Harga
emas spot di bursa Comex pada penutupan perdagangan pekan lalu, 13-17
Oktober 2014, terpantau ditutup dengan penguatan secara agregat sepekan.
Penguatan harga emas spot di bursa Comex dipicu oleh dorongan sentimen
positif dari perekonomian global yang masih cenderung buruk.
Pergerakan harga emas pada perdagangan
pekan lalu terpantau lebih didominasi oleh trend pergerakan melemah
meskipun mengalami penguatan dalam sepekan. Dari total 5 hari
perdagangan di pekan lalu, harga emas 3 kali ditutup dengan mengalami
pelemahan dan sisanya ditutup menguat. Namun, pergerakan harga emas
dapat ditutup dengan penguatan secara agregat sepekan akibat adanya
penguatan tajam di perdagangan tengah pekan seiring data penjualan
sektor ritel Amerika Serikat yang jatuh.
Pada hari pertama perdagangan pekan lalu,
harga emas memulai pekan lalu dengan ditutup dalam penguatan. Adapun
posisi dorongan fundamental baru yang masih sepi saat itu, membuat
pergerakan harga emas cenderung lebih dipengaruhi oleh sentimen
pergerakan nilai Dollar Amerika Serikat di pasar valuta asing. Seiring
turunnya nilai Dollar Amerika Serikat di hari pertama perdagangan
tersebut, maka aksi beli emas pun naik sehingga harga emas terdorong
menguat di hari pertama.
Memasuki hari kedua perdagangan, harga
emas tidak dapat melanjutkan pola penguatan seperti halnya di hari
pertama perdagangan. Dollar Amerika Serikat yang bangkit membalas
anjloknya nilai di perdagangan hari pertama pekan lalu, jadi alasan
pelemahan emas di hari perdagangan kedua. Namun, pelemahan pada
perdagangan hari kedua tersebut cukup terbatasi oleh jatuhnya sentimen
ekonomi Jerman yang anjlok dari 6,9% ke -3,6%.
Di hari ke-3 perdagangan pekan lalu,
harga emas pun kembali menunjukan pola pergerakan yang tidak stabil.
Setelah melemah di hari perdagangan ke-2, harga emas kembali menguat di
hari perdagangan ke-3. Dorongan fundamental kuat dari data sektor retail
Amerika Serikat menjadi landasan kokoh penguatan tersebut. Adapun
terkait data tersebut, pada Rabu lalu penjualan sektor retail Amerika
Serikat pada bulan September dilaporkan melemah dari 5,0% di tahun 2013
ke 4,3% di tahun 2014.
Pasca mendapatkan dorongan penguatan di
hari ke-3 perdagangan pekan lalu, pola pergerakan emas pun mulai
memasuki trend melemah yang cukup kokoh. Diawali dengan data klaim
pengangguran Amerika Serikat yang melejit ke level terbaik 14 tahun dari
287.000 ke 264.000, harga emas mulai mengalami tekanan kuat sejak Kamis
pekan lalu. Adapun pelemahan harga emas tersebut didasari oleh
pergerakan Dollar Amerika Serikat yang terdorong menguat. Trend positif
Dollar Amerika Serikat pada dua hari perdagangan terakhir pekan lalu,
cukup kokoh membuat harga emas melemah dalam dua hari perdagangan
tersebut.
Pada penutupan perdagangan emas spot
pekan lalu di bursa Comex, harga emas spot terpantau ditutup menguat
secara agregat sepekan. Harga emas spot Comex ditutup naik 1,22% ke
tingkat harga $1.238/t oz atau menguat $14,9/t oz.
Sementara pada perdagangan emas berjangka
di bursa Comex, harga emas berjangka juga ditutup menguat pekan lalu.
Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup naik
1,42% ke tingkat harga $1.239/t oz atau menguat $17,3/t oz.
Analyst Vibiz Research Center memprediksi
harga emas masih berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan
pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh akan rilisnya data-data GDP dari
Tiongkok dan Inggris yang diperkirakan akan negatif. Selain rilis data
tersebut harga emas juga diperkirakan akan mendapatkan support dari data
inflasi dan klaim pengangguran AS yang diprediksi memburuk. Terkait
pergerakan harga, range normal pekan ini diperkirakan akan berada di
kisaran $1.185-$1.275.
Sumber : Vibiznews
Bagus Aditoro/ Analyst Economy Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image: Flickr
0 komentar :
Posting Komentar