Harga emas untuk pengiriman Desember, kontrak paling aktif, turun US$ 3 atau 0,3 persen, menetap di US$ 1.190,90 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Sementara harga emas di London menetap di US$ 1.190 dari sebelumnya US$ 1.196 per ounce.
Investor kini hanya berharap pada kebijakan moneter AS usai kecewa setelah pada menit akhir pertemuannya, pejabat Federal Open Market Committee mengungkapkan untuk mengambil langkah mengakhiri langkah-langkah stimulus meskipun ada kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global dan menguatnya dolar AS.
Ini berarti, The Fed bergerak lebih dekat kepada kebijakan untuk menaikkan suku bunga, yang kemungkinan dilakukan pada semester kedua tahun 2015.
"Akhirnya beberapa investor memotong kembali pada kepemilikan emas," kata Adam Klopfenstein, ahli strategi pasar senior Archer Financial Services LLC di Chicago.
Harga emas telah memperoleh manfaat dari kebijakan akomodatif Fed, yang mempertahankan suku bunga sebesar nol dan menyuntikkan miliaran dolar ke dalam perekonomian untuk mendorong pertumbuhan.
Beberapa investor khawatir kebijakan ini akan memacu inflasi yang lebih tinggi atau melemahkan dolar AS dan mendorong orang berbondong-bondong membeli emas sebagai penyimpan nilai dan lindung nilai terhadap risiko tersebut.
Kenyataannya, tingkat inflasi tetap stabil dan sebagai bank sentral makin yakin untuk menaikkan suku bunga pertama kalinya sejak tahun 2006, hingga harga emas terus melemah.(Nrm)
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar