English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 31 Januari 2019

Pasar Wall Street Dan Asia Dorong IHSG Dibuka Naik Pagi Ini



RIfan Financindo - Awal pekan ini Bursa Efek Indonesia dibuka naik ke 6491.39, lebih tinggi 27.2 poin dari penutupannya kemarin sore. Demikian juga dengan indeks LQ45 dibuka menguat hampir 7 poin ke 1030.35.

Bursa-bursa saham di Asia pagi ini dibuka menguat bahkan melesat ke level tertinggi empat bulan pada hari Kamis ini, mengikuti jejak Wall Street yang menguat setelah Federal Reserve berjanji untuk bersabar dalam menyesuaikan kisaran target suku bunga yang sesuai di masa yang akan datang.





Baca Juga :

Seperti diketahui Federal Open Market Committee (FOMC) mempertahankan suku bunga acuan AS di kisaran 2.25% – 2.5%. Keputusan mempertahankan tingkat suku bunga acuan ini menegaskan prediksi bahwa The Fed akan mengubah kebijakan moneternya yang selama tiga tahun terakhir cenderung ketat. Keputusan ini langsung mengangkat Wall Street tadi malam.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik ke level tertinggi sejak 4 Oktober dan terakhir naik 0.4%. Indeks Jepang Nikkei225 naik 1.4%. sementara KOSPI Korea Selatan naik 0.7%. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 30 Januari 2019

Pelemahan IHSG Masih Berlanjut, Cermati 8 Saham Ini

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin

PT Rifan Financindo - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih tertekan pada perdagangan saham hari ini. Performa IHSG tetap diperkirakan terkoreksi dengan diperdagangkan pada kisaran 6.371-6.459.

Analis Trimegah Sekuritas Rovandi menjelaskan, pelemahan indeks pada hari ini masih belum bisa terelakan. Efek masih menunjukan tren penurunan (bearish).

"Untuk besok, IHSG masih bearish atau turun di rentang support dan resistance pada level 6.385-6.460," ujarnya kepada Liputan6, Rabu (30/1/2019).

Baca Juga :

Dia menambahkan, dari perspektif global, perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China dan pengumuman the FED masih menghiasi pola gerak indeks hari ini.

Sementara itu, di tengah penantian laporan laba perusahaan tahun 2018, sentimen pasar global masih diliputi keterbatasan katalis positif. Oleh sebab itu, pelamahan lanjutan diperkirakan masih akan terjadi sampai dengan hari ini.

"Teknikalnya, indeks memang mengkonfirmasi bergerak melemah. IHSG akan bergerak terkoreksi pada rentang 6.371-6.459," ungkap Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat.
Dengan kondisi indeks yang diprediksi akan berada pada ruang zona negatif, Rovandi menganjurkan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Sedangkan Lanjar menyarankan saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), serta PT Vale Indonesia Tbk (INCO). PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 29 Januari 2019

Dibayangi Aksi Ambil Untung, IHSG Bakal Menguat Terbatas

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin

Rifanfinancindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan saham Selasa. Indeks diprediksi melaju terbatas seiring aksi profit taking dari investor asing.

Managing Director Jagartha Advisors FX Iwan mengungkapkan, IHSG berpotensi bergerak terbatas didukung dari pembelian bersih asing sepanjang pekan lalu. Adapun indeks hari ini, kata dia, kemungkinan diperdagangkan pada level 6.350-6.570.

"Untuk pekan ini, sentimen atau fokus akan tertuju pada perkembangan rilis data di Amerika Serikat (AS) terkait data unemployment dan payroll. Kemudian juga keputusan the Fed terkait tingkat suku bunga," kata dia kepada Liputan6, Selasa (29/1/2019).

Baca Juga :

Prediksi ini berlawanan dengan Binaartha Sekuritas. Head of Research Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan meramalkan IHSG akan cenderung tertekan hari ini.

Menurutnya, secara teknikal, potensi indeks untuk tertekan terlihat dari terbentuknya pola bearish engulfing. Indeks diasosiasikan melemah melihat pergerakannya yang mulai bergerak di bawah rata-rata nilainya selama lima hari atau lebih dikenal moving average (MA5).

"Oleh sebab itu, IHSG akan cenderung kembali tertekan pada hari ini. Indeks akan melanjutkan pelemahan pada support dan resistance di level 6.397-6.531," ujarnya.


Untuk saham moncer, pada kondisi seperti ini, saham dengan kapitalisasi besar dianjurkan Iwan untuk diincar investor saat kembali ke pasar domestik.

Saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Sedangkan Nafan menyarankan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), serta PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP). Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 28 Januari 2019

Kondisi Forex Awal Sesi Asia 28/01: Dolar AS Masih Terperosok



Rifan Financindo - Memulai perdagangan forex sesi Asia awal pekan hari Senin (28/01) posisi dolar AS terhadap banyak rival utamanya masih lemah melanjutkan perdagangan akhir pekan lalu. Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya terpantau dibuka lebih rendah dari penutupan akhir pekan lalu.

Dolar AS melemah akhir pekan lalu oleh spekulasi pasar bahwa Federal Reserve kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan komite kebijakan (FOMC) pekan ini. Setelah menaikkan suku bunga sebanyak empat kali tahun lalu, bank sentral Amerika sudah mengumumkan sebelumnya ada dua kenaikan lagi pada 2019. Namun komentar selanjutnya dari beberapa pejabat Fed menyarankan kemungkinan jeda kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.

Melihat kondisi fundamental rivalnya, euro akhir pekan lalu bangkit dan naik sekitar 1% dari posisi sebelumnya yang anjlok ke posisi terendah dalam 7 pekan  setelah Presiden ECB Mario Draghi mengatakan ekonomi zona euro mungkin melihat penurunan yang nyata dalam waktu dekat.

Baca Juga :

Untuk poundsterling juga alami penguatan 1,05% terhadap dolar AS dari perdagangan sebelumnya yang retreat di tengah laporan media bahwa UU kesepakatan Brexit Perdana Menteri Theresa May mungkin mendapat dukungan bersyarat dari Partai Serikat Buruh Demokratik Irlandia Utara.

Terhadap yen dalam pair USDJPY, yen menguat  tipis setelah perdagangan sebelumnya melemah oleh sentimen kuatnya perdagangan aset beresiko serta laporan tingkat maufaktur Tokyo yang mengecewakan.

Terhadap mata uang Australia – aussie, dolar AS anjlok setelah perdagangan sebelumnya aussie terjun ke posisi terendah dalam 3 pekan oleh berkembangnya ekspektasi pemangkasan RBA rate pasca kenaikan suku bunga hipotek oleh National Bank of Australia (NAB) kemarin. Karena pasar beranggapan  bahwa kenaikan hipotek suku bunga variabel kemungkinan akan menekankan perlambatan pasar perumahan yang memaksa RBA untuk menurunkan suku bunga.

Indeks dolar  yang mengukur kinerja mata uang terhadap enam mata uang utama, terlihat di posisi  95,76 atau anjlok sekitar 0,03 persen dari perdagangan akhir pekan lalu yang ditutup pada posisi 95.81.

Selain prospek jeda kenaikan suku bunga, berlarutnya kekhawatiran tentang masalah perdagangan AS-Cina dan penutupan sebagian pemerintah di AS yang memasuki hari ke-35, membebani dolar dan mendorong para pedagang untuk mencari tempat yang aman dari logam emas. Harga emas melonjak sekitar 1,5% akhir pekan lalu, yang  bergerak melewati posisi $1.300 per troy ons ke level terbaiknya sejak pertengahan Juni 2018. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 25 Januari 2019

Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global Picu Wall Street Ditutup Bervariasi

Perdagangan Saham dan Bursa

PT Rifan Financindo - Wall street ditutup bervariasi, dengan indeks S&P 500 naik lebih tinggi tetapi Dow melemah. Sementara indeks Nasdaq naik dipicu laju saham perusahaan pembuat chip.

Hal ini dipicu kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global dan sengketa perdagangan yang belum terselesaikan antara Amerika dan China, melemahkan serentetan laporan pendapatan perusahaan yang kuat.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 22,38 poin, atau 0,09 persen, menjadi 24.553,24. Sementara indeks S&P 500 naik 3,63 poin, atau 0,14 persen, menjadi 2.642,33 dan Nasdaq Composite bertambah 47,70 poin, atau 0,68 persen, menjadi 7.073,46.

Baca Juga :


Bursa saham AS kali ini dipengaruhi komentar Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, yang menyatakan jika AS dan China masih jauh dari mencapai kesepakatan perdagangan, yang mengurangi antusiasme investor. Ini meski penghasilan kuartal keempat perusahaan dilaporkan secara umum tumbuh positif.

"Apa yang kami lihat adalah kenaikan pendapatan yang positif diimbangi oleh risiko politik yang meningkat sangat cepat," kata Wakil Ketua dan Kepala Strategi Pasar Bruderman Asset Management Oliver Pursche, di New York.

Dia mengatakan jika awalnya masih ada harapan terkait sengketa dagang. "Tetapi kemudian sekretaris perdagangan mengatakan bahwa kita terpisah satu sama lain dalam kesepakatan perdagangan China dan ini meniadakan hal positif itu," tambah dia.

Adapun perusahaan pembuat chip memimpin kenaikan Nasdaq. Xilinx Inc dan Lam Research Corp melaporkan hasil kuartalan yang mengalahkan ekspektasi analis. Texas Instruments Inc, membukukan laba yang lebih baik dari perkiraan.

Kemudian Philadelphia SE Semiconductor Index, di bawah tekanan dalam beberapa bulan terakhir setelah Apple Inc memperingatkan berkurangnya permintaan smartphone. Ini terlihat dari kenaikan persentase satu hari terbesar sejak 26 Desember, mencapai 5,7 persen.

Namun, bahkan dalam menghadapi hasil perusahaan yang optimis, kekhawatiran seputar tarif dan penutupan pemerintah federal terpanjang dalam sejarah membebani investor.

"Saat ini pasar akan tetap dalam kisaran perdagangan yang relatif ketat sampai mereka mendapatkan berita yang lebih baik. Saat ini tidak ada alasan untuk menjual tetapi juga tidak ada alasan untuk membeli," tambah Pursche.

Di sisi lain, maskapai penerbangan komersial American Airlines Group Inc, Southwest Airlines Co dan JetBlue Airways Corp, melaporkan pendapatan triwulanan yang melampaui perkiraan konsensus di tengah meningkatnya tekanan terkait dengan penutupan pemerintah. Indeks S&P 500 Airlines tercatat naik 3,3 persen.

Union Pacific Corp juga melaporkan laba yang mengejutkan. Operator kereta api, bersama dengan perusahaan penerbangan dan perusahaan lain, adalah konstituen dari indeks Transportasi Dow Jones yang diawasi ketat, mengakhiri sesi dengan naik 1,1 persen.

Pada musim pelaporan kuartal keempat ini berjalan lancar. Dengan hampir seperlima perusahaan S&P 500 yang melaporkan pendapatannya, sebesar 75,3 persen telah melampaui estimasi. Analis melihat pertumbuhan laba S&P mencapai 14,2 persen untuk kuartal ini.

Saham Textron Inc melonjak 5,6 persen setelah mengalahkan estimasi laba analis dan memperkirakan laba 2019 lebih baik dari perkiraan.

Namun, saham perusahaan pertambangan Freeport-McMoRan Inc turun 13,1 persen setelah kehilangan ekspektasi laba kuartal keempat karena jatuhnya harga tembaga.

Kali ini, volume perdagangan saham AS mencapai 6,94 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,88 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 24 Januari 2019

Rilis Laporan Keuangan Perusahaan Angkat Wall Street

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifanfinancindo - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat seiring rilis kinerja keuangan positif sehingga mendorong penguatan pada awal sesi perdagangan.

Namun, hal itu juga dibayangi kekhawatiran potensi penurunan ekonomi, perang dagang, dan penutupan pemerintahan AS terpanjang dalam sejarah.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 171,14 poin atau 0,7 persen ke posisi 24.575,62.

Baca Juga :


Indeks saham S&P 500 menguat 5,79 poin atau 0,22 persen ke posisi 2.638,69. Sementara itu, indeks saham S&P 500 bertambah  5,41 poin atau 0,08 persen ke posisi 7.025,77.

Indeks saham Dow Jones positif didorong dari rilis laporan keuangan International Business Machines (IBM), Procter and Gamble Co, United Technologies dan lainnya.

Padal awal perdagangan di wall street, optimisme terjadi tetapi dibayangi laporan, para pemimpin dan direksi perusahaan yang berkumpul di World Economic Forum di Davos, Swiss kehilangan kepercayaan pada kebijakan Presiden AS Donald Trump. Ini seiring efek dari kebuntuan perang dagang AS-China yang penjang menjadi terasa.

Ditambah ketidakpastian di AS. Tidak ada akhir dari penutupan pemerintahan AS dan menjadi yang terpanjang tampak di depan mata.

Penasihat ekonomi pemerintah AS, Kevin Hasset menuturkan, kemungkinan pertumbuhan ekonomi nol persen pada kuartal I 2019 jika shutdown atau pemberhentian pemerintah AS berlangsung hingga Maret.

Chief Investment Strategist SlateStone Wealth LLC, Robert Pavlik menuturkan, banyak orang mempertanyakan shutdown pemerintah AS. Kemudian pernyataan CEO mengenai perhatiannya terhadap kebijakan perdagangan. Hal itu membuat banyak orang tidak yakin apa yang terjadi dengan ekonomi global.

"Ini berhubungan dengan pelemahan kemarin. Orang tidak yakin. Pasar pun sudah jenuh beli dalam jangka pendek,” ujar Pavlik, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (24/1/2019).

Kinerja Saham
Di sisi lain, rilis kinerja keuangan perusahaan menjadi katalis positif untuk indeks saham acuan seperti Dow Jones.

IBM memberikan dorongan terbesar untuk indeks saham Dow Jones. Saham IBM naik 8,7 persen usai layanan cloud dan software membantu kenaikan laba di atas perkiraan analis dan menawarkan panduan lebih baik untuk perkiraan 2019.

Saham Procter and Gamble menguat 4 persen usai perseroan menaikkan perkiraan penjualan dalam setahun. Perseroan juga ambil keuntungan dari kenaikan harga dan permintaan yang kuat.

United Technologies melaporkan laba kuartal IV lebih baik dari perkiraan laba pada 2019. Saham United Technologies naik 5 persen.

Musim laporan kinerja kuartal IV 2018 berjalan baik. Dari 15 perusahaan  S&P 500 yang melaporkan kinerja, 77,6 persen membukukan kinerja mengalahkan perkiraan analis. Hal itu berdasarkan data Refinitiv. Analis perkirakan pertumbuhan pendapatan 14,2 persen pada kuartal IV 2018.

Saham Comcast Corp menguat 4,5 persen usai penyedia layanan kabel AS membukukan pendapatan lebih baik dari perkiraan dan dividen 10 persen.

Saham Kimberly-Clakr melemah 2,7 persen usai laporan laba kuartalan tak sesuai harapan. Ini seiring perseroan hadapi kenaikan biaya bahan baku dan dolar AS yang menguat.

Saham Tesla terpangkas 4,6 persen usai akan mengurangi jam produksi untuk mobil Model S dan X yang harganya lebih tinggi. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 23 Januari 2019

IHSG Dibuka Melemah, Sektor Keuangan Alami Penurunan Terbesar

Awal 2019 IHSG

Rifan Financindo - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona merah pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.185.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (23/1/2019), IHSG melemah 15,65 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.452,90. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih melemah 15,63 poin atau 0,24 persen ke level 6.452,93.

Indeks saham LQ45 turun 0,46 persen ke posisi 1.025,97. Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Hanya ada dua yang mampu bergerak ppositif yaitu DBX dan Pefindo25.


Baca Juga :

Sebanyak 124 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 85 saham melemah dan 113 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.463,35 dan terendah 6.450,43.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.991 kali dengan volume perdagangan 500 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 463,2 miliar. Investor asing jual saham Rp 14 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.185.

Sektor saham yang menghijau dan memerah sama-sama besar. Sektor saham keuangan turun 0,91 persen, dan bukukan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham pertambangan melemah 0,50 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,40 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CLAY melonjak 25 persen ke posisi 595 per saham, saham INPP meroket 24,42 persen ke posisi 1.070 per saham, dan saham CANI bertambah 19,05 persen ke 250 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain saham DART turun 14,63 persen ke posisi 280 per saham, saham BPTR susut 9,64 persen ke posisi 75 per saham, dan saham PICO melemah 6,43 persen ke posisi 262 per saham. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 22 Januari 2019

Laporan IMF Buat Saham-saham di Bursa Asia Banyak Yang Dijual



PT Rifan Financindo - Jelang akhir perdagangan saham bursa utama  kawasan Asia terpantau saham-saham banyak yang anjlok. Akibatnya indeks bursa utama tersebut bergerak di posisi yang lebih rendah dari perdagangan sebelumnya. Pemicu anjloknya saham-saham tersebut oleh kekhawatiran pasar akan pertumbuhan ekonomi global.

Kekhawatiran pasar mendapat sentimen laporan IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global.  Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan ekonomi dunia pada hari Senin. IMF mengurangi estimasi pertumbuhan global  yang menunjukka  bahwa momentum ekonomi yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir melambat.

Baca Juga :

Di wilayah kawasan China, indeks komposit Shanghai turun hampir 0,7 persen dengan indeks komposit Shenzhen turun 0,48 persen. Di bursa lainnya di Hong Kong, indeks Hang Seng  tergelincir 0,5 persen.

Anjloknya saham di bursa saham Jepang membuat indeks Nikkei 225 dan Topix turun masing-masing sebesar 0,07 persen dan 0,2 persen. Saham yang paling banyak ditekan yaitu saham kelas berat Fast Retailing, owner toko pakaian Uniqlo  tergelincir sekitar 0,3 persen.

Di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi  lebih rendah lebih dari 0,5 persen meskipun data pertumbuhan ekonomi negara itu untuk kuartal keempat 2018 dilaporkan  di atas ekspektasi.

Di bursa saham Australia, indeks ASX 200 turun sekitar 0,5 persen, meskipun sebagian besar sektor melihat kenaikan. Sektor keuangan yang sangat tertekan, saham ANZ tergelincir 1,49 persen, Commonwealth Bank of Australia turun 1,29 persen, Westpac turun 1,45 persen dan National Australia Bank merosot 1,32 persen.

Demikian juga dengan saham-saham di bursa saham Indonesia yang awal sesi dibuka dengan indeks alami penguatan namun kini terpantau indeks bergerak di area negatif dengan IHSG anjlok 0,41 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 21 Januari 2019

Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu



Rifanfinancindo - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

Parlemen Inggris menolak kesepakatan Brexit May dengan pukulan keras mayoritas 432 melawan 202, kekalahan terbesar bagi pemerintah Inggris di era modern. Meskipun demikian, hal ini membuka pintu ke berbagai pilihan, termasuk tidak ada Brexit samasekali, dan poundsterling mengalami kemajuan. Harapan akan tercapainya kesepakatan antara Cina dan AS terus memberikan dukungan terhadap matauang yang berbasis komoditi. Di zona Euro, tanda-tanda pelemahan tambahan membebani matauang bersama Eropa. Di AS, penjualan eceran tidak dipublikasikan karena penutupan operasi pemerintah, yang mulai membebani ekonomi AS. Jatuhnya keyakinan konsumen menambah keprihatinan.




Baca Juga :

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

  1.     Pasar menambah keuntungan dengan susah payah atas harapan terjadinya “breakthrough” dalam perang dagang.
  2. Housing market index naik 2 poin per bulan dari 56 menjadi 58.
  3. Home mortgages naik 9% per minggu setelah disesuaikan secara musiman, level tertinggi sejak bulan April 2010.
  4. Jobless claims turun 3000 per minggu dari 216.000 menjadi 213.000, lebih rendah daripada yang diperkirakan 221.000.
  5. Crude oil inventories turun 2.7 juta barel per minggu ke 437 juta.
  6. Industrial manufacturing naik 1.1% per bulan, mengatasi kenaikan 0.1% yang diperkirakan.

Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

  1. Penutupan operasi pemerintah AS di DC terus berlangsung— ini sekarang menjadi penutupan operasi pemerintah yang terpanjang di era modern.
  2. PPI-FD turun 0.2% per bulan, kurang dari bulan lalu, kenaikan 0.1%.
  3. Harga impor turun -1.0%, dan harga ekspor turun -0.6% per bulan, meleset dari yang diperkirakan.
  4. Same store sales naik 6.7% per minggu, turun dari sebelumnya kenaikan 8.9%.
  5. Industrial production naik 0.3% per bulan, turun dari revisi sebelumnya kenaikan 0.4%.
  6. Consumer sentiment index turun menjadi 90.7 pada bulan Januari, dibawah daripada yang diperkirakan 97.0. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 18 Januari 2019

Bursa Saham Asia Pasifik Akhir Pekan Sedang Cetak Untung Lebih Tinggi



Rifan Financindo - Pasar saham Asia Pasifik semuanya lebih tinggi pada perdagangan  sesi Asia akhir pekan hari Jumat (18/01)  setelah sebuah laporan bahwa para pejabat Amerika mungkin mempertimbangkan kemungkinan pelonggaran tarif di Cina, dalam upaya untuk mendorong pembicaraan perdagangan lebih lanjut.

Di tengah optimisme bahwa ketegangan perdagangan AS-Cina mungkin mereda,  pasar saham Greater China dibuka lebih tinggi. Indeks komposit Shanghai naik lebih dari 1 persen, indeks komponen Shenzhen naik lebih dari 1 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong juga diperdagangkan lebih tinggi sekitar 1,2 persen.

Di bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 naik 1,29 persen  sementara indeks Topix bertambah 1,1 persen. Indeks diperkuat oleh kenaikan signfikan saham-saham eksportir utama akibat pelemahan yen Jepang. Saham Mitsubishi Electric naik lebih dari 2 persen, sementara saham Canon dan Panasonic masing-masing naik hampir 1 persen, dan Sony naik 0,4 persen.

Baca Juga :


Indeks bursa saham Australia naik untuk hari keempat berturut-turut dengan saham-saham pertambangan, teknologi, dan bank untung paling besar. Indeks  ASX 200 bertambah 22,20 poin atau 0,38 persen. Sebelumnya indeks saham mencapai tertinggi dua bulan. Saham BHP Group dan Fortescue Metals masing-masing naik lebih dari 1 persen, sementara Rio Tinto menambahkan 0,7 persen setelah  melaporkan hasil produksinya untuk 2018.

Bursa Asia lainnya juga alami peningkatan keuntungan akhir perdagangan pekan ini seperti indeks Kospi di bursa saham Korea Selatan naik hingga 0,60 persen, namun terjadi profit taking pada perdagangan saham Indonesia dengan IHSG turun 0,09 persen.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengusulkan untuk mengangkat semua atau beberapa tarif impor Tiongkok untuk memberi Beijing alasan untuk membuat konsesi yang lebih dalam dalam pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung antara kedua negara. Tetapi Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menolak gagasan itu, khawatir bahwa itu dapat dianggap sebagai tanda kelemahan. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 17 Januari 2019

Review Forex 16/01: Dolar AS Hanya Kalah Terhadap Poundsterling



PT Rifan Financindo - Mengakhiri perdagangan forex hari Rabu yang berakhir pada sesi Amerika hari Kamis (17/01) mata uang utama yang mencetak keuntungan adalah dolar AS dan poundsterling. Dolar hanya melemah terhadap poundsterling merespon sentimen kondisi politik di Inggris.

Dolar naik terhadap euro karena mata uang Eurozone tersebut ditekan lebih rendah oleh kekhawatiran tentang ekonomi zona euro. Kurs euro turun 0,13 persen terhadap dolar, dan sempat anjlok ke posisi terendah dalam 12 hari di posisi  1,138. Fundamental euro memang sedang lemah pekan ini, bermula pada hari Senin data PDB menunjukkan Jerman nyaris lolos dari resesi pada paruh kedua tahun 2018. Selanjutnya Ketua  Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada hari Selasa memperingatkan bahwa ekonomi zona euro lebih lemah dari yang diperkirakan.

Sementara itu poundsterling kuat menjelang pemungutan suara tidak percaya pada pemerintah Perdana Menteri Inggris Theresa May yang diajukan oleh partai oposisi setelah UU Brexit yang diajukan ke parlemen Inggris ditolak dengan suara paling banyak. Padahal sesuai yang disepakati dengan Uni Eropa Brexit tinggal 10 pekan lagi.

Baca Juga :


Meskipun pound telah tenggelam lebih dari 1 persen terhadap dolar pada hari Selasa pagi, pound menguat setelah hasil pemungutan suara parlemen pada kesepakatan Brexit yang diajukan Theresa May ditolak dan investor melihat kekalahan tersebut memaksa Inggris untuk mengejar opsi yang berbeda mengenai UE. Kemungkinan yang terjadi Brexit tanpa kesepakatan atau diadakan referendum lagi.

Terhadap yen Jepang, dolar AS melaju mendapat tenaga dari kekalahan euro dan juga kuatnya perdagangan resiko seperti kenaikan perdagangan saham dan juga imbal hasil obligasi AS. Terpantau imbal hasil obligasi AS alami kenaikan 0,3 persen sedang bursa saham di Wall street juga cetak untung.

Kekuatan dolar terhadap beberapa mata uang utama diatas membuat mampu menekan balik aussie dolar dalam AUDUSD yang pada sesi Asia dan Eropa tertekan karena kuatnya harga komoditas unggulan Australia dan kuatnya perdagangan saham di negeri tersebut. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 16 Januari 2019

Preview Pemungutan Suara Brexit & Pengaruhnya Terhadap GBP/USD



Rifanfinancindo - Kekacauan Brexit terus berlanjut pada hari Senin dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May memperingati anggota parlemen untuk mendukung kesepakatan Brexit (Brexit deal) sebagaimana adanya atau menghadapi kekacauan politik dengan hanya tinggal 73 hari tersisa sebelum Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa pada tanggal 29 Maret. Diatas semua ini, penguat dari partai konsevatif Inggris Gareth Johnson berkata dia meninggalkan pemerintah Inggris pada hari sebelum pemungutan suara yang penuh arti di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada hari Selasa.

Pemerintah Inggris menunda pemungutan suara yang diskedulkan untuk bulan Desember karena kemungkinan akan kalah. Perdana Menteri Theresa May mengadakan tour  ke Eropa dalam rangka mengamankan konsesi mengenai isu Irlandia yang menjadi penghalang, namun partner-partner di Eropa yang ditemui  hanya mau memberikan klarifikasi tetapi tidak mengubah kalimat yang legal.
Kemungkinan kecil bagi kesepakatan Brexit nya May dapat disetujui oleh DPR dalam pemungutan suara hari Selasa tanggal 15 Januari ini.

Baca Juga :



Apa yang akan dilakukan oleh May jika kesepakatan ditolak?

Konsekwensinya bervariasi mulai dari perceraian yang kacau, pemilihan umum dini, atau bahkan tidak ada Brexit samasekali.

Salah satu pilihan adalah mendorong untuk “no-deal Brexit” yang akan membuat poundsterling terjungkal. Yang lain adalah mengadakan referendum kedua. Publik telah bergeser ke kubu “Remain” namun segala sesuatu bisa terjadi, dan ketidak pastianlah yang berkuasa. Menunda Brexit juga pilihan lainya sekalipun pemerintah telah menyangkalnya. Penundaan Brexit akan menaikkan poundsterling.
Pemimpin oposisi dari partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan bahwa dia akan berusaha agar keluar hasil pemungutan suara dengan “no-confidence” bagi pemerintah May setelah dia kehilangan pemungutan suara untuk “Brexit deal” di parlemen. Hal ini akan melemparkan Inggris ke ronde yang baru dari tidakpastian politik pada fase final dari Brexit. Sementara Theresa May bisa juga meminta untuk diadakan pemilihan umum dini atau menunda tanggal Brexit.

Skenario Brexit dan pengaruhnya terhadap GBP/USD:
  1. “Brexit deal” ditolak dengan “no-confidence vote” pengaruhnya: Sterling: negatif.
  2. Menunda tanggal Brexit pengaruhnya: Sterling netral sampai positip
  3. “No-deal Brexit” pengaruhnya: Sterling kuat negatif
  4. Brexit deal disetujui, pengaruhnya: Sterling positip
  5. No Brexit pengaruhnya: Sterling kuat positip
Diatas semuanya, satu hal yang jelas: ketidakpastian akan memicu volatilitas yang tinggi. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800