PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa Asia
hanya mampu menguat tipis pada pembukaan perdagangan Senin ini setelah
keluarnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan. Data yang
tak sesuai harapan tersebut mengurangi keyakinan pelaku pasar dengan
rencana kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau The Federal
Reserve (The Fed).
Mengutip Reuters, Senin 1/8/2016), Indeks MSCI Asia Pasifik
di luar Jepang naik 0,3 persen di awal perdagangan. Indeks Nikkei Jepang
turun 1,5 persen karena nilai tukar yen melonjak setelah ada rencana
dari Bank Sentral Jepang untuk kembali memberikan stimulus.
Di akhir pekan lalu, otoritas AS mengeluarkan data bahwa pertumbuhan
ekonomi negara tersebut naik 1,2 persen untuk periode April-Juni.
Pertumbuhan tersebut berada di bawah estimasi dari para analis dan
ekonom yang memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS bakal berada di
angka 2,6 persen.
"Saya menduga The Fed berharap bahwa pertumbuhan ekonomi bakal kembali menguat pada kuartal II setelah melemah pada kuartal sebelumnya. Namun data yang ada menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS masih cukup berat untuk terbang," jelas analis senior obligasi Mizuho Securities, Hiroko Iwaki.
"Pelaku pasar juga sedikit gugup dengan rencana dari Bank Sentral Jepang," ujar Yuji Saito, Head of the Foreign-Exchange Credit Agricole SA.
Perdana Menteri Shinzo Abe akan mengucurkan paket stimulus fiskal sekitar US$ 267 miliar. Hal ini akan disetujui kabinet pada pekan depan. Langkah itu membuat bank sentral Jepang tertekan untuk membantu menghidupkan kembali kredit dan inflasi.
"Ada harapan kalau bank sentral Jepang akan memberikan pelonggaran cukup menyeluruh mungkin termasuk penurunan suku bunga tambahan dan pelonggaran kuantatif. Ini juga menjadi penting terlihat dampaknya ke yen dan saham bank," ujar Ekonom ANZ Bank New Zealand Ltd Cameron Bagrie.PT. Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Vemale
0 komentar :
Posting Komentar