Harga
emas spot comex pada penutupan perdagangan Selasa 16 September 2014
pada dini hari tadi terpantau ditutup menguat. Penguatan harga emas spot
comex dipicu oleh dorongan beli para investor akibat kecenderungan
melemahnya bursa saham global.
Pergerakan bursa saham global yang
cenderung memerah pada perdagangan Selasa lalu, terpantau cukup untuk
membuat harga emas menguat dalam 2 hari berturut-turut. Bursa-bursa
saham selain Wall Street yang ditutup cenderung melemah akibat aksi wait
and see terhadap kebijakan The Fed tersebut, memicu peningkatan
investasi terhadap emas. Dampak dari hal tersebut, harga emas pun
kembali terdorong menguat.
Selain faktor pelemahan bursa global
akibat aksi wait and see terhadap keputusan The Fed, harga emas juga
cukup tersupport oleh data sentimen perekonomian Jerman. Data sentimen
perekonomian Jerman selaku perekonomian terbesar Eropa yang kembali
turun, memicu aksi beli safe haven kembali menguat. Adapun terkait data
tersebut, dilaporkan sentimen perekonomian Jerman turun dari level 8,6
ke level 6,9 meskipun masih lebih baik dari ekspektasi di 4,8.
Pada penutupan perdagangan emas spot dini
hari tadi di Comex, harga emas terpantau ditutup menguat. Harga emas
spot comex ditutup naik tipis 0,18% ke tingkat harga $1.235,3/t oz atau
menguat $2,2/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas
berjangka di bursa Comex, harga emas juga ditutup menguat dini hari
tadi. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup
naik 0,13% ke tingkat harga $1.236,7/t oz atau menguat $1,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas akan sangat bergantung pada rilis
rapat The Fed pada Rabu waktu Amerika Serikat. Namun, sebelum rilis data
tersebut, harga emas akan cenderung untuk bergerak melemah akibat
ekspektasi akan pemercepatan peningkatan suku bunga AS. Terkait
pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran
$1.219-$1.247 pada emas spot dan $1.219-$1.250 pada emas berjangka
kontrak Desember 2014.
Bagus Aditoro/ Analyst Economy Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image: Wikimedia
0 komentar :
Posting Komentar