Nilai tukar euro bergerak makin lesu
terhadap dollar AS pada perdagangan siang ini (21/11). Euro melanjutkan
penurunan terbesar dalam tiga minggu yang terjadi kemarin karena para
investor menimbang bahwa ECB akan mengadakan program stimulus untuk
mendorong ekonomi di kawasan euro.
Sementara itu dollar berada dalam pola
menguat karena para investor memperkirakan bahwa nanti malam rilis data
klaim pengangguran minggu lalu akan mengalami penurunan. Klaim
pengangguran pekan lalu diperkirakan berada di level 333K, turun
dibandingkan klaim minggu sebelumnya yang berada di level 339K.
Sementara itu data PMI manufaktur awal
(flash) untuk bulan November di AS diperkirakan akan mengalami
peningkatan ke level 52.6 poin. Pada bulan Oktober lalu PMI manufaktur
final berada di level 51.8 poin.
Hari ini kawasan euro juga akan merilis
data PMI manufaktur awal dari Perancis, Jerman dan keseluruhan kawasan
euro. Data tersebut diperkirakan akan menunjukkan peningkatan
dibandingkan bulan Oktober lalu.
Hari ini euro berada di level 1.3416
dollar AS. Posisi euro ini melemah dengan cukup signifikan dibandingkan
dengan penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.3439
dollar AS. Hari ini euro sekaligus berada di level terendah sejak
tanggal 13 November.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap
dollar pada perdagangan hari ini akan cenderung melanjutkan
penurunannya. Untuk hari ini nilai tukar mata uang ini berpotensi untuk
bergerak di kisaran 1.3370 – 1.3450 dollar.
Sumber : Vibiznews
0 komentar :
Posting Komentar