(Vibiznews-FX) Emas
naik dari dua minggu terendah setelah kenaikan penggajian AS bulan lalu
membangkitkan prospek akan adanya perpanjangan stimulus ekonomi oleh the
Federal Reserve dan memicu permintaan terhadap metal sebagai tempat
penyimpan barang berharga. Angka dari pemerintah menunjukkan bahwa para
pemberi kerja hanya menambah 169,000 pekerja setelah kenaikan di bulan
Juli sebesar 104,000, angka ini adalah lebih kecil dari yang pertama di
perkirakan.
Perkiraan dari 96 ekonom yang di survey oleh Bloomberg memperkirakan kenaikan dibulan Agustus sebesar 180,000.
“Data
ini membuat jelas bahwa ekonomi AS masih lemah,” kata Carlos Perez
Santalla seorang broker di Marex North America LLC dalam interview
melalui telepon. “Orang berpikir bahwa the Fed akan menunda pengurangan
stimulus.
Emas berjangka untuk
penyerahan Desember naik 1 persen dan ditutup di $1,386.50 per ons pada
1:37 p.m. di Comex di New York. Sebelumnya, harga emas menyentuh
$1,358.80, terendah sejak 22 Agustus. Metal berharga ini telah turun 28
persen dari rekor tertinggi $1,923.70 dua tahun yang lalu.
Emas
mengalami rally sekitar $10 sampai $15 setelah data pekerjaan AS di
rilis, membuat turunnya imbal hasil Treasury dan Dolar AS. Afshin
Nabavi, kepala trading dari MKS (Switzerland) berkata data yang
dikeluarkan oleh departemen tenaga kerja AS “membuat tekanan jual”
terhadap metal berharga ini dan sekarang banyak trader emas yang
berpikir the Federal Reserve tidak akan mengurangi program pembelian
obligasinya, yang dikenal dengan sebutan Quantitative Easing.
Robin
Bhar, kepala riset metal di Societe Generale, berkata sebelum laporan
tenaga kerja dia yakin emas akan turun karena data ekonomi AS yang
membaik, tetapi dia berkata dengan laporan baru, pandangannya terhadap
arah emas dalam jangka pendek berubah.
Sumber : Vibiznews
0 komentar :
Posting Komentar