PT. Rifan Financindo Berjangka, Pokemon Go begitu mendunia. Sesuai prediksi sebelumnya, game buatan
Nintendo dan Niantic ini berhasil merebut perhatian gamer mobile dan
melonjakkan saham raksasa gaming Jepang tersebut. Namun tampaknya ada
ironi di balik kesuksesan Pokemon Go, yaitu keuntungan Nintendo yang
tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang didapatkan oleh toko-toko
aplikasi.
Awalnya, Nintendo menyuntikkan dana 30 juta dollar AS kepada Niantic
agar dibuatkan sebuah game Pokemon Go berbasis Augmented Reality.
Niantic dulunya dimiliki oleh Google dan punya reputasi tinggi dalam
membuat konten-konten berbasis AR, namun akhirnya dilepaskan setelah
restrukturisasi Google yang berubah menjadi Alphabet. Kemudian Niantic
berkolaborasi dengan Nintendo untuk membuat sebuah seri game Pokemon
terbaru.
Sementara itu Apple dan Google juga mendapatkan sepertiga pendapatan
dari penjualan yang dilakukan di toko aplikasi mereka. Jadi, setiap kali
Anda membeli PokeBalls atau aksesori-aksesori lain untuk bermain
Pokemon Go, Apple dan Google juga mendapatkan keuntungan. Kemudian
penghitungannya seperti ini, untuk setiap pembelian di dalam aplikasi,
para raksasa teknologi tersebut mendapatkan keuntungan 30%, sementara
30% lainnya didapatkan Niantic, dan 30% dimiliki oleh franchise Pokemon.
Nintendo hanya mendapatkan 10% saja.
Meski begitu, 10% yang dimaksud adalah sebuah keuntungan dalam bentuk
jutaan dollar. Terlepas dari itu, saham Nintendo dikabarkan menjadi
rebutan di bursa. Mungkin dengan keuntungan 10% ini, Nintendo akan
kembali menjadi salah satu produsen game yang disegani, seperti beberapa
puluh tahun yang lalu. PT. Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Gopego
Rabu, 13 Juli 2016
Sebuah Ironi, Nintendo Hanya Dapatkan Sedikit Keuntungan dari Pokemon Go
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar