PT. Rifan Financindo Berjangka, New York - Harga emas mengupas keuntungannya pada Kamis (22/1/2014) ini, setelah naik di atas US$ 1.300 per ounce untuk pertama kalinya sejak Agustus.
Hal ini dipicu aksi profit taking menyusul laporan dari program pembelian obligasi yang diusulkan untuk Bank Sentral Eropa (ECB).
Spot emas mencapai level tertinggi sejak 15 Agustus di US$ 1.305 per ounce pada awal perdagangan dan naik 0,1 persen pada US$ 1.294,61 per ounce. Emas berjangka AS untuk pengiriman Februari menetap 0,04 persen menjadi US$ 1.293,70 per ounce.
Dewan eksekutif ECB telah mengusulkan sebuah program yang akan memungkinkan bank untuk membeli 50 miliar euro obligasi per bulan mulai Maret, kata sumber melansir laman Reuters.
Pasar keuangan gugup menghadapi pertemuan kebijakan ECB, ketika bank secara luas diharapkan untuk mengungkap program pelonggaran kuantitatif (QE).
"Besok adalah hal terbesar kedua musim ini, di luar pertemuan kenaikan Fed, dan pasar emas telah memutuskan untuk mengambil beberapa keuntungan," kata Tai Wong, Direktur Perdagangan Logam Mulia BMO Capital Markets di New York.
Dolar tergelincir terhadap euro hampir satu minggu setelah laporan ECB. Greenback melemah membuat emas berdenominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Emas naik di atas US$ 1.300 per ounce sebelumnya karena meningkatnya minat investor karena pelemahan dolar, serta kekhawatiran tentang ekonomi global dan prospek tindakan ECB stimulus.(Nrm)
Sumber : Liputan 6
Kamis, 22 Januari 2015
Harga Emas Meredup Akibat Aksi Profit Taking
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar