PT. Rifan Financindo Berjangka, Harga emas menetap di bawah US$
1.150 per ounce para Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), membuka jalan
untuk terus tertekan dan mengalami kejatuhan hingga ke level di bawah
US$ 1.000 per ounce.
Mengutip CNBC, Kamis (6/11/2014), emas berjangka untuk pengiriman Desember mengalami tekanan hingga 2 persen atau mencapai US$ 22 menjadi US$ 1.145,70 per ounce.
Para analis teknikal menyatakan, jika harga emas bisa tembus di bawah US$ 1.150 per ounce, maka kemungkinan besar ke depannya akan bisa mengalami tekanan yang lebih dalam hingga mencapai US$ 1.000 per ounce.
Harga logam mulia ini telah mengalami penurunan sebesar US$ 100 per ounce pada seminggu terakhir. Mengingatkan kembali akan penurunan yang pernah terjadi pada tahun lalu dimana sempat dalam dua hari harga emas jatuh menghilangkan keuntungan yang ditorehkan dalam 12 tahun.
"Harga emas sangat banyak yang mempengaruhi, dari spekulan, divestasi portofolio, hingga instrumen derivatif. Oleh karena itu gejolaknya sangat besar," jelas Analis Logam Mulia Angelos Damaskos.
Para analis melihat harga emas bisa melonjak tinggi ketika pasar modal mengalami kejatuhan. Begitu pula dengan kebalikannya, jika pasar modal sedang menguat, harga emas bisa saja turun. (Gdn)
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar