English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 28 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 28 Oktober 2020: Naik Karena Indeks Keyakinan Konsumen AS Turun

 

PT Rifan Financindo - Harga emas sedikit melemah pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat kemarin. Sementara waktu pemilihan presiden AS tinggal satu minggu lagi, kebanyakan pasar berhenti sejenak sampai hasil pemilihan menjadi jelas. Kebanyakan trader akan keluar dari pasar, tidak mau ambil resiko, karena hasil pemilihan presiden yang masih tinggi ketidakpastiannya. Meskipun demikian, emas masih berpotensi naik karena bertambahnya permintaan safe-haven menjelang waktu pemilihan yang semakin mendekat. Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $1.00 per ons ke $1,904.70. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.007.000,- per gram, tidak berubah.

Selanjutnya harga emas mengalami kenaikan setelah indeks keyakinan konsumen AS untuk bulan Oktober kurang dari yang diperkirakan pasar. Indeks keyakinan konsumen AS pada bulan Oktober turun ke 100.9 dari angka bulan September yang telah direvisi turun ke 101.30, sementara para ekonom memperkirakan indeks keyakinan konsumen AS ini muncul di 102.0. Harga emas  naik ke $1,909.80 per ons, naik 0.22% pada hari kemarin.

Baca Juga :

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar global tetap gelisah dengan meningkatnya infeksi pandemi di banyak bagian dunia, termasuk di Eropa dan AS. Ada kekuatiran lockdown yang baru akan datang pada saat musim dingin datang, meskipun tidak se-ekstrim musim semi yang lalu. Eropa sudah siap melakukan karantina dari sebagian aktifitas bisnisnya. Sementara sampai saat ini belum ada vaksin yang sudah siap untuk dirilis bagi distribusi umum.

Hal penting diluar pasar metal berharga adalah stabilnya indeks dolar AS dan naiknya harga minyak mentah Nymex dan diperdagangkan disekitar $39.00 per barel.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,917.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,925.00 dan kemudian $1,939.40. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,892.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 27 Oktober 2020


Rifanfinancindo - Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Metal berharga ini terus diperdagangkan berlawanan dengan pergerakan dolar AS yang pada saat ini mengalami kenaikan. Meskipun demikian turunnya harga emas terbatas ditengah tekanan jual yang terjadi di pasar saham. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun $0.90 per ons pada $1,904.30. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.007.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Sikap para trader dan investor kurang bersemangat memulai suatu minggu perdagangan yang baru, dengan meningkatnya infeksi pandemik di banyak negara di dunia, termasuk Eropa dan Amerika Serikat. Kekuatiran akan diterapkannya lockdown yang baru meningkat menjelang musim dingin.

Baca Juga :

Diskusi paket stimulus Covid – 19 belakangan ini antara Demokrat dengan Republikan di Kongres AS telah gagal menghasilkan kesepakatan, seminggu sebelum pemilihan presiden AS berlangsung. Hal ini juga negatif bagi pasar saham.

Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,892.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,917.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,925.00 dan kemudian $1,939.40. Rifanfinancindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 26 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 26 – 30 Oktober 2020: Masih Ada Kesempatan Untuk Naik Terbatas

 

Rifan Financindo - Minggu lalu tidak ada kejutan dalam pergerakan harga emas dimana harga emas mandek di rentang harga sekitar $1,900 per ons. Emas memulai minggu lalu di bawah $1,915 per ons dan pada hari Jumat akhir minggu lalu diperdagangkan di $1,906. Pergerakan harga emas sangat tergantung kepada pergerakan dolar AS yang berfluktuasi berdasarkan berita-berita mengenai stimulus.

Meskipun optimisme melihat paket stimulus AS keluar sebelum tanggal Pilpres memudar, pasar masih tetap berharap. Ada satu katalisator yang bisa menggerakkan emas sebelum Pilpres AS yaitu paket stimulus AS yang meskipun dengan berjalannya waktu, menjadi semakin tidak mungkin keluar sebelum Pilpres AS berlangsung, namun pasar masih mengantisipasinya.

Jika tidak ada stimulus sebelum Pemilihan Presiden, bisa tertunda sampai bulan Januari atau Februari. Apalagi kalau Biden yang menang, mesti menunggu sampai Biden berkantor dulu di bulan Januari atau Februari.

Baca Juga :

Siapapun pemenang Pilpres AS, kedua-duanya baik buat kenaikan harga emas karena pasti akan dikeluarkan lebih banyak stimulus fiskal, tingkat bunga yang rendah dan dolar yang lebih lemah. Namun kalau Demokrat yang menang, akan menghasilkan lebih banyak belanja dan akan menggerakkan inflasi naik lebih tinggi yang merupakan atmosfir yang mendukung kenaikan harga emas lebih tinggi lagi.

Perlu dicatat kalau Demokrat yang menang, akan bisa terjadi aksi jual saham dengan para investor mencoba mengunci keuntungan mereka sebelum pajak yang lebih tinggi diterapkan. Biden kemungkinan akan menaikkan pajak pada tahun 2021. Hal ini kemungkinan bisa negatip bagi emas. Jika hal ini terjadi, kesempatan untuk membeli emas pada harga dibawah karena nantinya pasti akan ada paket stimulus yang dikeluarkan baik Biden maupun Trump yang menang, dan hal ini akan menjadi hal yang sangat positip bagi saham dan metal berharga dalam jangka panjang.

Hal lain yang dapat mendorong naik harga emas dalam jangka pendek adalah tertundanya hasil pemilihan.  Apabila hasil pemilihan tertunda pengumumannya, partisipan pasar harus bersiap dengan ketidak pastian politik setelah hari pemilihan berlangsung yang dapat menaikkan keengganan terhadap resiko yang membuat asset safe-haven diburu orang.

Terlepas dari pemilihan presiden AS, pasar juga sedang gelish dengan naiknya kasus coronavirus diseluruh dunia dan potensi dilakukannya lockdown yang baru yang bisa menghancurkan pemulihan ekonomi yang rentan sekarang.

Apabila ada persoalan yang signifikan dalam hal rumah sakit atau lockdown baru yang besar, hal ini bisa memicu aksi jual di pasar seperti yang terjadi pada bulan Maret yang membuat orang memburu uang tunai. Sebagai akibatnya dolar AS akan naik dan harga saham akan anjlok demikian juga dengan harga emas. Namun apabila pemerintah merespon dengan mencetak lebih banyak uang, maka emas bisa mengalami kenaikan.

Dari data makro ekonomi, pada hari Selasa Amerika Serikat akan mempublikasikan Durable Goods Orders untuk bulan September yang diperkirakan turun ke – 0.1% dari 0.5% di bulan Agustus.

Pada hari Kamis, Amerika Serikat akan mempublikasikan perkiraan pertama dari GDP kuartal ketiga, yang diperkirakan akan naik sebanyak 30%, rekor dalam pertumbuhan ekonomi.

Minggu ini pergerakan harga emas akan cukup volatile dalam rentang pergerakan harga yang terbatas. Sampai pada waktunya 3 November, harga emas akan bergerak sekitar $10 – $20 dalam sehari. Jika stimulus bisa keluar sebelum Pilpres AS, emas bisa naik sampai ke $1,918 dan kemudian $1,925. Namun jika tidak, emas bisa turun pertama ke level $1,892 selanjutnya ke $1,875. Setelah pemilihan, rally emas bisa membuat metal berharga ini naik kembali ke $2,000 per ons. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 23 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 23 Oktober 2020: Turun Karena Memudarnya Harapan Stimulus AS

 

PT Rifan Financindo - Harga emas turun lumayan dalam, diperdagangkan berlawanan dengan pergerakan indeks dolar AS yang pada pagi hari Kamis mengalami koreksi naik setelah menyentuh kerendahan selama enam minggu pada hari Rabu. Emas tidak bisa mengalami kenaikan bahkan pada saat indeks saham AS mulai goyah.

Harga emas bertahan di “support” mendekati $1,900 setelah mengalami tekanan jual yang baru dengan  lebih sedikitnya orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran dibandingkan dengan yang diperkirakan.

Departemen tenaga kerja AS mengatakan bahwa orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran pertama kalinya, menurun sebanyak 55.000 ke 787.000 dari level minggu lalu yang telah direvisi di 842.000. Data dari pasar tenaga kerja AS yang terbaru ini lebih bagus secara signifikan dari yang diperkirakan. Konsensus pasar memperkirakan klaim pengangguran AS akan berada disekitar 860.000. Data tenaga kerja yang lebih baik daripada yang diperkirakan ini menambah tekanan turun terhadap harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun lebih dari 1,2% ke $1,905.80 per ons.

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham-saham Asia kebanyakan melemah dan saham-saham Eropa kebanyakan menguat. Indeks saham AS dibuka dengan sedikit melemah pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Minat terhadap resiko diantara para trader dan investor memudar baru-baru ini.

Diskusi paket stimulus antara Kongres AS yang dikuasai Demokrat dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tetap berlanjut bahkan setelah tenggat waktu kesepakatan telah lewat. Namun para investor tetap skeptic paket stimulus bisa lolos dari Senat yang dikuasai oleh Republikan sebelum tanggal pemilihan presiden 3 November berlangsung.

Optimisme stimulus kelihatannya telah memudar dengan masih tetap adanya oposisi yang kuat dari dalam partai Trump sendiri, yakni Republikan. Ditambah lagi, Trump pada hari Rabu menuduh Demokrat tidak bersedia untuk mengukir kompromi yang dapat diterima mengenai stimulus. Melambatnya pembicaraan mengenai stimulus AS ini menambah ketidakpastian mengenai outlook ekonomi AS dan berdampak kepada sentimen resiko global.

Penurunan lebih lanjut harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,898.09 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,914.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,922.68 dan kemudian $1,939.19. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 22 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 22 Oktober 2020: Naik Karena Terus Melemahnya USD

 

Rifanfinancindo - Harga emas berjangka naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu. Kenaikan harga emas disebabkan karena melemahnya indeks dolar AS yang menyentuh kerendahan selama enam minggu. Melemahnya indeks saham AS pada saat perdagangan sebelum sesi New York dimulai juga menambah pergerakan naik dari metal berharga ini. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $6.90 per ons pada $1,922.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.012.000,- per gram, naik Rp 4000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sekarang kelihatannya berkurang kemungkinan Kongres AS dengan pemerintahan Trump bisa mencapai kesepakatan mengenai paket stimulus untuk Covid – 19 yang baru sebelum pemilihan presiden yang tinggal kurang dari dua minggu lagi. Meskipun demikian, kedua belah pihak masih berkomunikasi untuk mendapatkan semacam paket stimulus untuk orang Amerika. Namun, Senat AS yang dari Republikan bisa menentang setiap kesepakatan yang disetujui antara Kongres dengan pemerintahan AS. Laporan-laporan dari korporasi AS juga sedang dalam pusat perhatian pada saat ini.

Baca Juga :

Naiknya kasus coronavirus di Eropa dan Amerika Selatan terus menekan antusiasme dari para trader dan investor pada pertengahan minggu ini. Para pembuat obat terus bergegas untuk mendapatkan vaksin yang berhasil, namun tidak satupun kelihatannya siap untuk mempresentasikan kemajuannya kepada publik segera.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,930.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,939.40 dan kemudian $1,950.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,911.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900.00 dan kemudian $1,885.01. Rifanfinancindo.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 21 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 21 Oktober 2020: Tertekan Naiknya Minat Terhadap Resiko

 

Rifan Financindo - Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat . Minta beli terbatas pada hari Selasa dengan sikap terhadap resiko dari para trader dan investor meningkat karena adanya harapan akan tercapainya kesepakatan stimulus fiskal AS. Penurunan harga emas tertahan oleh karena melemahnya indeks dolar AS. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun $4.80 per ons pada $1,906.90. Sementara emas Antam di tawarkan beli pada Rp 1.008.000,- per gram, tidak berubah.

Pasar saham global bervariasi mengarah ke menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai karena harapan Kongres AS dan pemerintahan Trump bisa mencapai kesepakatan akan paket stimulus Covid – 19 yang baru.

Baca Juga :

 

Namun, minat terhadap resiko dari para trader dan investor tertekan oleh berita-berita mengenai Covid yang semakin bertambah buruk setiap hari. Infeksi meningkat di Eropa, AS dan Amerika Selatan. Meskipun demikian, ada konsensus di pasar bahwa tidak akan ada lockdown bisnis dan ekonomi selengkap seperti pada musim semi, walaupun situasi Covid menjadi bertambah buruk.

Penurunan harga emas akan menghadapi “support” terdekat di $1,896.60 yang apabila dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. Kenaikan harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1.923.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.60 dan kemudian $1,939.40. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 20 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 20 Oktober 2020: Naik Karena Harapan Baru Stimulus AS

 

PT Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat karena melemahnya dolar AS memulai minggu perdagangan yang baru. Grafik tehnikal yang menunjukkan kenaikan juga mengundang para pembeli untuk masuk membeli. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $9.60 per ons pada $1,916.00. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.008.000,- per gram.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS dibuka mengarah naik pada perdagangan sesi New York. Minat para trader dan investor membaik memulai minggu perdagangan yang baru, karena pengharapan akan tercapainya kesepakatan antara Kongres AS yang dikuasai Demokrat dengan Republikan mengenai paket stimulus buat orang Amerika.

Jubir Kongres Nancy Pelosi pada akhir minggu memasang tenggat waktu pada hari Selasa untuk persetujuan dengan Gedung Putih. Presiden Trump mengatakan bahwa dia mendekati kepada tuntutan dari Demokrat untuk paket yang lebih besar secara keseluruhan dibandingkan dengan yang ditawarkan anggota Kongres dari Republikan. Senat AS pada hari Rabu berencana untuk mengambil pemungutan suara lagi atas paket bantuan coronavirus sejumlah $500 miliar.

Baca Juga :


Selain itu ada data ekonomi yang keluar dari Cina dimana ekonomi Cina bertumbuh sebesar 4.9% pada kuartal ketiga, yang lebih lambat daripada yang diperkirakan, meskipun dianggap masih bagus.

Hal penting diluar pasar metal berharga adalah melemahnya indeks dolar AS dan turunnya harga minyak mentah Nymex.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,925.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.60 dan kemudian $1,939.40. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,900.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 19 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 19 – 23 Oktober 2020: Jelang Pilpres AS Tetap Naik?

 

Rifanfinancindo - Harga emas stabil di area $1,900 per ons. Ketidakpastian saat ini merupakan kata-kata di pasar menjelang pemilihan presiden AS yang tinggal dua minggu lagi. Pemicu utama pergerakan harga emas tetaplah negosiasi stimulus fiskal AS dan reaksi dolar AS terhadapnya. Emas dan saham saat ini sangat mengikuti perkembangan paket stimulus AS.

Saat ini, emas kemungkinan akan tetap bergerak di rentang harga yang terbatas antara $1,880 dengan $1,930 per ons. Emas saat ini sedang mengikuti pergerakan harga saham dan dolar AS. Untuk naik lebih tinggi, harga emas harus menembus $1,925 sementara untuk bergerak turun harus menembus $1,880. Sentimen sampai saat ini masih “bullish” bagi harga emas.

Paket stimulus kemungkinan tidak akan berhasil dicapai sebelum tanggal pemilihan presiden AS berlangsung tanggal 3 November. Perkembangan terakhir mengatakan bahwa Trump secara personal meminta Senat Republikan untuk mendukung setiap kesepakatan yang dicapai. Namun, pemimpin mayoritas Senat, Mitch McConnel menolaknya dan menyatakan bahwa dia tidak akan bisa menjual paket stimulus dalam jumlah yang lebih besar kepada anggota-anggotanya.

Baca Juga :

Pergerakan harga emas berkaitan langsung dengan stimulus karena metal berharga ini digerakkan oleh inflasi. Semakin banyak uang yang dicetak pemerintah, semakin banyak dolar AS terdepresiasi. Pada saat matauang AS terdevaluasi, hal ini akan mendorong naik harga emas karena dolar AS adalah matauang cadangan dunia.

Sebelum ataupun sesudah pemilihan presiden, stimulus pada akhirnya akan diloloskan oleh siapapun pemenangnya karena diperlukan untuk menaikkan lebih banyak belanja. Jadi siapapun pemenangnya, harga emas akan naik pada akhirnya.

Jumlah yang akan dikeluarkan oleh Biden kemungkinan akan lebih banyak, sementara Trump akan membelanjakan uangnya dengan lebih terarah. Namun terpilihnya kedua presiden ini akan baik bagi kenaikan harga emas.

Elemen lain yang akan mendorong naik harga emas adalah kekuatiran investor mengenai kenaikan kasus Covid – 19 diseluruh dunia karena bisa diterapkan lockdown yang baru yang membebani sentimen pasar.

Investor global sedang memperhatikan perkembangan terakhir virus corona yang mengalami kenaikan di Eropa dan sebagian AS. Di era belum ada vaksin, pemulihan ekonomi sebuah negara sangat tergantung kepada bagaimana negara tersebut bisa mengendalikan virus corona. Bila tidak bisa dikendalikan ekonomi negara tersebut bisa melambat atau bahkan turun. Hal ini menguntungkan metal berharga emas.

Dengan tinggal dua minggu lagi pemilihan presiden AS akan berlangsung, ada alasan pasar untuk kuatir, karena ada kemungkinan hasil pemilihan diperdebatkan dan bahkan ada kemungkinan bisa terjadi kerusuhan. Hasil pemilihan belum pasti dan resiko politik bisa memukul harga saham. Apabila terjadi aksi jual saham secara dramatis sebelum atau sesudah pemilihan, emas akan ikut terpukul karena investor akan menaikkan likuiditasnya, meskipun hanya temporer.

Harga emas sekarang berada di $1,899.41 yang berarti sudah berada pada “support” terdekatnya. Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” berikutnya di $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. Sedangkan kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,925.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.60 dan kemudian $1,939.40. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 16 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 16 Oktober 2020: Turun Karena Naiknya USD & Turunnya Saham


Rifan Financindo - Harga emas melemah pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat disebabkan naiknya indeks dolar AS. Emas bertingkah laku seperti komoditi mentah dan bukannya assets safe-haven, sebagaimana yang terlihat di dalam penurunan pasar saham global yang menjadi elemen “bearish” yang lainnya dari harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $10.30 pada $1,897.00. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.009.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Kekuatiran mengenai penyebaran coronavirus di negara-negara industri utama dan lainnya, dengan Eropa terpukul ekstra keras yang membuat para trader dan investor menjadi lebih enggan terhadap resiko pada minggu ini.

Perancis mengumumkan jam malam di Paris dan beberapa kota metropolitan lainnya untuk memerangi penyebaran coronavirus yang cepat di negara dengan perekonomian kedua terbesar di Eropa. Jerman yang merupakan lokomotif ekonomi di benuar Eropa sedang mempertimbangkan pengenaan pembatasan jika keadaan tidak membaik. Spanyol, Belanda, dan Belgia sedang berjuang selama minggu yang panjang.

Baca Juga :

Pembicaraan mengenai stimulus fiskal di Kongres AS juga mandek. Sekretaris Treasury AS Steven Mnuchin terlihat frustrasi dengan kemajuan yang tidak berarti di dalam negosiasi stimulus fiskal, padahal dia adalah salah satu orang yang optimis sebelumnya. Republikan di Senat sedang fokus kepada pemilihan hakim baru di Mahkamah Konstitusi AS sementara Demokrat tidak ingin menghadiahkan kepada Donald Trump pemberian politik setelah Trump menolak tawaran mereka. Turunnya kemungkinan terjadinya kesepakatan mendorong naik dolar AS sehingga menekan harga emas.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan bahwa ada 898.000 orang Amerika mengajukan klaim pengangguran pertama kali di AS, meningkat 53.000 dari level pada minggu sebelumnya. Angka ini juga meleset dari yang diperkirakan, sebesar 810.000. Namun data ekonomi yang mengecewakan ini tidak berpengaruh terhadap harga emas pada awal reaksinya.

Penurunan lebih lanjut dari harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,885.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1.877.10 dan kemudian $1.851.00. Sementara kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,917.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,925.00 dan kemudian $1,939.40. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 15 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 15 Oktober 2020: Naik Karena “Bargain Hunting”


PT Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu, dengan para trader yang penganut “bullish” emas melangkah masuk untuk membeli pada saat harga turun tajam pada hari Selasa. Sedikit melemahnya indek dolar AS pada pertengahan minggu juga menambah kenaikan dari metal berharga ini. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan naik $9.80 per ons pada $1,904.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.007.000,- per gram.

Pasar saham global bervariasi pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah stabil pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Minggu ini akan ada laporan keuangan kuartal ketiga dari perusahaan-perusahaan utama. Kekuatiran akan penyebaran Covid – 19 di negara-negara industri utama dan lainnya membuat para trader dan investor menunda memasuki pasar pada pertengahan minggu.

Baca Juga :

Keragu-raguan bahwa paket stimulus fiskal AS bisa dikeluarkan sebelum pemilihan presiden berlangsung telah membuat kenaikan indeks saham terhenti pada pertengahan minggu. Dari perspektif analisa grafik, indeks saham AS telah mengalami kenaikan yang berarti baru-baru ini dan sudah memasuki kondisi akan mengalami koreksi normal.

Hal penting diluar pasar metal berharga adalah sedikit melemahnya indeks dolar AS dan melemahnya harga minyak mentah.

Kenaikan lebih lanjut akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,920.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.60 dan kemudian $1,950.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,885.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,877.10 dan kemudian $1,851.00. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 14 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 14 Oktober 2020: Turun Karena USD Menguat

 

 

Rifanfinancindo - Harga emas turun pada perdagangan sesi Amerika Serikat sebagian disebabkan karena menguatnya indeks dolar AS. Selain itu, indeks saham AS yang mendekati rekor ketinggiannya juga merupakan faktor “bearish” bagi metal yang “safe-haven”.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $34.90 per ons pada $1,890.10. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.015.000,- per gram, turun Rp 2000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS pada pembukaan perdagangan sesi New York mengarah bervariasi. Pada minggu ini akan ada laporan penghasilan kuartal ketiga dari perusahaan-perusahaan besar.

Baca Juga :

Banyak negara-negara industri yang utama kesulitan dalam meredam penyebaran infeksi Covid – 19. Sementara Johnson & Johnson menghentikan sementara uji coba vaksin Covid – 19 nya, padahal Johnson & Johnson diharapkan akan segera mengeluarkan vaksin yang menjanjikan.

Pasar menantikan keluarnya data Consumer Price Index (CPI) untuk bulan September yang diperkirakan naik 0.2% dari bulan Agustus yang berada pada 0.4%.

Hal penting diluar pasar metal adalah menguatnya indeks dolar AS dan harga minyak mentah Nymex yang mengalami kenaikan dan diperdagangkan disekitar $40.25 per barel.

Penurunan harga emas lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,887.18 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,874.78 dan kemudian $1,847.32. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,914.64 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,929.70 dan kemudian $1,957.16. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 13 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 13 Oktober 2020: Naik Sedikit Karena Pembelian Tehnikal

 

Rifan Financindo - Harga emas bertahan dengan sedikit naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Pergerakan harga baru-baru ini telah membuat grafik harian menjadi lebih “bullish” yang mengundang minat beli secara tehnikal yang baru. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $1.00 per ons pada $1,927.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.017.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS bervariasi mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Hari Senin kemarin perdagangan tipis karena pemerintah AS dan pasar treasury AS tutup karena liburan Columbus Day sementara pasar Kanada ditutup karena liburan Thanksgiving.

Baca Juga :

Tiga minggu sebelum pemilihan presiden AS, persaingan semakin sengit. Masing-masing kubu mengklaim kemenangan di pollingnya masing-masing.

Sementara pasar saham kelihatannya tenang-tenang, tidak begitu terpengaruh yang terlihat dengan meningkatnya sentimen terhadap resiko.

Berita lainnya adalah bahwa Kongres AS kelihatannya tidak mendekat kepada kesepakatan paket stimulus sehubungan dengan Covid – 19. Sementara infeksi Covid – 19 terus meningkat di sebagian dari Eropa termasuk di Inggris.

Cina memperlonggar peraturan perdagangannya dalam urusan dengan matauang Yuan yang menunjukkan Cina ingin memperlambat apresiasi dari matauangnya untuk bisa mengatasi persaingan harga.

Hal penting diluar pasar metal adalah indeks dolar AS yang menguat dan minyak mentah Nymex yang melemah.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,939.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,950.00 dan kemudian $1,985.00. Sementara “support” terdekat berada di $1,920.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900.00 dan kemudian $1,851.00. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 12 Oktober 2020

Harga Emas Melonjak Lebih dari 1 Persen

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

PT Rifan Financindo - Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada hari Jumat dalam perjalanan ke kenaikan mingguan kedua berturut-turut, karena dolar melemah dan negosiasi baru untuk stimulus AS mendorong investor untuk membeli emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (10/10/2020), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.912,22 per ounce. Harga emas sejauh ini naik 0,7 di minggu ini. Emas berjangka AS naik 1,2 persen menjadi USD 1.917,90.

“Perputaran apakah kita akan mendapatkan stimulus atau tidak tampaknya mempengaruhi harga emas; emas telah reli karena stimulus besar dari Federal Reserve AS dan pemerintah, dan jika itu terus berlanjut, itu akan mendukung emas lebih lanjut,” kata Robin Bhar, seorang analis independen.

Baca Juga :

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melanjutkan pembicaraan mereka mengenai rencana bantuan virus corona, setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan negosiasi awal pekan ini.

Bhar menambahkan, “investor yang memiliki portofolio di ekuitas, pendapatan tetap juga akan mencoba mencari cara untuk melindungi nilai ketidakpastian ekonomi dan stimulus,” ucapnya.

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah naik 26 persen tahun ini. Pergerakan harga emas didorong oleh stimulus besar-besaran secara global untuk meredam dampak ekonomi pandemi.

Dolar Melemah
Dolar jatuh terhadap saingannya, di tengah meningkatnya taruhan bahwa Joe Biden akan keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden AS dan mungkin menawarkan lebih banyak pos stimulus.

Prospek kemenangan Demokrat meningkatkan insentif untuk menahan emas karena paket bantuan baru dapat dibangun jika pembicaraan stimulus yang sedang berlangsung gagal, kata analis OANDA Craig Erlam.

Sementara itu, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas menambahkan lebih dari 1.000 ton emas batangan senilai USD 60 miliar ke persediaan mereka dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, kata Dewan Emas Dunia. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800