Dikutip dari Bloomberg, Rabu (5/10/2014), Indeks MSCI Asia Asifik tergelincir 0,1 persen menjadi 142,04 pada pukul 09.03 waktu Tokyo, Jepang. Pada perdagangan sebelumnya, Indeks MSCI Asia Pasifik sempat bertengger di level tertinggi sejak 25 September.
Indeks Topix Jepang turun 0,2 persen dipicu oleh penuruntn saham SoftBank Corporation turun 3,1 persen setelah perusahaan tersebut melaporkan kinerjanya yang tidak begitu baik. Indeks S&P/ASX 200 Australia juga tergelincir 0,3 persen.
Penurunan Bursa Asia karena memang beberapa data makro di kawasan Asia tidak mendukung saham-saham tetap berada di level tertinggi. Selain itu, tidak ada katalis yang bisa mempertahankan agar indeks bisa tetap bertahan.
"Selain itu juga ada sentimen menurunan harga minyak dunia, sentimen tersebut cukup besar membebani bursa regional," jelas analis Perpetual Ltd Sydney, Australia, Mattews Sherwood.
Harga minyak mentah dunia merosot ke posisi terendah dalam 3 tahun pada Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) ini setelah Arab Saudi memangkas harga minyak yang dijual ke Amerika Serikat. Ini mengguncang pasar yang sudah stabil tapi kemungkinan akan memberikan stimulus ekonomi dunia yang tak terduga.
Harga minyak mentah AS turun 2 persen menjadi US$ 77,19 per barel pada satu titik jatuh ke US$ 75,84 per barel. Ini menjadi level terendah sejak Oktober 2011.
Pada Juli, harga minyak diperdagangkan di US$ 100 per barel. Brent, patokan minyak internasional, turun 2,3 persen menjadi US$ 82,82, setelah sebelumnya jatuh ke US$ 82,08 per barel, level terendah dalam lebih dari empat tahun.(Gdn)
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar