Pergerakan harga-harga komoditas utama global pada pekan ini
terbilang mengalami kondisi yang mixed. Untuk komoditas energi seperti
minyak mentah menunjukan kondisi yang meningkat, lalu diikuti oleh
komoditi pangan seperti jagung dan juga kedelai. Namun pada komoditi
logam mulia seperti emas justru terus mengalami bearish dan telah
menyentuh level terendah sejak 7 Juli lalu. Beberapa faktor fundamental
yang ditunjukan oleh rilisnya beberapa data ekonomi yang dirilis pada
pekan ini diantaranya ialah : naiknya data sentimen ekonomi Jerman untuk
bulan Oktober lalu sebesar 1,8 poin menjadi 5,8 poin, lalu naiknya data
penjualan ritel Amerika Serikat untuk bulan Oktober sebesar 0,4% dan
turunnya data klaim pengangguran AS untuk pekan lalu sebesar 21 ribu.
Namun bagi minyak mentah dan emas, sentimen fundamental yang sangat
signifikan datang dari ekspektasi pasar terhadap kemungkinan kebijakan
tapering terhadap stimulus ekonomi AS yang diperkirakan akan dipastikan
oleh Fed dalam waktu dekat ini. Beberapa hari terakhir banyak anggota
Fed yang secara langsung mengenai indikasi tersebut dan ditambah lagi
oleh pernyataan Janet Yellen yang pekan ini telah mendapat dukungan
mayoritas Senat AS untuk maju di pencalonan Gubernur Fed menggantikan
Ben Bernanke.
Harga minyak mentah di akhir perdagangan pekan ini ditutup pada
posisi 94,8 dollar per barel atau naik dari posisi di awal pekan yang
sempat menyentuh level 92,57 dollar per barel. Sedangkan harga emas
ditutup pada posisi 1243,1 dollar per troy ons. Menguatnya performa
nilai tukar dollar terhadap mata uang mayoritas menjadi faktor utama
penekan permintaan pada emas.
Untuk harga komoditi pangan, kedelai dan jagung mengalami kenaikan
diakhir perdagangan pekan ini. Jagung ditutup di posisi 4,23 dollar per
bushel dan kedelai meloncat ke level 14,0875 dollar per bushel. Naiknya
kedua komoditi pangan tersebut disebabkan oleh spekulasi adanya
penambahan impor pangan yang dilakukan oleh China dan adanya prediksi
yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian AS yang menyatakan bahwa
tahun 2014 permintaan pangan akan naik.
Sumber : Vibiznews
0 komentar :
Posting Komentar