Liputan6.com, Singapura : Harga emas naik pada Senin (Selasa WIB) membalikkan kerugian awal dalam sebuah reli pada akhir sesi. Sentimen pasar minyak melemah menyusul kesepakatan mengenai program nuklir Iran berdampak ke harga emas.
Harga spot emas naik 0,5% ke level US$ 1.249,64. Sebelumnya harga emas jatuh ke level terendah US$ 1.227,34 per ons sejak 8 Juli 2013.
Pada pagi hari, harga emas turun 1% setelah kesepakatan Iran menghentikan aktivitas nuklir. Kesepakatan itu menunda beberapa sanksi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa pada beberapa sektor.
Emas berjangka naik US$ 2,9 ke level US$ 1.241,20 per ons untuk pengiriman Desember. Data Reuters menunjukkan, volume perdagangan 60% di atas rata-rata 30 hari. Sebagian besar didorong dari kontrak rollover Desember-Februari tahun depan.
Sementara itu, laporan ekonomi Amerika Serikat yang bervariasi tidak banyak berpengaruh pada harga emas. Data menunjukkan kontrak pembelian rumah Amerika Serikat mencapai titik terendah dalam 10 bulan.
"Masalah bagi investor emas adalah pergerakan emas cenderung flat, dan dampak negatif dari inflasi atau deflasi. Ada alasan negatif untuk tetap diinvestasikan dalam emas," ujar Andrew Wilkinson, Analis Miller Tabak and Co seperti dikutip dari Reuters, Selasa pekan ini.
Pada perdagangan emas berjangka divisi Comex sempat dihentikan selama 20 detik oleh CME Group Stop Logic. Hal itu untuk mencegah harga emas yang berlebihan. Dalam 10 menit, harga emas turun lebih dari US$ 11 dengan volume 5.400 lot.
Sumber : Liputan6
0 komentar :
Posting Komentar