PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia melemah
pada perdagangan saham Jumat pekan ini seiring pelaku pasar memilih
investasi relatif aman. Hal itu seiring referendum yang dapat mendorong
Inggris keluar dari Uni Eropa.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,4 persen.
Bursa
saham Amerika Serikat pun koreksi pada perdagangan saham Kamis waktu
setempat. Indeks saham S&P 500 turun 0,17 persen ke level 2.115,48.
Imbal
hasil obligasi global sentuh level terendah. Surat utang atau obligasi
Jerman tenor 10 tahun sentuh level terendah 0,024 persen. Sedangkan
imbal hasil obligasi Inggris bertenor 10 tahun di level 1.224 persen.
Mata uang safe haven pun mencetak untung seiring pelaku
pasar memburu alternatif investasi lebih aman. Langkah itu dilakukan
seiring Inggris akan melakukan referendum pada 23 Juni.
"Pasar
fokus terhadap potensi Brexit. Ada polling yang menyatakan kemungkinan
Inggris akan meninggalkan Eropa. Anda pun tidak dapat membeli aset
berisiko dengan kondisi seperti ini," ujar Tatsushi Maeno, Direktur
PineBridge Investments seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (10/6/2016).
Di
Jepang, imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun tergelincir
dengan minus 0,140 persen. Surat utang Amerika Serikat (AS) bertenor 10
tahun sentuh level terendah dalam 3,6 bulan menjadi 1,659 persen.
Harapan
kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) pada Juli 2016
mempengaruhi laju obligasi. "Investor telah menunggu kenaikan suku bunga
bank sentral AS, tetapi akhirnya menyerah, dan mulai beli," ujar Analis
Nomura Securities, Tomoaki Shishido. (Ahm/Ndw)
Sumber : Liputan 6
Jumat, 10 Juni 2016
Bursa Asia Merosot Jelang Akhir Pekan
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar