English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 28 Juni 2019

Rupiah Akhir Pekan Terkoreksi Tipis ke Rp14.145/USD; Dollar Asia Stabil Menjelang G20



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini (28/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau agak terkoreksi, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat stabil setelah melandai juga di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,04% ke level Rp 14.145 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.140.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil di Rp 14.140, kemudian bergerak menguat ke Rp14.134, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.140. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bertahan stabil menjelang pertemuan antara Trump dan Jinping di event G-20.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil di level 96,19, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,19.

Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau menguat tipis 0,04% atau 1,729 poin ke level 6.355,372, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah menantikan pertemuan antara Trump dan Jinping di event G-20.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat tipis, dengan dollar di pasar Asia menanjak sekitar 1 minggu vs yen jelang G-20 meeting. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.080 – Rp 14.260. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 27 Juni 2019

Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp14.170/USD; Dollar Asia Merangkak Lagi



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (27/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau agak rebound, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat menanjak setelah variatif di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,04% ke level Rp 14.170 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.175.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil di Rp 14.175, kemudian bergerak melemah ke Rp14.185, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.170. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia balik terangkat menjelang pertemuan antara Trump dan Jinping di event G-20 yang diperkirakan memperlancar negosiasi dagang AS – China.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini naik ke level 96,28, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,17.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi pertama, terpantau menguat 0,32% atau 20,325 poin ke level 6.330,621, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat pertemuan antara Trump dan Jinping di event G-20.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah tipis, dengan dollar di pasar Asia menanjak sekitar 1 minggu vs yen jelang G-20 meeting. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.080 – Rp 14.260. Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Rabu, 26 Juni 2019

Bursa Jakarta dan Selandia Baru Terkuat di Bursa Asia 25 Juni



PT Rifan Financindo - Pada penutupan bursa saham Asia hari Selasa (25/06),  saham-saham anjlok  karena investor melangkah hati-hati menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 mulai akhir pekan ini di Osaka, Jepang. Kekhawatiran tentang ketegangan AS-Iran juga membebani pasar karena Trump memberlakukan sanksi baru yang keras terhadap Iran.

Indeks Shanghai Composite China turun 26,07 poin atau 0,87 persen menjadi 2.982,07 sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun sebanyak 1,15 persen pada 28.185,98.

Saham Jepang mundur karena posisi yen naik ke level tertinggi hampir enam bulan terhadap dolar dan laporan media menyarankan Trump mempertimbangkan menarik diri dari perjanjian damai enam dekade dengan Jepang. Indeks  Nikkei berakhir turun 92,18 poin atau 0,43 persen menjadi 21.193,81 tertekan oleh anjloknya saham-saham unggulan seperti  Honda Motor, Toyota Motor dan Mazda Motor jatuh antara 0,6 persen dan 1,2 persen.


Baca Juga :

Bursa saham Seoul berakhir lebih rendah, dengan saham teknologi dan farmasi mempercepat penurunan jelang pembicaraan perdagangan utama antara AS dan China minggu ini. Indeks  Kospi turun 4,69 poin atau 0,22 persen menjadi 2.121,64 dengan tekanan saham LG Electronics turun 1,2 persen, sementara afiliasi saham  Display-nya LG turun 1,4 persen. Saham Samsung BioLogics jatuh 2,6 persen.

Pasar saham Australia berfluktuasi sebelum berakhir lebih rendah, terseret oleh anjloknya saham bank. Indeks  ASX 200 turun 7,40 poin atau 0,11 persen menjadi 6.658  yang dibatasi oleh kuatnya saham pertambangan pasca harga komoditas yang lebih tinggi seperti saham BHP naik 0,1 persen dan Rio Tinto menambahkan 0,6 persen.

Namun terjadi pergerakan sebaliknya di New Zealand dimana saham bursa mencapai rekor tertinggi karena data perdagangan melampaui perkiraan. Indeks acuan NZX-50 berakhir naik 29,98 poin atau 0,29 persen pada 10.418,29, dipimpin oleh kenaikan saham utilitas seperti saham Contact Energy.

Demikian juga terjadi pergerakan positif di bursa saham Indonesia dengan IHSG menguat 0,55 persen ke 6320.44, dengan support tenaga kuat datang dari naiknya  saham-saham sektor tambang dan industri dasar. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 25 Juni 2019

EUR/USD Mengambil Keuntungannya Keatas 1.1400.



Rifanfinancindo - Pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan pada ketinggian tiga bulan yang baru ditengah kelemahan dolar AS yang meluas. Survey IFO Jerman yang bercampur gagal memicu aksi jual EUR dengan munculnya Business Climate yang lebih baik daripada yang diantisipasikan, walaupun turun dari bulan sebelumnya.

EUR/USD diperdagangkan pada level ketinggian yang terakhir terlihat pada bulan Maret tahun ini, tidak jauh dari angka 1.1400, meskipun data Eropa yang dirilis pada hari Senin meneguhkan buruknya ekonomi Jerman. IFO Business Confidence Index turun ke 97.4 pada bulan Juni. Sekalipun masih lebih baik daripada 97.3 yang diperkirakan, merupakan yang terendah sejak taun 2014.


Baca Juga :

“Greenback” tetap menjadi matauang yang terlemah sepanjang perdagangan forex seluruh dunia, dengan invesotor terus memperhitungkan pemangkasan tingkat suku bunga di dalam harga dolar AS. Kenyataan bahwa dolar AS diperdagangkan pada ketinggian multi bulan sebelum pengumuman disampaikan memperburuk penurunan dolar AS setelahnya dengan para investor bergegas untuk mengambil untung segera.

Saham bergerak “choppy” dengan para investor meragukan mengenai kemajuan yang bisa dicapai oleh AS-Cina didalm relasi perdagangan mereka, sementara mereka juga prihatin mengenai meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran setelah Presiden Trump mengancam untuk mengenakan sanksi lebih banyak terhadap Iran. Keprihatinan ini membuat imbal hasil Treasury AS berada di dalam tekanan, dengan imbal hasil pada Treasury  benchmark 10 tahun tercatat berada pada 2.03%.

Secara tehnikal, kenaikan selanjutnya akan bertemu dengan “resistance” terdekat di 1.1420 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1460 dan kemudian 1.1500. Sebaliknya, apabila turun selanjutnya akan bertemu dengan “support” terdekat di 1.1360 yang apabila  tertembus akan lanjut ke 1.1325 dan akhirnya 1.1295. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 24 Juni 2019

GBP/USD Diperdagangkan Dibawah 1.2750 Ditengah Ketidakpastian Politik



Rifan Financindo - GBP/USD telah mengkonsolidasikan kerugiannya dibawah 1.2700 setelah Public Sector Net Borrowing Inggris telah mengecewakan dengan 4.5 miliar poundsterling. Investor prihatin mengenai Brexit dengan Boris Johnson mendekat ke Downing Street 10.

Poundsterling tidak berhasil untuk mempertahankan rallynya – yang berdiri pada dasar  yang mudah digoyahkan – dan telah jatuh kembali ke rentang sebelumnya.

Bekas menteri luarnegeri Boris Johnson akan menghadapi Jeremy Hunt pada tahap final dari kontes kepemimpinan di Partai Konservatif dimana 160.000 anggota akan memberikan suaranya via pos.


Baca Juga :

Johnson dituduh mengirimkan pesan yang bercampur – mengatakan kepada tiap anggota parlemen apa yang anggota tersebut ingin mendengar. Dia akan mendapatkan tugas yang lebih mudah sekarang karena para anggota ingin meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan. Hunt dipandang sebagai seorang yang moderat, dan Johnson kemungkinan sekarang mempertajam kepercayaan Brexitnya dengan menganut sikap yang lebih keras Brexit.

Kepastian Johnson untuk memasuki Downing Street 10 membebani Poundsterling yang cenderung turun karena naiknya prospek Brexit yang keras. Berita yang menambah beban terhadap poundsterling ini datang setelah komentar dari Bank of England (BOE) yang mengkuatirkan. BOE mencatat penurunan di dalam outlook ekonomi yang disebabkan karena ketegangan perdagangan dan juga penilaian bahwa akselerasi di dalam pertumbuhan upah kemungkinan telah turun. BOE juga telah mengulangi bahwa sementara mereka berasumsi keluarnya Inggris dari Uni Eropa dengan mulus, namun pasar memandang berbeda di dalam perhitungan harganya.

Mark Carney, Gubernur BOE, telah memberikan peringatan bahwa mereka yang mempromosikan Brexit yang keras harus sadar sepenuhnya akan konsekwensinya.

Pasar juga masih menggali keputusan baru-baru ini dari Federal Reserve AS yang telah membuka pintu untuk pemangkasan suku bunga. Negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini sedang berjalan dengan baik, namun inflasi yang rendah dan ketidakpastian perdagangan membebaninya. Pergerakan the Fed ini telah membebani dolar AS dan kemungkinan kenaikan dolar AS terhadap poundsterling merefleksikan aksi ambil untung setelah pergerakan yang substansial sebelumnya.

Ketegangan antara AS dengan Iran juga terus diperhatikan. Menurut New York Times, Presiden Donald Trump telah dengan segera memutuskan untuk membatalkan serangan udara atas target di Iran yang dia telah perintahkan sebelumnya. Ketegangan meningkat sejak Iran menembak jatuh “drone” AS baru-baru ini.

Secara keseluruhan, internal politik Inggris dan ketegangan geopolitik terus diawasi dengan cermat kemarin.

Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.2660 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2640 dan kemudian 1.2605. Sebaliknya “resistance” awal menunggu di 1.2765 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2815 dan kemudian 1.2870. Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Jumat, 21 Juni 2019

Bursa Asia Sambut Pernyataan Fed Dengan Keuntungan Besar



PT Rifan Financindo - Pada penutupan bursa saham Asia hari Kamis (20/06), mayoritas indeks utama  mencetak keuntungan lumayan  karena investor menyambut pernyataan Fed yang dovish dan menantikan KTT G20 pada akhir bulan untuk pembaruan tentang kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China.

Indeks Shanghai Composite China melonjak sebanyak 69,32 poin atau 2,38 persen menjadi 2.987,12 di tengah meningkatnya harapan untuk pertemuan AS-China. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,23 persen menjadi 28.550,43.

Pasar saham Jepang mencapai posisi tertinggi baru enam minggu meskipun yen menguat membebani saham eksportir. Indeks Nikkei ditutup naik 128,99 poin atau 0,60 persen pada 21.462,86 setelah naik sebanyak 1,7 persen pada hari sebelumnya. Penguatan saham dipimpin oleh saham  farmasi Iwaki & Co melonjak 4 persen setelah menaikkan perkiraan laba bersihnya.

Baca Juga :
Saham – saham di bursa Seoul berakhir sedikit lebih tinggi di tengah harapan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping dapat membuat kemajuan dalam mengurangi ketegangan perdagangan pada KTT G20 di Jepang minggu depan. Indeks  Kospi naik tipis 6,51 poin atau 0,31 persen menjadi 2.131,29 yang disupport lonjakan saham LG Display hingga 7 persen setelah laporan bahwa perusahaan mengirimkan sebagian besar tampilan otomotif pada kuartal pertama.

Dikawasan pasifik, bursa saham Australia menguat ditengah anjloknya saham  pertambangan oleh kekhawatiran peningkatan pasokan bijih besi. Indeks ASX 200 naik 39,30 poin atau 0,59 persen menjadi 6.687,40  disupport oleh kenaikan saham-saham bank besar antara 0,3 persen dan 0,7 persen.
Namun terjadi penurunan indeks saham bursa Selandia Baru  karena penurunan harapan penurunan suku bunga setelah data menunjukkan ekonomi negara itu tumbuh sejalan dengan perkiraan dalam tiga bulan pertama. Indeks  NZX 50 berakhir turun 14,07 poin atau 0,14 persen pada 10.290,76, terseret oleh perusahaan utilitas dan konsumen.

Untuk perdagangan saham di bursa efek Jakarta  alami profit taking pasca rally perdagangan sebelumnya dengan IHSG turun 0,06 persen ke posisi 6335,69. Anjloknya indeks diangkat oleh turunnya  saham -saham unggulan seperti sektor konsumer dan  aneka industri. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 20 Juni 2019

Rupiah Kamis Pagi Perkasa ke Rp14.254/USD; Dollar Asia Merosot Setelah Pernyataan the Fed



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (20/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau tambah perkasa, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat merosot melanjutkan pelemahan di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,11% ke level Rp 14.254 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.267.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.245, kemudian bergerak menguat ke Rp14.218, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.254. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia semakin tergerus oleh pernyataan the Fed yang mengindikasikan siap untuk memangkas suku bunga.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 96,99, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,12.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi pertama, terpantau dua arah dengan melemah tipis 0,09% atau 4,800 poin ke level 6.333,833, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat oleh oleh indikasi akan adanya pemangkasan suku bunga the Fed.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini masih kalah, dengan dollar di pasar Asia melemah di hari keduanya karena kemungkinan pemangkasan suku bunga the Fed. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.205 – Rp 14.385. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznewss

Rabu, 19 Juni 2019

Berita Terbaru Perang Dagang Gembirakan Bursa Asia



Rifan Financindo - Bursa saham Asia hari Rabu (19/06) diperdagangkan tinggi menyusul perkembangan positif semalam tentang front perdagangan AS-China. Presiden Donald Trump mengatakan dalam sebuah posting di Twitter bahwa ia memiliki percakapan telepon yang  sangat bagus  dengan Presiden Cina Xi Jinping dan akan mengadakan pertemuan   pada pertemuan puncak G20 minggu depan.

Bursa saham China Daratan melonjak dengan indeks komposit Shanghai naik 1,47% dan komponen Shenzhen naik 2,37%, sedangkan komposit Shenzhen menguat 2,313%. Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong juga melonjak 2,33%.

Di perdagangan bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,97% dengan saham industri kelas berat Samsung Electronics dan pembuat chip SK Hynix masing-masing melonjak 1,92% dan 4,26%.


Baca Juga :

Indeks ASX 200 pada bursa saham Australia juga naik 1,01%, dengan hampir semua sektor diperdagangkan lebih tinggi. Sektor material naik sekitar 1,7% karena saham pertambangan melonjak seperti saham Rio Tinto naik 2,46%, Fortescue Metals Group melejit 4,05% dan BHP naik 2,22%.

Di bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 melonjak 1,66% pada awal sesi karena saham konglomerat Softbank Group melonjak 2,86%. Saham pemasok Apple Japan Display alami lonjakan stok 12,73% menyusul berita yang mengatakan Apple dapat membantu pembuat display.

Untuk perdagangan saham di bursa efek Jakarta  menunjukkan pergerakan kuat indeks  dengan IHSG naik  0,81 persen ke posisi 6307,85. Penguatan indeks diangkat oleh kuatnya  saham -saham unggulan seperti sektor infrastruktur dan aneka industri. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 18 Juni 2019

Rupiah Selasa Pagi Rebound ke Rp14.330/USD; Dollar di Asia Lanjut Terkoreksi



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (18/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound menguat, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat melemah melanjutkan koreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat terbatas 0,03% ke level Rp 14.330 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.335.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil di Rp 14.335, kemudian bergerak melemah ke Rp14.345, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.330. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia terkoreksi lagi menjelang pertemuan FOMC minggu ini di tengah sentimen pasar akan adanya pemangkasan suku bunga the Fed tahun ini.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 96,96, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,40.

Sementara itu, IHSG Selasa di sesi pertama, terpantau menguat 0,42% atau 25,740 poin ke level 6.216,265, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed menunggu arah pertemuan FOMC minggu ini.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini balik terkoreksi, dengan dollar di pasar Asia juga dalam koreksi lanjutan menuju ke pertemuan FOMC. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.173 – Rp 14.385. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Senin, 17 Juni 2019

Rupiah Senin Pagi Melemah ke Rp14.355/USD; Dollar Asia Terkoreksi Jelang FOMC



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (17/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau masih melemah, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat terkoreksi cukup dalam setelah menanjak kuat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,21% ke level Rp 14.355 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.325.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah tipis di Rp 14.335, kemudian bergerak melemah ke Rp14.355, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.355. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia terkoreksi signifikan menjelang pertemuan FOMC minggu ini setelah sempat melejit karena data retail sales AS yang solid.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 96,98, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,57.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau dua arah dengan menguat tipis 0,08% atau 5,240 poin ke level 6.255,505, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat dengan investor menunggu pertemuan FOMC minggu ini di tengah ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga FFR.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini berlanjut menguat bertahap, dengan dollar di pasar Asia dalam koreksi teknikal setelah penguatan pasar sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.173 – Rp 14.385. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 14 Juni 2019

Rupiah Jumat Pagi Melemah Lagi ke Rp14.303/USD; Dollar di Asia Stabil



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini (14/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau kembali melemah, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat stabil setelah menanjak di sesi global semalam sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,16% ke level Rp 14.303 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.280.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka meguat tipis di Rp 14.275, kemudian bergerak melemah ke Rp14.303, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.303. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bertahan setelah menguat semalam menjelang minggu depan pengumuman FOMC serta dengan melemahnya mata uang saingannya, euro.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil di level 97,02, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,00.

Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau rebound menguat 0,16% atau 9,925 poin ke level 6.285,057, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah setelah adanya berita penyerangan 2 kapal tanker di Teluk Oman yang melejitkan harga minyak.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini berlanjut menguat bertahap, dengan dollar di pasar Asia stabil setelah penguatan pasar sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.173 – Rp 14.385. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 13 Juni 2019

Harga Minyak Turun 4 Persen Imbas Pasokan AS

20151007-Ilustrasi Tambang Minyak

PT Rifan Financindo - Harga minyak anjlok empat persen ke level terendah dalam lima bulan. Hal tersebut dipengaruhi kenaikan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) dan prospek suram permintaan minyak global.

Harga minyak Brent turun USD 2,32 atau 3,7 persen ke posisi USD 59,97 per barel. Angka ini terendah sejak 28 Januari.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) merosot USD 2,13 atau empat persen ke posisi USD 50,72 per barel. Harga minyak itu terendah sejak 14 Januari.


Baca Juga :

The US Energy Information Administration (EIA) melaporkan persediaan minyak domestik naik secara mengejutkan selama dua pekan ini. Persediaan minyak naik 2,2 juta barel pada pekan lalu usai analis prediksi penurunan sekitar 481 ribu barel.

Stok minyak komersial AS sekitar 485,5 juta barel yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2017. Selain itu, lebih tinggi delapan persen dari rata-rata lima tahun. Hal tersebut berdasarkan pernyataan EIA.

"Ini benar-benar pasar masih tidak percaya terhadap inventaris ini, dan mereka tidak akan dapat melihat lebih jauh. Lebih sulit menebak apa yang ditambahkan EIA setiap minggu," tutur Analis Price Futures Group, Phil Flynn, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (13/6/2019).

Pada Selasa, EIA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2019 yang juga menekan harga minyak berjangka. Ketegangan perang dagang antara AS dan China, dua konsumen minyak terbesar dunia juga menekan harga minyak.

Menanti Pertemuan OPEC
Presiden AS Donald Trump mengatakan, pihaknya merasa kesepakatan perdagangan dapat dicapai. Sementara lagi akan mengancam menaikkan tarif produk China jika tidak membuat kesepakatan.

Goldman Sachs mengatakan, prospek makroekonomi yang tidak pasti dan produksi minyak yang tidak menentu dari Iran dan lainnya menyebabkan OPEC menghentikan pengurangan pasokan.

Dengan pertemuan the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada akhir Juni, pasar mencari apakah produsen minyak utama dunia akan memperpanjang pengurangan pasokannya.

Negara-negara OPEC dan produsen non-anggota termasuk Rusia telah membatasi produksi minyak sebesar 1,2 juta barel per hari pada 2019 sehingga menopang harga.

Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail bin Mohammed al-Mazroui menuturkan, kalau anggota OPEC hampir mencapai kesepakatan untuk melanjutkan mengurangi produksi.

Aljazair telah melayangkan gagasan meningkatkan pengurangan pasokan minyak oleh OPEC dan sekutunya pada semester II 2019 karena permintaan. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 12 Juni 2019

Review Forex 11/06: Dolar AS Gagal Rally Karena Trump Salahkan Fed


Rifanfinancindo - Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu Rabu (12/06), dolar AS melemah kembali setelah sempat bergerak rebound di sesi Asia dan Eropa. Sentimen negatif pasar menimbang dampak perang perdagangan yang sedang berlangsung dan ekspektasi tentang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve suatu saat dalam waktu dekat.

Bank Sentral Amerika atau The Fed yang dijadwalkan untuk mengumumkan kebijakan dan keputusan suku bunga setelah pertemuan mereka pada 18-19 Juni, diperkirakan akan menahan suku bunga kali ini.

Presiden AS Donald Trump sekali lagi menyerukan dolar yang lebih lemah. Dia mentweet bahwa Euro dan mata uang lainnya didevaluasi terhadap dolar, menempatkan AS pada kerugian besar. Karena suku bunga Fed terlalu tinggi, tambahnya.


Baca Juga :

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya ditutup turun 0,06% dari penutupan sebelumnya ke posisi 96.72 setelah sempat naik ke posisi tinggi di 96,88 dan turun ke posisi terendah 96,64.

Terhadap euro, dolar turun 0,15%, pada $ 1,1329, setelah melemah menjadi $ 1,1339 sebelumnya. Pound Sterling Inggris naik sekitar 0,3% terhadap dolar AS pada $ 1,2724, setelah sebelumnya ditutup pada $ 1,2683.

Yen Jepang sedikit melemah terhadap dolar, dengan satu unit dolar pada 108,51 yen, naik dari 108,45 yen pada perdagangan sebelumnya. Dolar AS sedikit berubah terhadap Aussie, naik sekitar 0,11% dan terhadap loonie Canada naik ke 1,3283 serta terhadap franc Swiss naik 0,23% di posisi 0,9921.

Data ekonomi AS semalam yang lumayan optimis tidak mampu menolong rebound dolar AS.  Departemen Tenaga Kerja mengatakan indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik tipis 0,2% pada Mei setelah naik 0,2% pada April.  Secara tahunan indeks harga produsen melambat menjadi 1,8% dari 2,2% pada bulan April, demikian juga pertumbuhan harga produsen inti tahunan juga turun ke 2,3% di bulan Mei dari 2,4% di bulan April.

Dalam berita ekonomi zona euro, data survei dari  Sentix menunjukkan kepercayaan investor zona euro terkikis tajam pada bulan Juni karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China yang merusak sentimen di blok mata uang tunggal.

Indeks kepercayaan investor untuk kawasan euro turun 8 poin menjadi -3,3 dari +5,3 di bulan Mei.  Ukuran situasi survei saat ini turun menjadi 6 dari 11 dan indeks ekspektasi jatuh 12 poin ke -12,3, level terendah sejak Februari. Survei juga menemukan bahwa investor sekarang mengharapkan stimulus dari bank sentral, terutama Federal Reserve AS. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800