Malang -
Pizza alpukat, mungkin banyak yang belum tahu. Memang pizza rasa baru
itu belum populer. Namun sebentar lagi penganan dengan rasa baru dan
tentu saja menyehatkan itu akan segera dikenal masyarakat.
Pizza alpukat ini diciptakan oleh para mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw). Mereka adalah Presticia Rosa Indri Wardani, Diyah Ayu Safitri, Yuni Basuki, dan Sumini dari Fakultas Pertanian serta Afifah Puji Hastuti dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Aslinya, pizza yang mereka buat mempunyai nama Avocado Seeds Pizza (AVOS PIZZA). Pizza itu tercipta dari biji buah alpukat yang biasanya dibuang. Ide pembuatan muncul karena melihat peningkatan angka impor tepung terigu di Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun.
Presticia mengatakan, meningkatnya angka impor tepung terigu membuat mereka berinisiatif untuk memanfaatkan biji alpukat yang mempunyai kandungan zat pati tinggi, air, dan mineral sebagai bahan substitusi terhadap tepung terigu.
Berawal dari itulah mereka mulai mencari cara bagaimana membuat produk pangan yang disukai masyarakat namun dengan harga terjangkau.
"Sebagai pengganti terigu, kami memanfaatkan biji buah alpukat," kata Presticia, Sabtu (13/4/2013).
Afifah menjelaskan, agar biji alpukat tidak terasa pahit, dalam pengolahannya harus dibersihkan dan diberi perlakuan secara khusus dan sempurna. Pemilihan biji alpukat juga tidak sembarangan.
"Kami menggunakan biji alpukat yang masih segar," ujar Afifah.
Biji buah alpukat sangat mudah didapatkan dari pedagang jus buah, es campur hingga rumah makan. Para mahasiswa tersebut mengklaim jika AVOS PIZZA merupakan pizza inovasi baru dan pertama dari biji alpukat yang dapat meminimalisir obesitas dan ancaman penyakit diabetes melitus.
Karena dalam pengolahannya AVOS PIZZA menggunakan gula yang rendah kalori. AVOS PIZZA menyediakan dua macam topping yaitu mix vegetable pizza dan mix chicken pizza. Hanya dengan Rp 5 ribu, pembeli bisa mendapat satu kotak AVOS PIZZA berisi dua slice ukuran medium.
Karya ini didukung Dirjen Dikti untuk Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). "Ini sebagai persiapan Pimnas 2013 nanti," tandas Afifah.
Pizza alpukat ini diciptakan oleh para mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw). Mereka adalah Presticia Rosa Indri Wardani, Diyah Ayu Safitri, Yuni Basuki, dan Sumini dari Fakultas Pertanian serta Afifah Puji Hastuti dari Fakultas Teknologi Pertanian.
Aslinya, pizza yang mereka buat mempunyai nama Avocado Seeds Pizza (AVOS PIZZA). Pizza itu tercipta dari biji buah alpukat yang biasanya dibuang. Ide pembuatan muncul karena melihat peningkatan angka impor tepung terigu di Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun.
Presticia mengatakan, meningkatnya angka impor tepung terigu membuat mereka berinisiatif untuk memanfaatkan biji alpukat yang mempunyai kandungan zat pati tinggi, air, dan mineral sebagai bahan substitusi terhadap tepung terigu.
Berawal dari itulah mereka mulai mencari cara bagaimana membuat produk pangan yang disukai masyarakat namun dengan harga terjangkau.
"Sebagai pengganti terigu, kami memanfaatkan biji buah alpukat," kata Presticia, Sabtu (13/4/2013).
Afifah menjelaskan, agar biji alpukat tidak terasa pahit, dalam pengolahannya harus dibersihkan dan diberi perlakuan secara khusus dan sempurna. Pemilihan biji alpukat juga tidak sembarangan.
"Kami menggunakan biji alpukat yang masih segar," ujar Afifah.
Biji buah alpukat sangat mudah didapatkan dari pedagang jus buah, es campur hingga rumah makan. Para mahasiswa tersebut mengklaim jika AVOS PIZZA merupakan pizza inovasi baru dan pertama dari biji alpukat yang dapat meminimalisir obesitas dan ancaman penyakit diabetes melitus.
Karena dalam pengolahannya AVOS PIZZA menggunakan gula yang rendah kalori. AVOS PIZZA menyediakan dua macam topping yaitu mix vegetable pizza dan mix chicken pizza. Hanya dengan Rp 5 ribu, pembeli bisa mendapat satu kotak AVOS PIZZA berisi dua slice ukuran medium.
Karya ini didukung Dirjen Dikti untuk Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). "Ini sebagai persiapan Pimnas 2013 nanti," tandas Afifah.
Sumber : M. Aminuddin - detikSurabaya
0 komentar :
Posting Komentar