PT. Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Harga emas tertekan di awal pekan ini seiring investor mengambil keuntungan setelah reli. Selain itu, pelaku pasar juga menepis kekhawatiran atas kemenangan partai sayap kiri Yunani yang anti penghematan tampaknya tidak membawa Yunani keluar dari zona Euro.
Harga emas untuk pengiriman Februari ditutup turun US$ 13,20 (1 persen) menjadi US$ 1.279,40 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Harga emas sempat sentuh level US$ 1.307,80 per ounce pada pekan lalu. Level ini tertinggi sejak Agustus. Harga emas telah menetap di atas US$ 1.300 per ounce untuk pertama kali dalam lima bulan pada pekan lalu seiring bank sentral Eropa membuat kejutan dengan program pembelian obligasi lebih besar dari perkiraan.
Pelaku pasar pun pegang emas seiring harga minyak semakin tertekan dan kekhawatiran resesi di Eropa mendorong pelaku pasar pegang emas.
Namun pelaku pasar juga sempat khawatir terhadap kemenangan partai Syriza di Yunani. Hal itu mengingat pemimpin partai itu ingin Yunani keluar dari zona Euro. Beberapa investor pun ingin mengalihkan uang mereka ke emas di tengah volatilitas.
Tapi sementara pemimpin Syriza belum mengisyaratkan rencana untuk menarik diri dari zona Euro.
"Hal itu sudah pasti membuat tenang pasar beberapa saat. Pasar tidak takut kalau kebijakan Syriza membawa hal yang tidak bertanggung jawab," kata Bart Melek, Kepala Riset Komoditas TD Securities, seperti dikutip dari laman The Australian, Selasa (27/1/2015).
Saat ini, pelaku pasar mengalihkan perhatiannya ke pertemuan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve. Ada indikasi kekhawatiran pertumbuhan global dapat menunda The Fed menaikkan suku bunga. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
Selasa, 27 Januari 2015
Sentimen Yunani Picu Harga Emas Jatuh
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar