PT. Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
berpotensi menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu
dipicu dari gerakan uji support yang tidak dijebol.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih berada dalam fase konsolifasi selama belum menembus level resistance 5.178. Untuk saat ini level support berada di level 5.112.
Menurut William, aliran dana investor yang masih terus berlanjut merupakan sinyal positif dari pergerakan IHSG. "Pembentukan pola uptren jangka pendek IHSG sudah mulai terlihat," ujar William dalam ulasannya, Kamis (27/11/2014).
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, pihaknya melihat tren minor sideways yang terbentuk untuk meredakan keadaan jenuh beli di IHSG dapat digunakan sebagai kesempatan beli di beberapa saham pilihan. "Pelaku pasar dapat menunggu potensi breakout ke target proyeksi atas di 5.185 terjadai dalam waktu dekat ini," kata Yuganur.
Yuganur memperkirakan, IHSG akan berada di level support 5.120-5.085-5.030 dan resistance 5.165-5.185-5.251 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak menguat di kisaran level 5.114-5.157. Ada sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi IHSG, antara lain Amerika Serikat akan merilis data initial jobless claim yang diperkirakan naik 2.000 ke 239 ribu, data penjualan rumah baru naik menjadi 469 ribu, dan data pending home sales AS yang diperkirakan ke level 0,5 persen dari sebelumnya 1 persen.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham yang menjadi pilihan antara lain saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT BW Plantation Tbk (BPWT), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jababeka Tbk (KIJA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk dicermati pelaku pasar. Ia merekomendasikan akumulasi saham TLKM seiring tren jangka pendek masih relatif utuh untuk menuju misi kenaikan hingga target resistace psikologis di Rp 3.000.
Ia merekomendasikan masuk saham TLKM di level pertama Rp 2.795, level kedua Rp 2.755, dan cut loss point Rp 2.695. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih berada dalam fase konsolifasi selama belum menembus level resistance 5.178. Untuk saat ini level support berada di level 5.112.
Menurut William, aliran dana investor yang masih terus berlanjut merupakan sinyal positif dari pergerakan IHSG. "Pembentukan pola uptren jangka pendek IHSG sudah mulai terlihat," ujar William dalam ulasannya, Kamis (27/11/2014).
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, pihaknya melihat tren minor sideways yang terbentuk untuk meredakan keadaan jenuh beli di IHSG dapat digunakan sebagai kesempatan beli di beberapa saham pilihan. "Pelaku pasar dapat menunggu potensi breakout ke target proyeksi atas di 5.185 terjadai dalam waktu dekat ini," kata Yuganur.
Yuganur memperkirakan, IHSG akan berada di level support 5.120-5.085-5.030 dan resistance 5.165-5.185-5.251 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak menguat di kisaran level 5.114-5.157. Ada sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi IHSG, antara lain Amerika Serikat akan merilis data initial jobless claim yang diperkirakan naik 2.000 ke 239 ribu, data penjualan rumah baru naik menjadi 469 ribu, dan data pending home sales AS yang diperkirakan ke level 0,5 persen dari sebelumnya 1 persen.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham yang menjadi pilihan antara lain saham PT Indosat Tbk (ISAT), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT BW Plantation Tbk (BPWT), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jababeka Tbk (KIJA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk dicermati pelaku pasar. Ia merekomendasikan akumulasi saham TLKM seiring tren jangka pendek masih relatif utuh untuk menuju misi kenaikan hingga target resistace psikologis di Rp 3.000.
Ia merekomendasikan masuk saham TLKM di level pertama Rp 2.795, level kedua Rp 2.755, dan cut loss point Rp 2.695. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar