorang hacker dari tim The Indonesian
Security Down.
Sebelumnya, komandan serangan hacker Indonesia, Om-Jin, menyerukan
agar para hacker memfokuskan serangan pada http://asio.gov.au.
"Menanggapi banyak opini orang bahwa kita salah serang kayaknya
keliru .. asis.gov.au adalah salah satu pusat intelligent Australia, dan
sekarang dalam keadaan Crash. Kini kita pusatkan serangan ke
asio.gov.au," katanya.
Sejumlah hacker mengeluhkan kuatnya situs http://asio.gov.id. "Gila
strong banget nih website. Sudah di-fire tapi masih up terus," kesalnya.
Ketika dimintai tanggapannya, Menkominfo Tifatul Sembiring enggan
memberikan tanggapannya seputar cyber war antara Indonesia dan
Australia. Namun, kalangan politisi di DPR menyatakan dukungannya pada
hacker Indonesia yang dianggap telah membela harga diri bangsa.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso secara terang-terangan mendukung
aksi para peretas. "Kalau kita dilakukan seperti ini, kalau perlu kita
menghimpun 1.000 hacker," kata Priyo. Menurut Priyo, perang di dunia
maya, atau cyber war, tak terelakkan di dunia yang kian terkoneksi ini.
"Saya kira perang cyber tidak terhindarkan."
Sumber : Merdeka
0 komentar :
Posting Komentar