Liputan6.com, Sydney : Bursa saham Asia menguat pada
perdagangan saham Selasa (12/11/2013) seiring indeks saham acuan menguat
pada hari kedua pekan ini. Indeks saham Korea Selatan bergerak reli
dari level terendah dalam dua bulan ini.
Saat ini, perhatian investor melihat keputusan kebijakan partai Komunis China, dan pembahasan agenda ekonomi untuk ke depannya.
Indeks saham MSCI Asia Pacific menguat 0,3% pada pukul 9.42 waktu Tokyo. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,9%.
Indeks saham MSCI Asia Pacific menguat 0,3% pada pukul 9.42 waktu Tokyo. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,9%.
Sementara
itu, indeks saham Australia menguat 0,3%. Indeks saham Jepang Topix
naik 0,3%, dan menuju level tertinggi sejak 6 November 2013. Indeks
saham Nikkei naik 0,2% ke level 14.293,52.
Sentimen yang
mempengaruhi pergerakan bursa saham Asia seperti Senat Thailand menolak
Rancangan Undang-undang amnesti bagi pelanggaran politik.
Selain
itu, pertemuan para pemimpin partai Komunis China. Lalu India
kemungkinan merilis data ekonomi terkait industrinya dalam 11 bulan ini.
Sedangkan Indonesia diproyeksikan akan mempertahankan suku bunga
acuan/BI Rate.
" Para pemimpin China adalah mungkin mengadopsi
agenda reformasi yang ambisius tetapi bergantung pada pelaksanaannya,"
ujar Michael Kurtz, Head of Equity Strategy Nomura Holdings Inc, seperti
dikutip dari Bloomberg, Selasa pekan ini.
Penutupan Wall Street
Sementara
itu, bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan saham
Senin (Selasa WIB) dengan indeks Dow Jones kembali mencetak rekor baru
dengan perdagangan saham tipis.
Investor pun mengalihkan fokusnya
kepada kapan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) akan
mulai mengurangi program stimulusnya.
Indeks Dow Jones menguat
21,32 poin atau 0,14% ke level 15.783,10. Indeks S&P 500 menguat
1,28 poin atau 0,07% ke level 1.771,89. Indeks saham Nasdaq menguat 0,56
poin atau 0,01% ke level 3.919,79.
Volume perdagangan saham di
bursa saham Amerika Serikat sekitar 4,78 miliar saham. Angka ini di
bawah rata-rata harian perdagangan saham sekitar 6,62 miliar saham.
Sumber : Liputan6
0 komentar :
Posting Komentar