PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia bergerak
reli pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Penguatan bursa
saham itu didorong dari kampanye soal voting Inggris yang akan
menentukan tetap menjadi anggota Uni Eropa (UE) atau tidak diskors
menyusul salah satu anggota parlemen Inggris Raya yang terbunuh.
Indeks
saham MSCI Asia Pacific menguat 0,6 persen pada pukul 09.58 waktu
Tokyo. Penguatan indeks saham itu didorong dari kenaikan indeks saham
Jepang Topix sebesar 1,6 persen.
Indeks saham Korea Selatan Kospi
mendaki 0,6 persen. Indeks saham Australia/ASX menguat 0,4 persen, yang
didorong kenaikan sektor saham teknologi, bank dan saham. Indeks saham
Selandia Baru sedikit berubah.
Selama pekan ini, pelaku pasar
cemas terhadap refendum Inggris yang dapat mengantarkan Inggris keluar
dari Uni Eropa atau disebut britain exit (Brexit) pada 23 Juni telah mempengaruhi bursa saham Asia.
Selain itu, pertemuan bank sentral terutama bank sentral Amerika
Serikat (AS) atau the Federal Reserves yang memutuskan tetap suku
bunganya juga membayangi pasar. Isu brexit itu juga pun yang menjadi
pertimbangan the Federal Reserves tetap mempertahankan suku bunganya.
"Kampanye telah ditunda, dan memantapkan pasar. Ada sejumlah besar pihak yang masih ragu-ragu," ujar Tony Farnham, Analis Patersons Securities Ltd seperti dikutip dari laman Bloomberg, Jumat (17/6/2016).
Di pasar uang, yen pun melemah 0,5 persen menjadi 104,73 per dolar AS seiring permintaan untuk aset investasi aman surut. Yen melemah pun mendorong kenaikan indeks saham Jepang Topix dari level terendah dalam empat bulan.
Sementara itu, poundsterling naik 0,5 persen menjadi US$ 1,4270 setelah susut 1,3 persen dalam sesi perdagangan terakhir. Indeks dolar AS tergelincir 0,1 persen terhadap 10 mata uang utama.
"Dengan risiko penting brexit di mata uang dalam waktu dekat. Dolar-yen dapat lebih rendah pada pekan depan. Itu menimbulkan risiko kementerian keuangan dapat melakukan intervensi untuk membendung kenaikan cepat terhadap yen," ujar Joseph Capurso, Analis Pasar Uang Commonwealth Bank of Australia.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar