PT. Rifan Financindo Berjangka, New York - Harga emas berjangka di divisi
COMEX di New York Mercantile Exchange cenderung tertekan seiring
penguatan dolar AS menjelang musim belanja di negara besar.
Harga emas untuk pengiriman Desember turun US$ 2 (0,17 persen) menjadi US$ 1.195,7 per ounce.
Langkah bank sentral juga menjadi perhatian pelaku pasar sehingga turut menekan harga emas di awal pekan ini.
Presiden bank sentral Jerman, Jens Weidman menuturkan, kebijakan moneter saja tidak cukup untuk menciptakan pertumbuhan, tetapi harus berdasarkan produktivitas dan reformasi kebijakan.
Pernyataan Weidmann ini berlawanan dengan pernyataan pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi yang memberikan sinyak akan menyiapkan stimulus.
Pelaku pasar berharap ada langkah-langkah akomodatif dari bank sentral Eropa untuk mendorong permintaan logam mulia. Pelaku pasar berusaha untuk melindungi kekayaan mereka dari dampak pengurangan karena kebijakan-kebijakan tersebut.
Selain itu, para pemilih Swiss juga akan memutuskan apakah menyetujui bank sentral negara tersebut untuk meningkatkan kepemilikan emas dua kali lipat. Keputusan akan diambil pada 30 November 2014.
"Ini akan jadi kejutan sehingga dapat mendorong harga emas," ujar Broker grup Linn, Ira Epstein seperti dikutip dari laman Wall Street Journal, Selasa (25/11/2014).
Sementara itu, Analis Barclays, Suki Cooper menuturkan, harga emas cenderung stabil menjelang pemilihan Swiss. "Dari jajak pendapat ada kemungkinan penolakan untuk menambah kepemilikan emas, dan ini berdampak positif terhadap penguatan dolar," katanya.
Sumber : Liputan 6
Harga emas untuk pengiriman Desember turun US$ 2 (0,17 persen) menjadi US$ 1.195,7 per ounce.
Langkah bank sentral juga menjadi perhatian pelaku pasar sehingga turut menekan harga emas di awal pekan ini.
Presiden bank sentral Jerman, Jens Weidman menuturkan, kebijakan moneter saja tidak cukup untuk menciptakan pertumbuhan, tetapi harus berdasarkan produktivitas dan reformasi kebijakan.
Pernyataan Weidmann ini berlawanan dengan pernyataan pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi yang memberikan sinyak akan menyiapkan stimulus.
Pelaku pasar berharap ada langkah-langkah akomodatif dari bank sentral Eropa untuk mendorong permintaan logam mulia. Pelaku pasar berusaha untuk melindungi kekayaan mereka dari dampak pengurangan karena kebijakan-kebijakan tersebut.
Selain itu, para pemilih Swiss juga akan memutuskan apakah menyetujui bank sentral negara tersebut untuk meningkatkan kepemilikan emas dua kali lipat. Keputusan akan diambil pada 30 November 2014.
"Ini akan jadi kejutan sehingga dapat mendorong harga emas," ujar Broker grup Linn, Ira Epstein seperti dikutip dari laman Wall Street Journal, Selasa (25/11/2014).
Sementara itu, Analis Barclays, Suki Cooper menuturkan, harga emas cenderung stabil menjelang pemilihan Swiss. "Dari jajak pendapat ada kemungkinan penolakan untuk menambah kepemilikan emas, dan ini berdampak positif terhadap penguatan dolar," katanya.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar