PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik menguat didorong oleh kenaikan bursa Jepang. Data ekonomi Jepang yang belum membaik mendorong spekulasi bahwa otoritas Jepang akan kembali mengeluarkan stimulus.
Mengutip Bloomberg, Rabu (17/2/2016), indeks Nikkei naik 109 poin atau 0,68 persen kelevel 16.164,19. Indeks Topix juga naik 9 poin atau 0,76 persen ke level 1.306,82. Sedangkan indeks Hang Seng melonjak 203 poin atau 1,08 persen ke level 19.122,08. Tak berbeda jauh, indeks Kospi juga naik tipis 4 poin atau 0,26 persen kelevel 1.893,17.
Penguatan indeks di Jepang terus berlangsung dalam tiga hari terakhir. Penguatan selama tiga hari ini jarang terjadi di bursa Jepang sejak 2008 lalu. Namun karena pelaku pasar melihat bahwa otoritas Jepang tidak akan tinggal diam dengan perekonomian mereka maka menjadi tenaga penguatan bursa Jepang.
Namun di luar itu masih ada risiko yang dihadapi atau dengan kata lain penguatan indeks Jepang untuk mendorong bursa Asia belum kokoh. Harga minyak masih di level terendah meskipun sebelumnya sempat naik karena adanya pertemuan antara Arab Saudi dengan Rusia.
"Data ekonomi yang belum positif menjadi kabar buruk namun juga menjadi kabar baik karena diperkirakan akan ada stimulus," jelas analis Mirabaud Asia Ltd Andrew Clarke. " Singkatnya kabar buruk yang baik," lanjutnya.
Data ekonomi yang cukup buruk adalah data pesanan mesin yang mengalami penurunan 3,6 persen. Level penurunan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan yang diproyeksikan oleh para analis.
Sedangkan di Amerika Serikat (AS), Wall Street menguat mengikuti kenaikan yang terjadi di bursa saham China. Jones Industrial Averange (DJIA) naik 192,84 poin atau 1,21 persen ke angka 16.166,41. Indeks S&P 500 juga menguat 28 poin atau 1,52 persen kelevel 1.893,20. Sedangkan indeks Nasdaq naik 92,13 poin atau 2,12 persen ke level 4.429,64. (Gdn/Nrm)
Sumber : Liputan 6
Kamis, 18 Februari 2016
Bursa Jepang Menjadi Pendorong Penguatan Bursa Asia
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar