PT. Rifan Financindo Berjangka, Sydney - Mengawali pekan ini, sebagian bursa saham Asia
merosot setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) tak seperti yang
diharapkan. Upah di AS menurun secara tak terduga. Hal ini juga
mendorong dolar melanjutkan pelemahan.
Indeks Dolar Bloomberg turun 0,2 persen pada hari kedua. Dolar
melemah terhadap euro hingga Won Korea Selatan. Sementara itu, indeks
saham Korea Selatan Kospi melemah 0,1 persen. Indeks saham Australia/ASX
200 turun 0,4 persen di awal pekan ini. Indeks saham MSCI Asia Pacific
di luar brusa saham Jepang cenderung flat. Hari ini, bursa saham Jepang
libur memperingati Coming of Age Day/hari datangnya kedewasaan di
Jepang.
Bursa saham indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,8 persen ke level
24.118,59. Sedangkan indeks saham Shanghai melemah 0,8 persen ke level
3.258,21.
Sementara itu, harga minyak dunia melemah memicu kekhawatiran
inflasi. Harga minyak turun ke level terendah selama 5,5 tahun sehingga
itu meredam prospek inflasi global.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 1,5 persen
menjadi US$ 47,64 per barel di awal perdagangan hari ini setelah jatuh
8,2 persen pada pekan lalu. Sementara itu, harga minyak Brent melemah
1,3 persen menjadi US$ 49,47 per barel.
Di Amerika Serikat, upah per jam mengalami penurunan terbesar sejak
2006. Hal tersebut juga menjadi perhatian pelaku pasar terutama
berkaitan dengan rencana bank sentral AS menaikkan suku bunga. Investor
pun mencari aset save haven di tengah kekhawatiran stimulus yang
bertambah tidak akan memicu pertumbuhan di kawasan Euro. Obligasi
Australia dan emas pun menguat.
"Ini tarik menarik antara deflasi dan harapan kenaikan suku bunga
pertama oleh bank sentral Amerika Serikat yang kemungkinan dapat
mengakibatkan volatilitas," ujar Nadaer Naeimi, Head of Asset Allocation
AMP Capital Investors, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Senin (12/1/2015).
Ia menambahkan, kini fokus perhatian pelaku pasar terhadap kebijakan bank sentral Eropa. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
Senin, 12 Januari 2015
Dolar Melemah, Bursa Saham Asia Lesu
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar