English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 11 Agustus 2016

Lagu yang Dibenci Malah Sering Terngiang-ngiang di Benak Anda? Ini Penjelasan Ilmiahnya



PT. Rifan Financindo Berjangka, Anda mungkin sering heran dengan momen dimana dari sederet lagu favorit yang rutin Anda dengarkan, namun yang mendadak muncul di benak Anda adalah lagu-lagu yang Anda benci; entah itu dari Justin Bieber atau Kangen Band misalnya. Momen seperti ini dialami oleh hampir semua orang, dan dijuluki sebagai earworm.

Istilah ini pertama kali dibakukan oleh psikiater Cornelius Eckert di tahun 1979, dan merupakan serapan dari ungkapan dari bahasa Jerman der Ohrwurm, yang artinya secara harafiah adalah sensasi seperti rasa gatal yang muncul gara-gara musik. Para ilmuwan menjelaskan momen ini sebagai segmen perulangan dari potongan musik yang berlangsung selama 20 detik dan mendadak muncul di benak seseorang, tanpa dipicu oleh kesadaran. Momen ini bisa berlangsung sampai berjam-jam, berhari-hari, bahkan sampai berbulan-bulan.

Momen ini sering terjadi ketika seseorang melamun, terutama ketika otak sedang tidak menjalani proses berpikir dan sedang mencari pemecah perhatian seperti ketika sedang bosan, juga ketika seseorang terbebani oleh begitu banyak pikiran. Earworm sendiri muncul karena otak sibuk mencari sebuah pola pemahaman, pemrosesan serta mencari-cari informasi yang susah diingat.

Pemahaman inilah yang kemudian membuat ilmu mendongeng cenderung menggunakan pola pengulangan dan rima dalam menceritakan sebuah cerita, karena hal tersebut memudahkan siapapun untuk mengulanginya dan meneruskan dongeng kepada orang lain. Hal ini juga berlaku untuk musik dan lagu, dan professor untuk bidang musik di Universitas Cambridge yaitu Ian Cross mengatakan kalau struktur ritme & melodi yang tepat bisa membuat lirik lebih mudah diingat.

Ingatan seseorang tentang pola musik mirip seperti kemampuan perorangan dalam bersepeda atau berolahraga. Segalanya berlangsung tanpa harus dijalani dengan kesadaran, dan begitu musik dimainkan, Anda tak harus berpikir untuk meneruskan kelanjutannya. Pemindaian MRI mencatat bahwa ketika otak mendengar sebagian lagu, korteks pendengaran seseorang akan tetap aktif dan meneruskannya, bahkan ketika lagu dihentikan.

Nah, sejumlah lagu memiliki kecenderungan untuk lebih mudah ketimbang lagu lainnya. Menurut penelitian, earworm yang paling efektif dan paling susah hilang dari ingatan adalah lagu dengan pengulangan tinggi dan interval nada yang pendek untuk membuatnya mudah dinyanyikan atau ditirukan. Gampangnya, jika lagu tersebut mudah ditebak kelanjutannya karena melodinya simpel dan liriknya berulang-ulang, plus tambahan ritme yang tidak umum, maka lagu tersebut dijamin bakal tinggal lama di benak Anda. Maka dari itu, tak heran jika lagu-lagu pop atau jingle iklan merupakan earworm yang paling umum ditemui.

Tak cuma itu, selama ini ada kecenderungan bahwa lagu-lagu yang paling menjengkelkan malah lebih mudah diingat. Victoria Williamson selaku psikolog musik di Universitas Sheffield menjelaskan bahwa hal ini merupakan kasus yang paling sering keluhkan oleh banyak orang. Kebanyakan tak sadar kalau telinga mereka telah mendengarnya beberapa kali terlebih dulu, sehingga potongan lagu menjengkelkan tadi sudah mengendap dan mendadak muncul di saat-saat yang tak diinginkan.

Gejala ini secara umum tak berbahaya, walaupun ada juga yang sampai stress karena dihadapkan pada musik yang tak disukainya. Untuk Anda yang ingin untuk menghilangkan gejala ini, ada 3 macam solusi untuk mengatasinya.

Pertama, luangkan waktu untuk mendengarkan lagu tadi sampai habis. Mengapa? Karena earworm muncul gara-gara otak belum selesai memproses lagu tadi, dan masih 'penasaran' bagian akhir dari lagu tersebut. Cara berikutnya adalah dengan menyibukkan otak Anda: entah itu mendengarkan lagu lain, atau melakukan aktivitas yang menyita pikiran Anda sedikit lebih banyak. Aktivitas tersebut hendaknya tak perlu terlalu berat atau terlalu ringan, yang jelas cukup membuat otak Anda teralihkan.

Pilihan terakhir, terima saja kalau jauh di dalam hati Anda mungkin sebenarnya suka dengan lagu tersebut. Lagipula, selama Anda memang menyukainya, tak ada salahnya untuk mendengarkan hal-hal yang menyenangkan bukan? PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Gopego

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800