PT. Rifan Financindo Berjangka, Harga emas berjangka naik untuk
kedua kalinya dalam tiga hari merespons laporan klaim pengangguran
Amerika Serikat (AS) yang meningkat lebih dari proyeksi. Hal ini
mendorong permintaan logam mulia sebagai alternatif investasi.
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (14/11/2014), harga emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,2 persen menjadi US$ 1.161,5 per ounce di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange.
World Gold Council tetap optimistis pada prospek permintaan perhiasan setelah total konsumsi emas pada kuartal III 2014 jatuh ke level terendah dalam hampir lima tahun.
Harga emas berjangka tercatat turun 8,4 persen dalam tiga bulan yang berakhir 30 September. Harga telah naik 2,8 persen dari level terendah empat tahun US$ 1.130,4 per ounce pada 7 November.
"Angka pengangguran hari ini sangat mengecewakan dan memberikan dorongan untuk emas. Pada harga saat ini, kami melihat adanya kenaikan permintaan." kata George Gero, analis logam mulia dari RBC Capital Markets Futures Global.
Tahun ini, harga telah turun 3,4 persen akibat menguatnya dolar AS dan perbaikan ekonomi AS. Pekan lalu, dolar naik ke level tertinggi dalam lima tahun terhadap 10 mata uang.
Kenaikan itu ditopang ekspektasi bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan tahun depan, sementara bank sentral di Eropa dan Jepang memperluas langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. (Ndw)
Sumber : Liputan 6
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (14/11/2014), harga emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,2 persen menjadi US$ 1.161,5 per ounce di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange.
World Gold Council tetap optimistis pada prospek permintaan perhiasan setelah total konsumsi emas pada kuartal III 2014 jatuh ke level terendah dalam hampir lima tahun.
Harga emas berjangka tercatat turun 8,4 persen dalam tiga bulan yang berakhir 30 September. Harga telah naik 2,8 persen dari level terendah empat tahun US$ 1.130,4 per ounce pada 7 November.
"Angka pengangguran hari ini sangat mengecewakan dan memberikan dorongan untuk emas. Pada harga saat ini, kami melihat adanya kenaikan permintaan." kata George Gero, analis logam mulia dari RBC Capital Markets Futures Global.
Tahun ini, harga telah turun 3,4 persen akibat menguatnya dolar AS dan perbaikan ekonomi AS. Pekan lalu, dolar naik ke level tertinggi dalam lima tahun terhadap 10 mata uang.
Kenaikan itu ditopang ekspektasi bahwa Bank Sentral AS atau Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan tahun depan, sementara bank sentral di Eropa dan Jepang memperluas langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. (Ndw)
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar