English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 28 Februari 2018

Ikuti Wall Street, Bursa Asia Melemah






Rifanfinancindo - Bursa Asia melemah tipis pada pembukaan perdagangan saham Rabu pekan ini. Pelemahan ini mengikuti kejatuhan Wall Street atau bursa saham di kawasan Amerika Serikat (AS). Namun, pelemahan di bursa Asia ini tidak sebesar di AS.

Mengutip CNBC, Rabu (28/2/2018), Nikkei 225 tergelincir 0,39 persen di awal perdagangan, setelah mengalami penguatan pada perdagangan sebelumnya.

Baca juga :

Saham-saham di sektor keuangan diperdagangkan di wilayah negatif. Sementara saham-saham otomotif dan teknologi bergerak campuran.

Saham Honda Motor turun 0,58 persen, SoftBank Group turun 0,71 persen dan Fast Retailing kehilangan 0,89 persen. Sedangkan saham Yahoo Jepang turun 7,3 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga turun tipis 0,52 persen karena pelemahan saham-saham otomotif meskipun saham-saham di sektor teknologi menguat.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,44 persen. Jadi tiga dari 12 sektor yang mampu berada di zona positif. Saham-saham tambang menjadi penekan indeks acuan di Australia tersebut.

Saham pertambangan Rio Tinto dan BHP diperdagangkan turun masing-masing 0,39 persen dan 1,29 persen.

Pasar saham di Taiwan tutup untuk memperingati Peace Memorial Day. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 27 Februari 2018

Jelang Pidato The Fed, Bursa Saham Asia Mengekor Penguatan Wall Street


Rifan Financindo - Bursa saham Asia mengikuti jejak wall street yang mengalami penguatan lebih dari satu persen. Sebagian besar indeks utama bursa saham Asia mengalami kenaikan terdorong sentimen penantian pidato Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell di hadapan kongres AS.

Dikutip dari CNBC, pada pembukaan perdagangan hari ini (27/2/2018), seluruh indeks utama bursa saham Asia naik. Indeks saham Nikkei Jepang melaju 227,97 poin atau 1,01 persen.

Baca juga :

Sektor saham teknologi, keuangan, manufaktur, dan alat-alat berat berada di zona positif sehingga menopang penguatan indeks saham Nikkei.

Sementara itu, indeks saham Kospi Korea Selatan pun menanjak 0,69 persen didorong saham sektor keuangan, teknologi, dan saham produsen mobil. Saham Samsung Electronics diperdagangkan melonjak 1,98 persen dan SK Hynix menguat 1,81 prsen.

Indeks saham Australia S&P/ASX 200 naik tipis 0,51 persen disokong penguatan di sektor saham keuangan dan subindeks material yang memimpin kenaikan.

Sebut saja saham National Australia Bank naik 1,23 persen, ANZ menguat 1,11 persen, saham perusahaan tambang Rio Tinto dan BHP masing-masing naik 1,14 persen dan 1,17 persen.

Sedangkan indeks saham Shanghai naik 1,25 persen.

Pergerakan bursa saham Asia hari ini dipengaruhi laju bursa saham AS atau wall street yang menanjak lebih dari satu persen karena penurunan imbal hasil obligasi AS dengan tenor 10 tahun tercatat 2,86 persen pada Senin kemarin.

Indeks saham Dow Jones meroket 399,28 poin atau 1,58 persen ke level 25.709,27. Sementara indeks saham S&P 500 dan Nasdaq menguat 1,2 persen.

Kondisi tersebut dipengaruhi merosotnya imbal hasil obligasi AS menjelang pidato Powell di hadapan kongres AS pada Selasa waktu AS. Pelaku pasar tetap mencermati rencana kenaikan suku bunga acuan AS dan pernyataan Powell tentang inflasi AS.

"Sebelumnya kenaikan imbal hasil obligasi AS menjadi pemicu pelemahan saham-saham di AS, tapi sekarang imbal hasil turun sehingga menjadi pendorong utama saham rebound," kata Senior FX Strategist at National Australia Bank, Rodrigo Catril.

Di pasar uang, indeks dolar terhadap mata uang utama berada di posisi 89,853 pada akhir perdagangan kemarin. Tidak bergerak jauh dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Indeks dolar tercatat telah menguat sekitar 0,9 persen sejak awal Februari.

Sementara harga minyak menyentuh level tertinggi dalam tiga pekan. Harga minyak West Texas Intermediate AS diperdagangkan naik tipis 0,11 persen menjadi US$ 63,98 per barel. Sedangkan harga minyak Brent naik 19 sen ke level US$ 67,50 per barel. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 26 Februari 2018

Bursa Asia Menguat Jelang Kesaksian Gubernur The Fed


PT Rifan Financindo - Bursa Asia menguat jelang rilis laporan inflasi di Amerika Serikat (AS) dan kesaksian perdana Gubernur Federal Reserve yang baru Jerome Powell di hadapan Senat dan DPR.

Melansir laman Reuters, Senin (26/2/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,3 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang naik 1,4 persen.

Kenaikan tersebut mengikuti Wall Street, di mana Dow berakhir naik sebesar 1,39 persen pada akhir pekan lalu.

Baca juga :

Sementara indeks S & P 500 naik 1,60 persen dan Nasdaq 1,77 persen. Secara mingguan, Dow naik 0,37 persen, S & P 0,56 persen dan Nasdaq 1,35 persen.

Pasar sedikit tenang di tengah harapan jika Federal Reserve akan tetap berpegang pada pandangannya jika kebijakan pengetatan akan berlangsung bertahap. Ini merupakan pandangan bank sentral yang tertuang dalam sebuah laporan gubernur yang dirilis pada Jumat.

Dalam laporan kebijakan moneter setengah tahunan Bank sentral AS, yang keluar Jumat (23/2/2018), para pembuat kebijakan The Fed menegaskan kembali posisi mereka dalam menaikkan suku bunga secara bertahap.

Investor juga yakin jika Gubernur Fed Jerome Powell akan tetap berpegang pada laporan tersebut, saat memberikan kesaksiannya di hadapan DPR pada hari Selasa, diikuti oleh kesaksian ke Senat pada hari Kamis.

"Powell akan sangat sadar tentang risiko jika terjadi kenaikan pada akhir Januari dan  dia akan sangat ingin tidak terlalu banyak mengayuh perahu," kata Chris Weston, Kepala Strategi Pasar di broker IG. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Jumat, 23 Februari 2018

Bursa Saham Asia Bervariasi Jelang Akhir Pekan


Rifanfinancindo - Laju bursa saham Asia dibuka bervariasi pada perdagangan hari ini (23/2/2018). Indeks utama saham Nikkei Jepang susut, sementara indeks saham Australia naik terseret penguatan terbatas wall street.

Mengutip CNBC, Jumat ini, indeks saham Nikkei Jepang dibuka melemah tipis setelah tersungkur 1,07 persen pada penutupan perdagangan kemarin, 22 Februari 2018.

Baca juga :

Indeks saham ini diperdagangkan turun 0,08 persen ke level 21.720. Sementara indeks saham S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,23 persen.

Penguatan indeks saham utama bursa Asia dipengaruhi saham-saham utama wall street, yakni indeks saham Dow Jones yang menguat 0,66 persen atau 164,7 poin ke level 24.962,48 dan S&P 500 naik tipis 0,1 persen ke posisi 2.703,96.

Sedangkan indeks saham Nasdaq tergelincir 0,11 persen ke level 7.210,09 karena adanya kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan AS.

"Menaikkan suku bunga terlalu agresif dapat memperlambat ekonomi," Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard.

Pernyataan Bullard ini muncul setelah The Fed bahwa akan ada langkah kebijakan moneter secara bertahap karena perkiraan kenaikan inflasi.

Pelaku pasar juga mempertimbangkan hasil pertemuan Bank Sentral Eropa yang akan dirilis hari ini (Jumat waktu Jakarta).

Di pasar uang, indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mata uang utama di level 89,742 dibanding sebelumnya 90,235. Yen Jepang diperdagangkan 106,74 per dolar AS atau menguat dari posisi pertengahan pekan di level 107 per dolar AS.

Harga minyak mentah menyentuh level tertinggi dalam dua tahun menyusul penurunan persediaan minyak mentah AS. Harga minyak berjangka West Texas Intermediate AS naik 1,8 persen menjadi US$ 62,77 per barel dan minyak mentah Brent naik 1,5 persen menjadi US$ 66,39. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 22 Februari 2018

Sentimen Suku Bunga The Fed Bikin Bursa Asia Turun






Rifan Financindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring risiko kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) lebih cepat.


Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,35 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Jepang Nikkei turun satu persen. Yen melemah seiring dolar AS menguat.

Baca juga :

Pergerakan wall street juga mewarnai laju bursa saham Asia. Di wall street, indeks saham Dow Jones melemah 0,67 persen. Sedangkan S&P 500 susut 0,55 persen dan Nasdaq tergelincir 0,22 persen.Wall street melemah itu terjadi usai rilis risalah hasil rapat the Federal Reserve pada pertemuan Januari 2018. Pada pertemuan bank sentral AS itu menunjukkan mengenai inflasi.

Namun sisi lain ada harapan ekonomi tumbuh lebih cepat seiring ada stimulus pajak.Pejabat the Federal Reserve sepakat kalau prospek pertumbuhan ekonomi menguat dalam jangka pendek. Ini juga akan mendorong kenaikan suku bunga the Federal Reserve secara bertahap. Diperkirakan ada kenaikan suku bunga the Federal Reserve sebanyak tiga kali.

"Pelaku pasar melihat prospek ekonomi lebih baik sehingga mendukung kenaikan suku bunga secara bertahap. Stimus akan banyak datang, dan beberapa di antaranya sementara. Selain itu, upah dan data inflasi menguat. Kami harap ada kenaikan suku bunga empat klai pada 2018 dan 2019," ujar Analis Barclays Michael Gapen, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (22/2/2018).

Sentimen the Federal Reserve juga mendorong imbal hasil surat berharga atau obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun menguat ke level tertinggi. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun ditransaksikan di posisi 2,95 persen.

Di pasar uang, indeks dolar AS naik ke posisi 90,13. Dolar AS terhadap yen berada di posisi 107,68. Euro melemah ke posisi US$ 1,2274.Di pasar komoditas, harga minyak melemah 50 sen menjadi US$ 61,18 per barel pada awal perdagangan di Asia. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 21 Februari 2018

Bursa Asia Melemah Terseret Wall Street


PT Rifan Financindo -Bursa saham Asia melemah ikuti wall street pada perdagangan saham Rabu pekan ini.Wall street tertekan didorong saham Wallmart.Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,15 persen.

Indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,2 persen. Indeks saham Australia susut 0,05 persen dan diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,4 persen.Pelemahan bursa saham Asia itu diikuti wall street yang tertekan. Indeks saham Dow Jones dan S&P  tergelincir didorong saham Walmart.

Baca juga :
Sedangkan saham Amazon dan saham teknologi lainnya mampu menopang indeks saham Nasdaq. Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berbalik arah dari rekor tertinggi lantaran imbal hasil surat berharga yang naik seiring kekhawatiran terhadap the Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga lebih banyak dari yang diharapkan.

Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun naik mendekati level tertinggi dalam empat tahun. Investor berminat terhadap rilis utang pemerintah baru US$ 258 miliar.

Imbal hasil surat berharga meningkat seiring meningkatnya pinjaman pemerintah AS. Ini sebagai antisipasi defisit lebih besar karena reformasi pajak. Selain itu juga kesepakatan anggaran yang akan meningkatkan belanja federal selama dua tahun ke depan. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 20 Februari 2018

Bursa Asia Melemah Terkena Sentimen Pasar Eropa dan Dolar


Rifanfinancindo - Bursa Asia melemah pada perdagangan hari ini, setelah pasar ekuitas Eropa memecahkan rekor di tengah penguatan dolar usai terpental dari posisi terendah dalam tiga tahun.

Melansir laman Reuters, Selasa (20/2/2018), indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,1 persen. Sementara saham Australia turun 0,45 persen. Indeks Nikkei Jepang turun 0,4 persen setelah tiga hari berturut-turut mengalami kenaikan.

Baca juga :

Adapun indeks STTOX pan-Eropa turun 0,6 persen setelah tiga hari menggapai kenaikan besar, terseret saham konsumsi.

Sementara Wall Street ditutup untuk liburan, membuat Bursa Asia kekurangan dorongan. Wall Street diharapkan dapat melanjutkan pemulihannya setelah perdagangan kembali dibuka.

Pada pekan lalu, indeks Dow naik 4,5 persen, meningkat lebih dari setengah nilai yang hilang selama penurunan tajam di awal bulan yang mengguncang pasar global.

"Pasar saham Amerika akan menjadi perhatian setelah libur, terutama tentang kemungkinan bisa melanjutkan pemulihan yang bergantung pada kinerja saham di sana," kata Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 19 Februari 2018

Usai Libur Imlek, Bursa Saham Asia Lanjutkan Penguatan


Rifan Financindo - Laju bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin pagi (19/2/2018). Hal ini dipengaruhi penguatan indeks saham S&P 500 di Amerika Serikat (AS) selama enam hari berturut-turut.

Sementara pasar saham di kawasan Greater China (Hong Kong, Macau, Taiwan) masih tutup karena libur Tahun Baru Imlek.

Baca juga :

Mengutip CNBC, Senin (19/2/2018), indeks Nikkei Jepang bergerak naik 1,13 persen pada awal perdagangan ini. Indeks Topix menguat 1,2 persen, dan indeks saham Kospi Korea Selatan menanjak 0,87 persen.

Sementara indeks saham Australia naik 0,36 persen terdorong penguatan sektor saham keuangan 0,39 persen. Akan tetapi, laju indeks ASX 200 tertahan karena tekanan dari sektor energi yang anjlok 1,07 persen dan material tergelincir 0,12 persen.

Harga minyak di Australia diperdagangkan bervariasi. Saham Santos naik 1,39 persen, Oil Search lompat 2,96 persen, dan saham Beach Energy naik 4,74 persen.

Namun saham Woodside Petroleum justru jatuh 5,91 persen setelah perusahaan menyelesaikan proses penjualan saham senilai 2,5 miliar dolar Australia atau sekitar US$ 1,98 miliar pada 14 Februari 2018.

Melongok perdagangan pekan lalu, indeks utama di Amerika Serikat ditutup ke level tertinggi pasca berita seorang pengacara khusus di AS mendakwa 13 warga negara Rusia dan tiga entitas yang dituduh mencampuri pemilihan dan proses politik AS.

Di pasar mata uang, Yen Jepang diperdagangkan ke level 106,32 per dolar AS. Nilai ini menguat dari level sebelumnya di atas 108 per dolar AS pada perdagangan pekan lalu. Saham Toyota naik 1,3 persen, Honda menguat 1,48 persen, dan saham Sony naik 0,42 persen.

Sedangkan mata uang dolar Australia menyentuh level 0,7914 per dolar Amerika Serikat. Indeks dolar tercatat berada di posisi 89.078

"Indeks dolar diperkirakan masih akan melemah pada minggu ini," kata Kepala Strategi Valuta Asing di National Bank of Australia, Ray Attrill. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 15 Februari 2018

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – Dana Awal Kampanye Ridwan Kamil-Uu Rp2,2 Miliar

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA – Pasangan calon gubernur - wakil gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum (RINDU) melaporkan memiliki dana awal kampanye sebesar Rp2,2 miliar. Dana tersebut dikumpulkan dari tanggal 2 sampai 12 Februari 2018.
Dana tersebut dicantumkan dalam Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat beserta dengan lampiran nomor rekening khusus dana kampanye.
Ketua Tim Pemenangan RINDU Saan Mustopa menjelaskan, sumber dan penggunaan dana tersebut dipastikan dikelola dengan profesional. "Hal ini untuk wujudkan dana kampanye yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," ujar Saan di Bandung Jawa Barat, Rabu malam 14 Februari 2018.
Saan mengatakan, transparansi pemasukan dan pengeluaran dana kampanye diberlakukan per 13 Februari sampai dengan 27 Juni 2018. Dana awal kampanye tersebut bersumber dari Ridwan Kamil, Uu Ruzhanul Ulum, partai pengusung, anggota dewan dan masyarakat.
Untuk mencari dana kampanye, relawan RINDU  melakukan penggalangan udunan warga atau Uwa secara online maupun offline.  Melalui website https://udunan.jabarjuara.id/#, warga bisa berpartisipasi menyumbang dana untuk kegiatan kampanye paslon RINDU.  
Sedangkan warga yang ingin menyumbangkan secara offline dapat menghubungi posko atau rumah pemenangan Jabarjuara yang tersebar di 27 kabupaten kota di Jawa Barat.
Warga dipersilakan menyumbang mulai dari nilai terkecil Rp10.000.  Nilai sumbangan mengacu pada Peraturan KPU No. 13 tahun 2016 tentang Dana Kampanye Peserta Pilkada. Dalam peraturan tersebut disebutkan, dana kampanye yang berasal dari perorangan maksimal Rp75 juta, dari kelompok atau badan hukum swasta, maupun dari  partai politik atau gabungan parpol maksimal Rp750 juta. 
Seperti diketahui, KPU Provinsi Jawa Barat menetapkan dana kampanye yang digunakan masing-masing pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 maksimal Rp473 miliar.
Dana kampanye itu dialokasikan untuk biaya kebutuhan operasional rapat umum, pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka, pembuatan bahan kampanye, jasa manajemen konsultan yang berkaitan dengan pelaksanaan kampanye, alat peraga kampanye hingga pembuatan bahan kampanye. (mus)
Baca Juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (PALEMBANG) | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA PEKANBARU | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
Sumber: market.bisnis
Akb – rifanfinancindo

Rabu, 14 Februari 2018

Bursa Asia Menguat, Kecuali Bursa Jepang Tertekan Penguatan Yen



PT Rifan Financindo - Sebagian besar bursa Asia ditutup menguat pada hari Selasa (13/02), setelah bursa Wall Stret mencatat kenaikan kedua hari setelah kerugian minggu lalu.

Namun, indeks Jepang Nikkei 225 membalikkan kenaikan awal untuk ditutup turun 0,65 persen atau 137,94 poin, pada level 21,244.68 karena pasar melanjutkan perdagangan setelah akhir pekan yang panjang. Penurunan indeks terjadi karena dolar melemah terhadap yen Jepang, dan berbeda dengan rebound yang terlihat di pasar regional lainnya menyusul aksi jual baru-baru ini di saham.

Saham produsen mobil berakhir mixed, dengan Toyota meluncur 2,53 persen. Saham keuangan yang berada di wilayah positif di awal, melepaskan kenaikan perdagangan lebih rendah, dengan Mitsubishi UFJ Financial Group turun 1,46 persen pada akhir hari.
Baca juga :

Saham blue chip lainnya juga melihat kenaikan awal terhapus: Fanuc Manufacturing berakhir di bawah 0,69 persen dan Fast Retailing ditutup turun 1,11 persen.

Di pasar Korea Selatan, Kospi menguat 0,41 persen hingga ditutup pada 2.395,19. Keuntungan didorong oleh penampilan kuat dari saham kapital besar teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix, yang masing-masing melonjak 3,98 persen dan 4,3 persen.

Produsen mobil mendapat tekanan: Hyundai Motor kehilangan 0,97 persen sementara Kia Motors turun 2,28 persen pada akhir hari. Saham manufaktur juga suram. Pembuat besi baja Posco turun 1,24 persen dan Hyundai Steel turun 0,76 persen. LG Chem kehilangan keuntungan awal untuk meluncur 2,02 persen pada hari itu.

Indeks S & P / ASX 200 ditutup menguat 0,6 persen pada 5855.9 saat musim pendapatan bergulir. Sektor bahan dan emas termasuk di antara pemain terbaik pada hari itu, sementara sektor keuangan tertimbang berat naik tipis 0,45 persen.

Sementara itu, indeks kondisi bisnis National Australia Bank naik pada bulan Januari, mengindikasikan aktivitas bisnis yang kuat di negara ini. Indeks tersebut berada di +19 titik indeks untuk bulan tersebut, di atas rata-rata indeks +5 poin jangka panjang, kata NAB.

Pasar Tiongkok yang lebih besar juga menguat. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,54persen pada pukul 3:14 sore. HK / SIN karena pasar meraih keuntungannya kembali setelah jatuh ke wilayah koreksi pekan lalu. Saham teknologi mixed, namun indeks Tencent menguatkan kenaikan kelas berat, naik 2,54 persen dan menyumbang 72 poin pada kenaikan indeks 381,53 poin menjelang penutupan pasar.

Saham keuangan diperdagangkan kuat di wilayah positif: HSBC menguat 0,69 persen dan China Construction Bank menguat 1,43 persen pada pukul 3:04. HK / SIN. Saham Hong Kong Exchanges and Clearing naik 2,64 persen setelah pengangkatan dua anggota dewan baru.

Pengembang properti juga mendapat kenaikan, dengan China Evergrande Group naik 3,29 persen pada pukul 03:05. HK / SIN. Grup HNA Group Hong Kong International Construction Investment Group diperdagangkan menguat 8,53 persen menjelang penutupan setelah mengatakan akan menjual dua bidang tanah ke Henderson Land Development senilai hampir 16 miliar dolar Hong Kong ($ 2,05 miliar). Saham Henderson naik 1,02 persen pada pukul 03.05 siang. HK / SIN.

Volume perdagangan lebih ringan dari biasanya, dengan perdagangan selatan pada saham terhubung ditutup, menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Di pasar daratan Tiongkok, indeks komposit Shanghai naik 1 persen menjadi ditutup pada 3.185,6 dan komposit Shenzhen naik 0,41 persen menjadi berakhir pada 1.730,83. Indeks blue chip CSI 300 ditutup menguat 1,19%.

Pasar India tutup pada hari Selasa untuk liburan.

Pasar A.S. pada hari Senin melanjutkan rebound mereka dari minggu terburuk mereka dalam dua tahun, dengan indeks saham utama mencatat kenaikan lebih dari 1 persen. Aksi jual pekan lalu, yang awalnya dipicu oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga, melihat Dow dan S & P 500 kehilangan 5,2 persen pada minggu ini.

Imbal Hasil Treasury Treasury AS 10 tahun menyentuh level tertinggi baru empat tahun di sesi terakhir. Hasil Treasury 10-tahun berdiri di 2,85 persen setelah naik setinggi 2,9 persen semalam.

Investor juga mencerna rilis rencana infrastruktur Trump administrasi senilai $ 200 miliar.

Honda Motor akan menarik sekitar 350.000 mobil di Tiongkok karena masalah terkait dengan mesin, lapor Reuters. Tidak ada kecelakaan yang terkait dengan masalah ini, kata Reuters, mengutip perwakilan Honda. Saham Honda ditutup turun 1,71 persen.

Fujifilm Holdings mengakhiri sesi ini turun 3,23 persen. Pada hari Selasa, pemegang saham Xerox Carl Icahn dan Darwin Deason mengkritik sebuah kesepakatan yang akan melihat Xerox dijual ke Fujifilm.

Sementara itu, Fosun China siap membeli saham mayoritas di rumah mode Prancis Lanvin, kata Reuters, mengutip sumber. Saham Fosun naik 1,62 persen pada pukul 03:07. HK / SIN.

Di tempat lain, saham CapitaLand naik 2,02 persen pada 2:47 p.m. HK / SIN setelah pengembang mengumumkan pada hari Selasa bahwa keuntungan pasca pajak untuk 2017 naik 30,3 persen menjadi 1,55 miliar dolar Singapura ($ 1,17 miliar). Laba pasca pajak kuartal keempat turun 37,8 persen menjadi S $ 267,7 juta ($ 202,1 juta).

Dalam mata uang, dolar AS memperpanjang kerugian setelah mengurangi kenaikan beberapa minggu lalu karena saham A.S. rebound. Indeks dolar, yang melacak mata uang A.S. terhadap sekeranjang rekan sebayanya, tergelincir ke perdagangan di 89.898 pada pukul 2.45 siang. HK / SIN.

Terhadap yen, dolar kembali menguat pada 108,14, memperpanjang kerugian yang terlihat pada sesi terakhir.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pada hari Selasa bahwa dia belum memutuskan siapa gubernur Bank of Japan berikutnya, Reuters melaporkan. Menteri Keuangan Taro Aso mengatakan bahwa orang tersebut harus fasih berbahasa Inggris. Laporan media pekan lalu mengindikasikan gubernur saat ini Haruhiko Kuroda akan diangkat kembali saat masa jabatannya berakhir pada bulan April, kantor berita tersebut mengatakan, mengutip sebuah sumber.

Sementara itu, euro menguat ke perdagangan di $ 1,2320.

Harga minyak naik tipis setelah menyelesaikan sesi sebelumnya sedikit berubah. Kontrak berjangka minyak mentah Brent menambah 0,62 persen menjadi diperdagangkan pada $ 62,98 per barel. West Texas Intermediate di AS menempelkan 0,57 persen pada perdagangan $ 59,63.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia akan mencermati pergerakan Wall Street, yang diperkirakan bisa menguat dengan optimisme ekonomi AS dan rencana infrastruktur pemerintahan Trump. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 13 Februari 2018

Bursa Asia Naik Mengekor Wall Street






Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, mengikuti kenaikan Wall Street usai mengalami kerugian besar pada pekan lalu.

Melansir laman Reuters, Selasa (13/2/2018), indeks acuan Nikkei Jepang naik 0,96 persen pada awal perdagangan. Di mana, sebagian besar saham produsen mobil besar naik sedikit, meskipun saham Toyota tergelincir 0,39 persen. Saham keuangan juga tercatat berada di wilayah positif.

Sementara indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,68 persen. Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing melonjak 2,06 persen dan 2,68 persen.

Baca juga :

Saham produsen mobil juga tercatat menguat pada indeks Kospi, dengan Hyundai Motor membukukan kenaikan 0,32 persen.

Sementara Pasar India ditutup pada Selasa untuk liburan.

Wall Street sebelumnya menguat, seiring indeks utama rebound dari kinerja mingguan terburuknya dalam dua tahun.

Indeks Dow Jones ditutup naik 410,37 poin ke level 24,601.27. DowDuPont dan Apple menjadi saham dengan performa terbaik di Dow, masing-masing naik 3,4 persen dan 4 persen.

Sementara indeks S&P 500 menguat 1,4 persen berakhir ke posisi 2.656, dengan bahan bangunan dan teknologi informasi menjadi sektor dengan kinerja terbaik. Sedangkan Nasdaq naik 1,6 persen menjadi 6.981,96.

Pada perdagangan kali ini, Saham Amazon, Bank of America dan Apple  yang turun tajam pekan lalu, semua naik setidaknya 2,5 persen.

JJ Kinahan, Kepala Strategi Pasar di TD Ameritrade, mengatakan pasar mencoba untuk menemukan titik keseimbangan setelah melemah pekan lalu.

"Ada lebih banyak ketidakstabilan di masa depan. Hal-hal ini memerlukan waktu beberapa minggu untuk menyelesaikannya," kata dia.

Indeks Dow dan S & P 500 kembali menguat 5,2 persen usai pada pekan lalu mencatat penurunan mingguan terburuk sejak Januari 2016. Sementara komposit Nasdaq turun 5,1 persen, menandai penurunan terbesar satu minggu sejak Februari 2016.

Indeks utama ditutup ke posisi tinggi minggu lalu, dengan Dow naik 330 poin pada hari Jumat sementara S & P 500 dan Nasdaq menguat lebih dari 1,4 persen.

Indeks Dow 30 ditutup lebih dari 1.000 poin lebih rendah dua kali pada  pekan lalu. Meski kemudian naik lebih dari 300 poin dalam dua hari perdagangan lainnya. Sementara itu, indeks S & P 500  mencatat pergerakan lebih besar dari 1 persen dalam empat dari lima hari perdagangan minggu lalu.

"Ini terlihat seperti fase korektif," kata Katie Stockton, Pendiri Fairlead. Dia mencatat membutuhkan beberapa minggu lagi sampai koreksi ini berakhir. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Jumat, 09 Februari 2018

Senada Wall Street, Bursa Asia Terpukul Imbal Hasil Obligasi



Rifan Financindo - Bursa Asia jatuh  jelang akhir pekan ini, senada dengan Wall Street yang mengalami penurunan di tengah kekhawatiran kenaikan imbal hasil obligasi.

Melansir laman Reuters, Jumat (9/2/2018), indeks Nikkei Jepang merosot 3 persen, menuju kerugian mingguan sebesar 8,6 persen. Sementara indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,8 persen.




Baca juga :


Indeks MSCI yang mencapai rekor tertinggi pada 29 Januari, berada di jalur penurunan enam hari berturut-turut, dengan total penurunan mencapai 6 persen pada minggu ini.

Adapun saham Australia melemah 1,7 persen dan KOSPI Korea Selatan turun 2,3 persen.

"Tahap koreksi ekuitas bisa bertahan hingga Februari dan mungkin sampai bulan Maret," kata Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo.

Sebelumnya di Wall Street, indeks Dow anjlok 4,1 persen dan S P 500 tenggelam 3,7 persen. Dengan penurunan pada Kamis tersebut, indeks S&P 500 dan Dow tergelincir lebih dari 10 persen dari rekor tertingginya pada 26 Januari.

Bursa AS mulai goyah setelah laporan pasar tenaga kerja AS tercatat membaik memicu lonjakan imbal hasil obligasi dan kekhawatiran kenaikan inflasi yang dapat memicu kenaikan suku bunga bank sentral.

Tercatat, imbal hasil obligasi 10 tahunan AS naik 2,884 persen pada hari Kamis, tepat di bawah level tertinggi empat tahun pada Senin lalu di posisi 2,885 persen. Angka ini bertahan di level 2,8312 persen.

Imbal hasil naik setelah Bank of England mengatakan kemungkinan suku bunga perlu meningkat lebih cepat, menambah ekspektasi stimulus bank sentral akan berkurang secara global. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 08 Februari 2018

Lawan Tekanan Wall Street, Bursa Saham Asia Menguat







PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia cenderung menguat pada awal perdagangan saham Kamis (8/2/2018). Penguatan tersebut tidak terpengaruh tekanan wall street karena dipengaruhi sentimen kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan perdagangan bursa saham Asia, indeks Nikkei Jepang melonjak 0,64 persen. Kenaikan itu terdorong penguatan sektor saham keuangan dan otomotif. Sebut saja saham Toyota yang naik 2,94 persen, Fanuc Manufacturing menguat 2,67 persen, dan Mitsubishi UFJ Financial Group naik 1,53 persen.

Selain itu, sektor saham teknologi mayoritas naik tinggi, seperti Sony menguat 1,48 persen dan Nikon 2,09 persen. Sedangkan saham Nintendo justru tergelincir 0,71 persen. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis pekan ini.
Baca juga :

Indeks saham Korea Selatan Kospi bergerak menguat 0,85 persen setelah berada di zona merah pada sesi penutupan perdagangan kemarin (7/2). Saham-saham teknologi memimpin, di antaranya Samsung Electronics menguat 1,48 persen.

Indeks saham Australia justru melawan tren positif bursa saham Asia. Indeks ASX 200 jatuh 0,12 persen terseret sentimen negatif di sektor energi dan material, serta terimbas dari laporan neraca keuangan Nissan Motor, Nikon, dan Manulife Financial.

Saham Rio Tinto, perusahaan tambang Inggris-Australia yang memiliki 40 persen hak partisipasi di PT Freeport Indonesia ini jeblok 2,29 persen setelah mengumumkan rekor dividen setahun sebesar US$ 5,2 miliar atau US$ 2,90 per saham.

Dividen diberikan karena pendapatan perusahaan pada tahun lalu melonjak 69 persen menjadi US$ 8,63 miliar. Rio Tinto juga melaporkan pembelian kembali (buy back) saham senilai US$ 1 miliar.

Sementara di pasar uang, indeks dolar AS diperdagangkan di level 90,267. Nilai mata uang dolar AS terhadap yen Jepang turun ke posisi 109,30. Sedangkan kurs Euro merosot ke posisi 1,2265 per dolar AS.

Harga minyak dunia masih tertekan setelah menyentuh level terendahnya dalam satu bulan menyusul persediaan dan produksi minyak mentah AS meningkat pekan lalu.

Harga minyak mentah AS menurun 0,24 persen menjadi US$ 61,64 per barel, dan harga minyak mentah Brent merosot 2 persen menjadi US$ 65,51 per barel. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 07 Februari 2018

Bursa Saham Asia Kembali Perkasa Imbas Wall Street


Rifanfinancindo - Bursa saham Asia menguat pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu didorong bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street berbalik arah ke zona hijau.

Analis menilai, aksi jual mulai tertahan sehingga volatilitas sedikit mereda. Akan tetapi, prospek pengetatan moneter di seluruh dunia masih menjadi tantangan bursa saham untuk jangka panjang.

Baca juga :

"Perubahan stimulus dengan cara lebih terukur masih masuk akal. Meski belum siap untuk kejutan berikutnya. Dengan tingkat kenaikan suku bunga di negara Atlantic dalam beberapa bulan mendatang, kemungkinan ada kekhawatiran lebih lanjut," tulis Analis AMP Capital, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (7/2/2018).

Pada awal perdagangan di bursa saham Asia, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen usai turun tajam. Pada perdagangan saham kemarin, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 3,5 persen, dan penurunan terbesar sejak Agustus 2015.

Indeks saham Australia reli 1,1 persen. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 2,9 persen.Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,62 persen yang didorong sektor saham teknologi.

Bursa saham Asia menguat ini mendapatkan sentimen positif dari wall street. Indeks saham Dow Jones naik 2,33 persen. Sementara itu, indeks saham S&P 500 menguat 1,74 persen dan indeks saham Nasdaq bertambah 2,13 persen.

Selain itu, imbal hasil surat berharga AS untuk tenor 10 tahun berada di posisi 2,65 persen, kemudian kembali naik ke posisi 2,8 persen. Dengan imbal hasil obligasi berbalik arah membuat risiko kembali muncul sehingga dapat dorong aksi jual.

Di pasar uang, dolar AS menguat terhadap yen di posisi 109,50. Euro relatif stabil di kisaran US$ 1,2377. Indeks dolar AS menguat terhadap mata uang asing lainnya dengan naik 0,13 persen ke posisi 89,67.

Harga emas turun berada di posisi US$ 1.325,90 per ounce usai sentuh level terendah US$ 1.319. Sedangkan harga minyak untuk pengiriman April naik 47 sen menjadi US$ 63,58. Harga minyak Brent melemah 40 sen ke posisi US$ 67,22 per barel. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800