PT. Rifan Financido Berjangka, Tokyo - Bursa Asia naik
tipis pada perdagangan pagi ini setelah Federal Reserve memberikan
penilaian positif terhadap perekonomian terbesar di dunia, Amerika
Serikat yang mengangkat risiko sentimen ke pasar.
Namun mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) harus merosot terhadap
beberapa mata uang lainnya, di tengah harapan The Fed akan memberikan
indikasi yang lebih jelas perihal rencana kenaikan suku bunga acuannya
dalam tahun ini.
Melansir laman Reuters, Kamis (28/7/2016), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen ke level tertinggi sejak Agustus 2015.
Sementara pasar saham Australia naik 0,2 persen dan Korea Selatan menguat 0,1 persen. Sedangkan Jepang Nikkei harus turun 0,6 persen, karena dibayangi penguatan yen.
Pasar Asia tidak mampu mengambil dorongan Wall Street, yang sedikit berubah pada penutupan perdagangan menyusul keputusan Fed untuk tidak mengubah suku bunga acuan pada akhir FOMC meeting.
The Fed mengatakan, risiko jangka pendek terhadap prospek ekonomi AS telah berkurang, membuka pintu untuk potensi kenaikan dalam jangka pendek. Ekspektasi inflasi berada pada keseimbangan atau sedikit berubah dalam beberapa bulan terakhir.
Namun ini tidak memberikan indikasi yang kuat tentang kemungkinan kenaikan suku pada pertemuan the Fed berikutnya di bulan September.
"Sementara sejumlah bank investasi telah meningkatkan probabilitas internal mereka untuk menghadapi September. Gaung ini dapat dilihat dari melemahnya dolar dan kenaikan harga emas," tulis Chris Weston, Kepala Strategi Pasar IG di Melbourne.
Adapun Wall Street berakhir lebih rendah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) setelah Federal Reserve menetapkan suku bunga acuannya tidak berubah, tetapi membuka pintu jika kenaikan tarif baru akan berlangsung di akhir tahun ini.
Indeks Dow Jones ditutup melemah sebesar 0,01 persen menjadi 18.472,17 poin. Sementara indeks S&P 500 berakhir turun 0,12 persen ke posisi 2.166,58 poin. Namun indeks Nasdaq Composite bertambah 0,58 persen menjadi 5.139,81 poin.
Pada pertemuannya yang berlangsung dua hari dan berakhir pada Rabu, The Fed diharapkan tidak mengubah kebijakan suku bunganya. Namun investor cemas tentang petunjuk waktu kenaikan ini akan terjadi, di tengah kekhawatiran dampak hengkangnya Inggris dari Uni Eropa pada Juni lalu. PT. Rifan Financindo Berjangka.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar