PT. Rifan Financindo Berjangka, Buat kamu pecinta kuliner ekstrem, pasti jadi petualangan dan
keseruan tersendiri untuk mencoba berbagai kuliner tak biasa yang ada di
berbagai daerah atau negara. Mungkin kamu punya alasan tersendiri
kenapa suka banget bertualang mencicipi aneka kuliner ekstrem. Bisa jadi
kamu memang penasaran dengan rasanya. Tapi bisa jadi (seperti
kebanyakan pecinta kuliner ekstrem lainnya), alasanmu mencicipi kuliner
ekstrem adalah karena ingin cari sensasi.
Tapi kalau penasaran, nggak ada salahnya untuk mengikuti info menariknya di sini. Sekalian buat nambah wawasan soal kuliner unik dan ekstrem yang ada di dunia.
Shiokara dari Jepang
Doyan dengan makanan mentah? Menu yang satu ini wajib kamu coba.
Shiokara, makanan asal Jepang ini merupakan pasta ikan yang
difermentasi. Terbuat dari campuran cumi-cumi dan jeroan ikan cakalang
serta ragam ikan lainnya. Jeroan cumi-cumi dicampurkan dengan 10 persen
garam dan 30 persen nasi yang sudah dicampur bubuk ragi. Kemudian
disimpan dalam botol yang ditutup rapat dan disimpan selama sebulan
untuk proses fermentasi.
Menu yang asin dengan tampilan mungkin
kurang menggugah selera ini sering dimakan selayaknya acar di Jepang.
Shio sendiri dalam bahasa Jepang berarti asin dan Shiokara artinya warna
abdomen (perut). Bagi orang yang tak biasa (bukan orang Jepang) mungkin
langsung kehilangan nafsu makan ketika melihat tampilan menu ini. Tapi
buat yang suka dengan menu-menu unik khususnya olahan laut, wajib banget
dicoba.
Tarantula Goreng dari Kamboja
Tarantula goreng ini menu yang sangat populer di Skuon, Kamboja.
Bahan-bahan yang digunakan pun sebenarnya cukup sederhana. Cukup MSG,
gula, dan garam. Tarantula pun bisa langsung ditumis dengan bawang putih
cincang. Dagingnya memang lebih tebal atau lebih banyak dari belalang.
Selain itu, ada sensasi tersendiri saat menggigit bagian perutnya yang
terdiri dari jeroan, telur, dan kotorannya.
Rasanya terbilang
cukup krispi dan renyah. Untuk menikmatinya, kita bisa memulainya dengan
mencopoti kaki-kakinya lalu mengunyahnya satu per satu. Tapi tetap
harus hati-hati ketika mengunyahnya karena bisa menusuk gusi dan
menyebabkan luka. Menurut kepercayaan para wanita Khmer, makan satu ekor
tarantula bisa bikin cantik. Wah, agak serem juga ya sebenarnya.
Kepopuleran
tarantula jadi makanan ekstrem bermula di rezim Khmer Merah sekitar
tahun 1975-1979. Saat itu, bencana kelaparan ada di mana-mana dan apapun
yang bisa dimakan akan dimakan. Setelah rezim Khmer Merah berakhir,
masyarakat Kamboja menyadari kalau tarantula ternyata enak juga untuk
dimakan.
Balut dari Filipina
Balut, makanan yang satu ini sangat populer sebagai jajanan kaki lima di
Filipina. Balut merupakan embrio itik yang direbus hidup-hidup. Jadi
saat kita memakannya, kita akan merasakan sensasi jeroan yang berlendir
dan lembut embrio. Embrio bebek yang dijadikan balut biasanya berusia
sekitar 16-2 hari. Idealnya sih embrio yang berusia 17 hari.
Untuk
sebutir balut, umumnya kita harus merogoh kocek sejumlah 32 peso atau
8.600 rupiah. Masyarakat Filipina meyakini kalau kadar protein balut
sangat tinggi, bahkan lebih bagus dari telur ayam. Balut bisa ditemukan
di berbagai tempat di Filipina, mulai dari pedagang di pinggir jalan
hingga restoran-restoran mewah di sana.
Bersambung....
PT. Rifan Financindo Berjangka
Sumber : Vemale
Rasanya terbilang cukup krispi dan renyah. Untuk menikmatinya, kita bisa memulainya dengan mencopoti kaki-kakinya lalu mengunyahnya satu per satu. Tapi tetap harus hati-hati ketika mengunyahnya karena bisa menusuk gusi dan menyebabkan luka. Menurut kepercayaan para wanita Khmer, makan satu ekor tarantula bisa bikin cantik. Wah, agak serem juga ya sebenarnya.
Kepopuleran tarantula jadi makanan ekstrem bermula di rezim Khmer Merah sekitar tahun 1975-1979. Saat itu, bencana kelaparan ada di mana-mana dan apapun yang bisa dimakan akan dimakan. Setelah rezim Khmer Merah berakhir, masyarakat Kamboja menyadari kalau tarantula ternyata enak juga untuk dimakan.
Balut dari Filipina
Untuk sebutir balut, umumnya kita harus merogoh kocek sejumlah 32 peso atau 8.600 rupiah. Masyarakat Filipina meyakini kalau kadar protein balut sangat tinggi, bahkan lebih bagus dari telur ayam. Balut bisa ditemukan di berbagai tempat di Filipina, mulai dari pedagang di pinggir jalan hingga restoran-restoran mewah di sana.
0 komentar :
Posting Komentar