PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa Asia melemah pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini usai mencapai level tertinggi dalam delapan bulan.
Hal itu lantaran laporan kinerja keuangan perusahaan Amerika Serikat
(AS) gagal memukau investor dan stimulus bank sentral Jepang yang
mereda.
Pada perdagangan saham Jumat (22/7/2016), indeks saham
MSCI Asia Pasifik turun 0,2 persen pada pukul 09.20 waktu Tokyo.
Penurunan ini memangkas penguatan indeks saham acuan regional selama
sepekan.
Indeks saham Jepang Topix melemah 0,8 persen. Selain
itu, indeks saham Australia dan Korea Selatan Kospi juga melemah.
Pernyataan bank sentral Jepang Haruhiko Kuroda menjadi perhatian pelaku
pasar. Kuroda menyebutkan ide menggunakan "helicopter money" atau ide
untuk mengatasi deflasi.
"Komentar Kuroda akan mengecewakan investor yang menjual yen
sebagai antisipasi bank sentral Jepang umumkan stimulus dalam pertemuan
minggu depan," ujar Jasper Lawler, Analis CMC Markets Plc seperti
dikutip dari laman Bloomberg.
Ia menambahkan usai
kegagalan program pelanggaran kuantatif untuk meningkatkan inflasi maka
stimulus menjadi alat tersisa bagi bank sentral Jepang.
Sebelumnya bursa saham mendapatkan
keuntungan dari dana yang masuk mencapai US$ 4,5 triliun dalam tiga
pekan usai spekulasi kalau bank sentral akan menambah stimulus untuk
memicu inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi optimisme itu
berkurang seiring pelonggaran moneter di Eropa dan Jepang yang
dipertanyakan. (Ahm/Ndw) PT. Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Liputan 6
Jumat, 22 Juli 2016
Bursa Asia Susut Kena Imbas Harapan Stimulus Berkurang
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar