PT. Rifan Financindo Berjangka, Bursa saham Asia bergerak menguat menjelang akhir pekan ini sehingga
memangkas penurunan minggu pertama Maret 2015. Sementara itu, mata uang
dolar Amerika Serikat (AS) masih cenderung menguat.
Indeks saham MSCI Asia Pacific menguat 0,3 persen pada pukul 10.04
waktu Tokyo. Dengan penguatan ini mengurangi kerugian mingguan menjadi
0,5 persen. Indeks saham acuan regional ini menguat didorong dari indeks
saham Jepang Topix menuju ke level tertinggi.
Indeks saham Topix menguat 0,2 persen ke level 1.526,03 di awal
perdagangan saham. Indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,3 persen ke
level 18.814,85. Sementara itu, indeks saham Australia melemah 0,4
persen didorong perusahaan tambang. Hal itu karena harga bijih besi yang
merupakan penghasil ekspor terbesar Australia turun di bawah US$ 60.
Lalu indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,3 persen. Indeks
saham Selandia Baru menanjak 0,4 persen setelah mencapai rekor di awal
pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 0,2 persen ke level
11.619,92. Sedangkan indeks saham Shanghai flat di kisaran 3.248,04.
Sejumlah sentimen mempengaruhi laju bursa saham Asia. Kekhawatiran
terhadap perlambatan ekonomi China meningkat. China menetapkan
pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada 2015, angka ini turun dari
target tahun lalu sekitar 7,5 persen.
Selain itu, Eropa yang berencana untuk membeli obligasi juga telah
memberikan sentimen positif ke bursa saham global. Pimpinan ECB Mario
Draghi mengatakan, pihaknya akan membeli aset dalam hal apapun sambil
melihat situasi inflasi. Saat ini, pelaku pasar akan menanti laporan
data ekonomi Amerika Serikat terutama laporan payrolls.
"Kami sekarang memiliki rincian langkah-langkah pelonggaran Eropa,
dan yen mempertahankan angka 120 terhadap dolar. Faktor-faktor ini harus
mendongkrak saham. Pelaku pasar mungkin akan harus menunggu dan melihat
suasana menjelang laporan pekerjaan AS," tutur Juichi Wako, Senior
Strategist Nomura Holdings Inc, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Jumat (6/3/2015).
Indeks dolar Bloomberg sedikit berubah terhadap 10 mata uang utama
setelah naik hampir 1 persen selama dua hari terakhir. Mata uang Jepang
Yen stabil di 120,07 per dolar AS. Sedangkan Ringgit Malaysia turun 0,2
persen. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
Jumat, 06 Maret 2015
Stimulus Bank Sentral Eropa Bikin Bursa Asia Sumringah
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar