English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 12 November 2013

Pemulihan Perkuat Posisi Presiden Xi Lakukan Reformasi




(CNBC/Steve Liesman) PEMULIHAN DUKUNG REFORMASI EKONOMI CHINA: Gambar menunjukkan Pudong, kawasan industri di seberang kota Shanghai, China. Pemulihan sejumlah data ekonomi China terakhir, antara lain output industri, ekspor, inflasi dan investasi mendukung reformasi ekonomi secara komprehensif China yang tengah dibahas dalam sidang pleno ke-3 di Beijing. Analis Shen Jianguang, kepala ekonom dari Mizuho, Hong Kong yakin, sejumlah langkah dan reformasi fiskal dapat mendorong permintaan domestik dan mempertahankan pertumbuhan di atas level 7,2% tahun ini.
Beijing, (Analisa). Ekonomi China memasuki kuartal terakhir 2013 dengan percepatan di sektor manufaktur dan ekspor, momentum yang memberikan keyakinan bagi para pemimpin Partai Komunis China yang sedang mengadakan sidang pleno komite sentral partai berkuasa untuk menetapkan perubahan kebijakan untuk dasawarsa mendatang.
Output industri naik melampaui estimasi, 10,3% dari setahun sebelumnya dalam Oktober dan investasi manufaktur menguat, data yang dirilis Biro Statistik Nasional 9 Nopember lalu menyebutkan. Sementara data dari kepabeanan di hari sebelumnya juga menunjukkan bahwa ekspor mengalami rebound melebihi porkas.
Presiden Xi Jinping dan para pejabat tinggi partai Selasa akan menyimpulkan hasil sidang pleno empat hari itu berupa pemetaan cetak biru ekonomi untuk menopang pertumbuhan dan menggerakkan urbanisasi ratusan juta penduduk daerah. Media China melaporkan Senin tentang prospek bagi memperkenankan investasi swasta dalam bisnis pemerintah dan untuk menaikkan pajak properti di seluruh China sebagaimana yang dikatakan People’s Daily perlu bagi partai untuk menunjukkan “kemampuan dalam memerintah.”
“Semua data terakhir menunjukkan sedikit pulihnya ekonomi - cukup bagus untuk memungkinkan kepemimpinan negara untuk tidak perlu khawatir tentang perkembangan beberapa bulan ke depan dan memusatkan perhatian kepada reformasi jangka menengah,” kata Stephen Green, kepala bagian riset China di Standard Chartered Plc di Hong Kong, yang dengan tepat memperkirakan pertumbuhan output industri. “Pertanyaannya kini apakah mereka mempunyai rencana cukup meyakinkan untuk mengatasi berbagai tantangan jangka menengah,” katanya.
“Bagaimana membuat terobosan dan mengatasi kesulitan dan bagaimana menanggapi seruan rakyat dengan cara jauh lebih baik terkait seruan bagi reformasi, menjadi ujian bagi kemampuan partai kita untuk memerintah,’ kata People’s Daily yang merupakan corong pemerintah di halaman depannya Senin.
Reformasi BUMN
China akan memperkenalkan langkah-langkah besar untuk reformasi perusahaan-perusahaan milik negara setelah sidang pleno, kata China Daily melaporkan, mengutip Huang Shuhe, wakil ketua Komisi Supervisi Aset dan Administrati Pemerintah. Dalam sebuah laporan ahli riset pemerintah, China Securities Journal mengatakan, negara harus sudah mulai memberlakukan pajak properti perorangan dalam 2015.
Lembaga Riset Dewan Negara mengatakan, reformasi harus termasuk mengekang peran pemerintah  dalam ekonomi, dengan menyesuaikan sistem fiskal dan memacu investasi asing.
Melonggarkan kebijakan satu anak, merubah hak kepemilikan tanah daerah dan memperkenankan pemerintah daerah menerbitkan obligasi kemungkinan termasuk di dalam reformasi, kata Bank of America Corp. Sementara Mizuho Securities Asia Ltd. memperkirakan adanya kebijakan untuk menopang urbanisasi, juga perubahan terhadap registrasi rumahtangga, yang disebut hukou, sistem, dan penyeimbangan kembali tanggungjawab fiskal antara pemerintah pusat dan daerah.
Inflasi Oktober 3,2% sedikit lebih rendah dari perkiraan, harga produsen turun 1,5% dari setahun sebelumnya dan penjualan eceran naik 13,3%.
Investasi aset tetap kecuali rumahtangga daerah dalam 10 bulan pertama naik 20,1%. Investasi manufaktur naik 23,7% dalam Oktober, dengan kenaikan rata-rata 17,2% dalam semester pertama, kata estimasi Royal Bank of Scotland Plc.
Ekspansi ekonomi 7,6% tahun ini turun dari 7,7% dalam 2012 dan pada level sama tahun 1999, ekspansi paling lemah sejak 1990.
“Walau momentum pertumbuhan melemah, sejumlah langkah reformasi, seperti hukou dan isu tanah di daerah, di samping reformasi fiskal, akan bisa mendorong permintaan domestik dan efisiensi, dan membuat ekonomi kemungkinan bertahan dengan pertumbuhan di atas 7,2%,” kata Shen Jianguang, kepala ekonom Asia Mizuho di Hong Kong. Masalahnya ialah bagaimana memastikan bahwa kepemimpinan baru akan bisa mengatasi vested interests untuk mendorong implementasi reformasi,” katanya.
 
Sumber : Harian Analisa

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800