Harga
emas LLG pada rentang perdagangan pekan lalu, 18-22 Agustus 2014,
terpantau ditutup dengan mengalami pelemahan signifikan. Pelemahan harga
emas LLG pada pekan lalu dipicu oleh data-data perekonomian AS yang
positif meskipun di akhir pekan, penyataan Janet Yellen sempat memicu
rebound pada emas.
Pergerakan emas pada pekan lalu, hampir
selalu ditutup dalam zona merah akibat fundamental yang negatif kuat.
Sejak perdagangan awal pekan, harga emas yang sebelumnya telah lesu
akibat relatif hilangnya support geopolitik global, semakin tertekan
oleh data perumahan AS dengan housing market index yang naik dari 53 ke
55 yang berdampak pada penguatan Dollar AS dan Wall Street.
Tekanan fundamental pun terpantau semakin
menguat pada perdagangan hari kedua pekan lalu. Rilis data-data inflasi
Amerika Serikat dan Inggris yang positif membuat harga emas kian
merosot akibat dampak data terhadap ekspektasi ekonomi kedua negara.
Berdasarkan laporan Selasa pekan lalu,
inflasi inti YoY Inggris berada di level 1,8% atau membaik 0,2%
dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Sementara inflasi inti AS
secara YoY berhasil ditahan di level 1,9%, namun inflasi berhasil
ditekan dari 2,1% ke 2,0%. Imbas dari data tersebut, bursa saham pun
kembali menguat termasuk nilai Dollar AS yang semakin melaju naik
menggerus harga emas.
Walaupun demikian, pergerakan harga emas
dalam dua hari awal pekan perdagangan tersebut, masih cenderung belum
terlalu signifikan. Hal tersebut dilandasi oleh para investor yang lebih
menunggu keputusan The Fed terkait tingkat suku bunga Amerika Serikat
serta pidato Janet Yellen.
Akan tetapi, terpantau pasca rilis rapat
FOMC The Fed, harga emas pun kian lancar untuk jatuh melemah. Hasil
pertemuan yang menyatakan sektor tenaga kerja AS membaik melebihi
ekspektasi, dinyatakan berpotensi untuk jadi landasan pemercepatan
kenaikan tingkat suku bunga di AS. Pasca rilis pernyataan tersebut,
harga emas pun langsung siap terperosok signifikan akibat posisi
fundamental yang sangat negatif saat itu.
Bahkan pelemahan pun berlanjut pasca
rilis data pekerja AS berada dalam posisi yang sangat positif. Data
Initial Jobless Claims AS yang turun dari 312.000 ke 298.000 kian
memantapkan ekspektasi investor akan pernyataan The Fed. Pasca rilis
data tersebut, harga emas pun langsung turun ke tingkat harga terendah
dalam 2 bulan.
Namun, pola bearish kuat pada harga emas
dalam 4 hari awal perdagangan pekan lalu, dapat diputus pasca rilis
pernyataan Janet Yellen di Jackson Hole. Pernyataan Janet Yellen yang
menegaskan bahwa sektor pekerja AS masih terindikasi belum cukup kokoh
untuk mempercepat peningkatan suku bunga sehingga diperlukan perbaikan
lebih lanjut, kembali membangkitkan minat investasi terhadap emas. Imbas
dari rilis pernyataan tersebut pun, harga emas mulai dapat kembali
bergerak menguat.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas
LLG terpantau ditutup melemah signifikan secara agregat sepekan. Harga
emas LLG ditutup melemah 1,81% ke tingkat harga $1.280,70/t oz atau
turun hingga $23,60/t oz.
Sementara pada perdagangan emas berjangka
di Comex, harga emas juga ditutup melemah signifikan secara agregat
sepekan. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup
melemah 1,99% ke tingkat harga $1.280,2/t oz atau turun $26/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas masih akan terdorong menguat pada awal
pekan ini akibat pernyataan Janet Yellen di Jackson Hole. Namun,
pergerakan juga akan sangat dipengaruhi oleh rentetan rilis data
perekonomian makro Uni Eropa dan Jerman pada pertengahan pekan ini.
Semenatara pada akhir pekan pergerakan akan sangat dipengaruhi, estimasi
GDP kuartal 2 Amerika Serikat dan initial jobless claims AS. Terkait
pergerakan harga, range normal pekan ini diprediksi akan berada di
kisaran $1.250-$1.323 pada emas LLG dan $1.260-$1.325 pada emas
berjangka Comex kontrak Desember 2014.
Sumber : Vibiznews
Bagus Aditoro/ Analyst Economy Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
image: Flickr
0 komentar :
Posting Komentar