Pergerakan
bursa saham Hong Kong hari Jumat pagi ini cukup fluktuatif (19/9).
Bursa saham sempat menguat pada awal sesi perdagangan dan membukukan
kenaikan hingga sebesar 0.6 persen. Rebound yang terjadi di awal
perdagangan tersebut merupakan koreksi yang bersifat teknikal setelah
pada perdagangan Kamis kemarin bursa saham anjlok sebesar 1 persen.
Bursa saham tampak masih galau dan belum
serta-merta mengikuti sentiment positif yang berkembang di Asia pagi
ini. Para investor masih ragu-ragu menilai dampak dari kebijakan injeksi
likuiditas Beijing. Beijing diperkirakan akan melakukan injeksi lagi ke
pasar uang yang nilainya mencapai 1.3 miliar dollar.
Sebelumnya Beijing dikabarkan telah
menyediakan 500 miliar yuan (8.14 miliar dollar AS) dalam bentuk
likuiditas bagi lima bank terbesarnya. Beijing berupaya untuk menggenjot
pertumbuhan ekonomi di tengah sinyal yang menyatakan bahwa ekonomi
sedang melambat.
Saham-saham lapis biru tampak bergerak
variatif hari ini. Sektor perbankan begerak mixed menanggapi rencana
injeksi likuiditas Beijing. HSBC tampak menguat 0.90 hkd ke posisi 83.70
hkd. Hang Seng Bank mengalami penurunan 0.45 hkd menjadi 55.20 hkd.
Bank of China melemah 0.02 hkd menjadi 3.62 hkd.
Hari ini indeks benchmark di bursa saham
Hong Kong terpantau alami penurunan tipis setelah sempat dibuka naik 0.6
persen. Indeks spot hang seng tersebut mengalami pelemahan sebesar 4.90
poin atau 0.02 persen dan berada pada posisi 24163.82 poin.
Hari ini indeks berjangka terpantau
dibuka pada posisi 24299 poin. Indeks berjangka tersebut mengalami
kenaikan sebesar 67 poin dibandingkan dengan posisi penutupan
perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka sudah mengalami
penurunan signifikan dan mencapai level 24163 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa
saham pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan
terbatas dari level pembukaan pagi tadi. Indeks berjangka berpotensi
untuk mengalami pergerakan pada kisaran 24000 – 24250 poin.
Sumber : Vibiznews
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia
0 komentar :
Posting Komentar