PT. Rifan Financindo Berjangka, Banyak peristiwa alam dan fenomena-fenomena di dunia ini yang
dijelaskan dalam kitab suci Alquran. Fenomena seperti adanya piramida di
Giza, bagaimana tumpukan batu tersebut dibuat ternyata telah lebih
dahulu diungkap dalam Alquran.
Sedangkan peristiwa alam seperti bagaimana terjadinya hujan, Alquran
pun ternyata sudah menjelaskannya. Selain itu, apa yang didapatkan dari
hasil penelitian, masih memiliki kesamaan dengan apa yang tercantum di
dalamnya.
Seperti yang terdapat pada halaman Quran And Science,
Kamis (9/6/2016) penjelasan mengenai turunnya hujan, memiliki kesamaan
seperti apa yang para peneliti ungkapkan. Hal tersebut menjadi bukti
bahwa sebelum manusia mengungkap fenomena alam tersebut, Alquran telah
lebih dahulu mengungkapkannya, seperti ayat berikut ini:
"Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah
membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami
turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu
pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan
orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran."
(QS. Al'Araf; 57)
Ilmu pengetahuan modern telah memberikan sisi ilmiah yang disebutkan
dalam ayat tersebut. Dijelaskan bahwa angin membawa partikel air yang
kaya akan garam menuju ke atmosfer. Partikel-partikel tersebut yang
disebut aerosol berfungsi sebagai perangkap air dan membentuk butiran
air di awan dengan mengumpulkan uap air.
Awan-awan yang terbentuk dari uap air, mengembun di sekitar kristal
garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena tetesan air di awan
sangat kecil yakni dengan diameter antara 0,01 dan 0,02 mm, awan
menggantung di udara dan tersebar di langit. Oleh karena itu, langit
ditutupi awan. Partikel-partikel air yang mengelilingi kristal garam dan
partikel debu menebal dan bentuk tetesan air hujan, sehingga tetesan
tersebut lebih berat dari udara dengan meninggalkan awan dan mulai jatuh
ke tanah sebagai air hujan.
Detail mengenai proses terjadinya air hujan di awan sendiri dapat dilihat dalam surat An-Nur ayat 43 yang berbunyi;
"Tidak kah kamu melihat bahwa Allah menggerakkan awan, kemudian
mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari
celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari
langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung,
maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya.
Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan."
Sumber : Okezone
Kamis, 09 Juni 2016
Pandangan Alquran tentang Proses Terjadinya Hujan
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar