PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia jatuh mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) yang tertekan seiring harga minyak melanjutkan pelemahan dan penguatan yen membebani eksportir Jepang.
Indeks saham MSCI Asia Pacific, indeks saham acuan turun 0,3 persen menjadi 139,70 pada pukul 09.06 waktu Tokyo. Indeks saham Jepang Topix melemah 0,7 persen setelah yen menguat 0,6 persen terhadap dolar.
Indeks saham Jepang Nikkei dibuka melemah 0,6 persen ke level 0,6 persen menjadi 17.820,24. Penurunan indeks saham ini diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,1 persen. Indeks saham Australia tergelincir 0,7 persen. Sedangkan indeks saham Selandia Baru sedikit berubah.
Adapun sentimen harga minyak yang tertekan telah menahan laju penguatan indeks saham hari ini. "Harga minyak bergerak begitu cepat. Ini menciptakan ketidakpastian di pasar. Apalagi ini memberi pukulan langsung terhadap posisi keuangan perusahaan di sektor minyak," ujar Angus Gluskie, Managing Director White Funds Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (9/12/2014).
Sebelumnya harga minyak menuju ke level terendah dalam lima tahun. Harga minyak west texas intermediate (WTI) turun 0,2 persen menjadi US$ 62,93 per barel. Penurunan harga minyak juga diikuti jenis Brent. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
Indeks saham MSCI Asia Pacific, indeks saham acuan turun 0,3 persen menjadi 139,70 pada pukul 09.06 waktu Tokyo. Indeks saham Jepang Topix melemah 0,7 persen setelah yen menguat 0,6 persen terhadap dolar.
Indeks saham Jepang Nikkei dibuka melemah 0,6 persen ke level 0,6 persen menjadi 17.820,24. Penurunan indeks saham ini diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,1 persen. Indeks saham Australia tergelincir 0,7 persen. Sedangkan indeks saham Selandia Baru sedikit berubah.
Adapun sentimen harga minyak yang tertekan telah menahan laju penguatan indeks saham hari ini. "Harga minyak bergerak begitu cepat. Ini menciptakan ketidakpastian di pasar. Apalagi ini memberi pukulan langsung terhadap posisi keuangan perusahaan di sektor minyak," ujar Angus Gluskie, Managing Director White Funds Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (9/12/2014).
Sebelumnya harga minyak menuju ke level terendah dalam lima tahun. Harga minyak west texas intermediate (WTI) turun 0,2 persen menjadi US$ 62,93 per barel. Penurunan harga minyak juga diikuti jenis Brent. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar