PT. Rifan Financindo Berjangka, Singapura - Bursa saham Asia jatuh untuk hari kedua setelah aksi jual yang terjadi di bursa saham global di tengah kekhawatiran terhadap harga minyak turun.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,1 persen menjadi 135,92 pada pukul 09.07 di Tokyo, dan penurunan ini menuju penutupan terendah sejak 18 Desember. Penurunan indeks saham acuan regional ini didorong bursa saham global merosot tajam. Sektor saham energi turun tajam karena harga minyak mentah dunia di bawah US$ 50.
Selain itu, prospek Yunani keluar dari zona Euro, dan Jerman melaporkan inflasi lebih lambat dari perkiraan juga mempengaruhi bursa saham. Laju inflasi di Jerman turun menjadi 0,1 persen pada Desember 2014 dari periode November di kisaran 0,5 persen. Level tersebut terendah sejak Oktober 2009.
"Selama semester pertama, bursa saham masih cukup stabil. Bursa saham mencatatkan keuntungan terbesar di Amerika Serikat pada tahun lalu, cenderung melihat koreksi lebih besar. Di Eropa, harga komoditas melemah sehingga menciptakan petunjuk deflasi. Ini mungkin masalah penawaran dan permintaan karena ekonomi Eropa terus goyah," kata Nader Naeimi, Head of Dynamic Asset Allocation AMP Capital Investor, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (6/1/2015).
Sementara itu, indeks saham Jepang Topix turun 2 persen seiring yen menguat menjadi 119,39 per dolar Amerika Serikat (AS). Indeks saham Jepang Nikkei dibuka melemah 1,8 persen ke level 17.101,58.
Indeks saham Australia merosot 1,5 persen dengan didorong saham BHP Billiton Ltd melemah 4,3 persen. Penurunan indeks saham juga diikuti indeks saham Selandia Baru NZX 50 tergelincir 0,6 persen. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
Selasa, 06 Januari 2015
Ikuti Wall Street, Bursa Saham Asia Merosot
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar