Pergerakan harga minyak mentah untuk perdagangan sore hari ini (19/11) tercatat mengalami pelemahan kembali. Komoditi energi tersebut masih belum dapat bergerak naik atau rebound menyusul masih adanya kekhawatiran para investor terhadap spekulasi tapering stimulus ekonomi Amerika Serikat. Apalagi semalam Presiden Fed New York, William C. Dudley menyatakan bahwa Fed kemungkinan akan tetap berkomitmen untuk melakukan penguarangan jumlah nominal stimulus.
Sedangkan sentimen negatif lainnya datang dari laporan mengenai data penanaman modal asing di China untuk bulan Oktober lalu yang dilaporkan mengalami penurunan sebesar 0,4% menjadi 5,8%. Kondisi tersebut memberikan sebuah tantangan tersendiri mengingat pemerintah China dalam resolusinya akan memberikan kemudahan bagi investor asing untuk berbisnis di China.
Harga minyak mentah berjangka mengalami penurunan sebesar 28 sen menjadi 92,75 dollar per barel. Sedangkan minyak mentah jenis Brent mengalami penurunan sebesar 56 sen menjadi 107,91 dollar per barel.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga minyak mentah untuk perdagangan hari ini diperkirakan akan masih berpeluang mengalami pelemahan kembali mengingat minimnya data ekonomi yang dirilis dan sentimen mengenai bayang-bayang spekulasi kenaikan produksi minyak mentah Arab Saudi.
Sumber : Vibiznews
0 komentar :
Posting Komentar