PT. Rifan Financindo Berjangka, Harga emas
berada di posisi penantian para perdagangan Rabu (kamis pagi waktu
Jakarta). Pelaku pasar lebih memilih untuk menanti hasil Federal Open
Market Committee (FOMC) atau Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika
Serikat (The Fed).
Mengutip The Bullion Desk, Kamis (20/11/2014), harga emas untuk pengiriman Desember di divisi COmex New York Mercantile Exchange turun US$ 2,70 sehingga menetap di level US$ 1.194,40 per ounce. Harga emas berkutat di level US$ 1.191 per ounce hingga US$ 1.201,70 per ounce.
Risalah dari rapat dewan gubernur tersebut sedang ditunggu-tunggu oleh para investor saat ini. Mereka menunggu aksi apa yang akan dilakukan oleh otoritas moneter Amerika Serikat tersebut.
"Pelaku pasar akan melihat apakah Amerika benar-benar akan menaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini," jelas analis Marex Spectron, David Govett.
"Saya enggan untuk mengambil posisi saat ini dan lebih suka mengawasi pergerakan intraday dari dolar," tambahnya.
Saat ini, sebagian dana para investor masuk ke bursa saham, termasuk juga dana-dana yang semula berada di komoditas, termasuk juga emas. Hal tersebut membuat harga emas terus tertekan.
Terlihat, beberapa indeks acuan di Wall Street terus mencapai rekor dan kemungkinan besar hal tersebut terus berlangsung sampai nanti The Fed mengeluarkan kebijakan yang memang dinanti-nanti sejak awal tahun ini. (Gdn)
Sumber : Liputan 6
Mengutip The Bullion Desk, Kamis (20/11/2014), harga emas untuk pengiriman Desember di divisi COmex New York Mercantile Exchange turun US$ 2,70 sehingga menetap di level US$ 1.194,40 per ounce. Harga emas berkutat di level US$ 1.191 per ounce hingga US$ 1.201,70 per ounce.
Risalah dari rapat dewan gubernur tersebut sedang ditunggu-tunggu oleh para investor saat ini. Mereka menunggu aksi apa yang akan dilakukan oleh otoritas moneter Amerika Serikat tersebut.
"Pelaku pasar akan melihat apakah Amerika benar-benar akan menaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini," jelas analis Marex Spectron, David Govett.
"Saya enggan untuk mengambil posisi saat ini dan lebih suka mengawasi pergerakan intraday dari dolar," tambahnya.
Saat ini, sebagian dana para investor masuk ke bursa saham, termasuk juga dana-dana yang semula berada di komoditas, termasuk juga emas. Hal tersebut membuat harga emas terus tertekan.
Terlihat, beberapa indeks acuan di Wall Street terus mencapai rekor dan kemungkinan besar hal tersebut terus berlangsung sampai nanti The Fed mengeluarkan kebijakan yang memang dinanti-nanti sejak awal tahun ini. (Gdn)
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar