Sepanjang tahun ini, pergerakan harga emas global terpantau mengalami
kondisi yang menurun. Jika di awal tahun bulan Januari tahun ini harga
emas sempat berada pada posisi 1714 dollar per troy ons, namun sepanjang
tahun terus melemah hingga pada pekan kedua bulan November di posisi
1275 dollar per troy ons. Secara persentase, pelemahan pergerakan emas
hampir mencapai 23%. Bahkan penurunan harga emas akan semakin besar jika
ditarik tren sejak September 2012 yang sempat menyentuh level 1792
dollar per troy ons.
Jelang berakhirnya tahun 2013 ini, kita pastinya akan memperkirakan
bagaimana proyeksi harga emas untuk tahun 2014. Bagi sebagian kalangan
terutama investor, pergerakan harga emas global untuk tahun depan
diperkirakan akan menjadi sebuah ajang pembuktian apakah komoditi logam
mulia tersebut masih dapat disebut sebagai komoditi safe haven.
Berbeda dengan tahun 2013, dimana para investor dan bank-bank sentral
di dunia justru lebih giat untuk melakukan aksi jual. Selain untuk
memperoleh keuntungan jangka pendek atau profit taking, kebutuhan akan
uang likuid sangat besar sepanjang tahun. Hal tersebut terutama
dilakukan oleh bank sentral yang menjual cadangan emasnya untuk
memperoleh uang likuid guna menunjang sisi stimulus ekonomi.
Outlook Harga Emas Tahun 2014
Secara potensi dan prediksi, harga emas untuk tahun 2014 diperkirakan
akan mengalami kondisi yang cukup sulit. Potensi rebound diperkirakan
tidak akan signifikan. Prediksi mengenai harga emas diperkirakan akan
menyentuh level 1500 dollar per troy ons diakhir tahun depan. Membaiknya
kondisi perekonomian di Eropa memicu adanya kenaikan permintaan emas
pada bank sentral pada tahun ini. Kondisi yang hampir sama juga terjadi
di Amerika Serikat dimana negara tersebut hampir dipastikan akan merilis
dana stimulusnya di kuartal pertama tahun 2014 seperti dikemukakan oleh
beberapa anggota Fed dalam beberapa waktu terakhir. Apalagi dari sisi
politis, pencalonan Janet Yellen telah disetujui oleh mayoritas anggota
Senat AS. Sosok Yellen dinilai sebagai salah satu aktor utama yang
merancang kebijakan stimulus ekonomi AS sejak tahun 2008. Sehingga jika
nanti menjabat sebagai Gubernur Fed, maka kemungkinan besar dirinya akan
mendukung penuh adanya stimulus lanjutan.
Lalu bagaimana dengan China? jauh-jauh hari pada bulan November ini
pemerintah China mulai mengeluarkan resolusi perekonomian untuk tahun
2014 yang menitikberatkan pada pendorongan tingkat pertumbuhan ekonomi
ke level 8% dan pengetatan sektor moneter. China yang merupakan negara
dengan cadangan emas terbesar di dunia diperkirakan akan melepas
sebagian emasnya. Saat ini China memiliki cadangan emas mencapai 1054
ton.
Hal lain yang juga harus dicermati ialah adanya sebuah kondisi dimana
tiap bank sentral negara-negara besar akan berupaya menjaga nilai tukar
mata uang negaranya dalam jangka pendek. Kondisi tersebut dapat
terlihat pada beberapa negara seperti Jepang, China dan juga kawasan
Euro. Oleh karena itu, bagi para investor dihimbau waspada untuk tahun
depan mengingat kondisi fundamental ekonomi global masih belum stabil.
Sumber : Vibiznews
0 komentar :
Posting Komentar