(Vibiznews - Commodity) - Pada penutupan
perdagangan Sabtu dini hari harga emas tampak mengalami penurunan yang
cukup signifikan. Melemahnya harga emas sekaligus menggenapi penurunan
mingguan untuk pekan ini. Penurunan harga emas ini masih terkait dengan
kemungkinan pengurangan stimulus moneter di AS. (14/09)
Emas
berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun untuk sesi
keempat berturut-turut pada Jumat (Sabtu pagi WIB), mengakhiri sepekan
dengan kerugian 5.6 persen.
Kontrak
emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember jatuh 22 dolar AS, atau
1.65 persen, menjadi menetap di 1308.6 dolar AS per troy ons, penutupan
terendah sejak 7 Agustus.
Sementara
harga emas spot LLG terpantau ditutup pada posisi 1323.35 dollar per
troy ons. Harga emas tersebut sempat mengalami penurunan tajam hingga ke
level 1305.10 yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 9
Agustus lalu.
Angka ekonomi yang
dirilis Jumat positif untuk emas, namun gagal menopang harga emas.
Indeks sentimen konsumen University of Michigan-Thomson Reuters jatuh ke
angka awal 76.8 pada September, tingkat terendah sejak April, dari
angka akhir 82.1 pada Agustus.
Departemen
Perdagangan AS mengatakan penjualan ritel naik 0.2 persen pada Agustus
disesuaikan secara musiman, kenaikan terkecil sejak April dan di bawah
perkiraan pasar.
Para analis pasar
yakin bahwa penurunan tajam harga emas minggu ini terjadi terutama
akibat penjualan teknis, karena belum ada penurunan yang signifikan
dalam permintaan fisik emas secara global.
Analis
Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan
harga emas LLG pekan depan berpotensi untuk turun terbatas. Harga emas
diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1300 - 1325 dollar.
Sumber : Vibiznews
0 komentar :
Posting Komentar