Pada
perdagangan di bursa saham Jepang pagi hari ini terjadi penurunan pada
indeks-indeks benchmark (29/8). Bursa saham melemah dan indeks Nikkei
mengalami penurunan untuk dua hari berturut-turut. Indeks tampak
bergerak ke kisaran terendah dalam dua minggu belakangan karena para
investor mencerna beberapa data ekonomi yang pagi ini telah dirilis oleh
pemerintah Jepang.
Data dari Jepang menjadi fokus
perdagangan di pasar kawasan Asia karena minimnya arahan dari bursa Wall
Street tadi malam. Inflasi inti Jepang pada bulan Juli lalu mengalami
peningkatan ke level 3.3 persen, sesuai dengan prediksi sebelumnya. Akan
tetapi pengeluaran rumah tangga tampak masih jauh dari ekspektasi.
Pertumbuhan output industry juga masih meleset dari prediksi.
Relative jeleknya data ekonomi Jepang
mengakibatkan bursa saham mengalami tekanan pada awal perdagangan Jumat
ini. Saham dari sektor pengecer tampak menjadi pimpinan penurunan
meskipun data penjualan eceran bulan Juli berada di atas ekspektasi.
Seven & I dan Fast Retailing mengalami penurunan masing-masing
nyaris 1 persen. Sedangkan harga saham Aeon tampak mengalami penurunan
sebesar 0.2 persen.
Hari ini indeks spot Nikkei terpantau
alami penurunan. Indeks spot tersebut melemah sebesar 65.72 poin atau
0.43 persen dan berada pada posisi 15394.14 poin.
Indeks berjangka Nikkei 225 mengalami
pembukaan pada posisi 15425 pagi ini. Indeks berjangka tersebut
mengalami kenaikan tipis sebesar2 5 poin dibandingkan dengan posisi
penutupan perdagangan sebelumnya. Akan tetapi saat ini indeks tampak
bergerak melemah dan sudah mencapai posisi 15375 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka di bursa
saham pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penurunan.
Indeks berjangka berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran
15300 – 15450 poin.
Sumber : Vibiznews
Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia
0 komentar :
Posting Komentar