PT. Rifan Financindo Berjangka, New York - Harga emas jatuh ke level terendah dalam tiga bulan pada h Rabu (11/3/2015) ini, tertekan penguatan dolar Amerika Serikat yang masuk ke level tertinggi dalam hampir 12 tahun dan adanya ekspektasi kenaikan suku bunga AS akan berlangsung pertengahan tahun ini.
Harga emas di pasar spot turun ke level terendah sejak 1 Desember di posisi US$ 1.155,60 per ounce pada awal perdagangan dan turun kembali 0,4 persen ke posisi US$ 1.161,55. Sementara harga emas untuk pengiriman April menetap US$ 6,40 per ounce pada $ 1,160.10.
"Emas akan tetap di bawah tekanan, mengingat sudah mulai ada kekhawatiran Fed dapat menaikkan suku bunganya segera," kata Naeem Aslam, Kepala Analis pasar Broker AvaTrade melansir laman Reuters.
Harga spot emas turun ke posisi terendah tetapi tetap pada tingkat yang tidak terlihat sejak awal Desember.
Dirilisnya data non-farm payrolls yang menguat memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mulai menaikkan suku bunga pada pertengahan tahun ini.
The Fed telah mempertahankan suku bunga mendekati nol sejak Desember 2008, dan mendorong harga emas. Tapi ketika bank sentral mulai memberikan sinyal untuk mengetatkan kebijakan moneter yang longgar, mendorong turun harga logam mulia.
Richard Fisher, Presiden Federal Reserve Bank Dallas mengatakan Bank Sentral AS harus segera mengakhiri kebijakan moneter mudahnya. Kemudian dolar yang naik ke posisi tertinggi sejak September 2003 terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Di sisi lain, investor terus memantau pembicaraan mengenai krisis utang Yunani, di mana ketidakpastian berkepanjangan bisa mendorong harga emas.(Nrm)
Sumber : Liputan 6
Rabu, 11 Maret 2015
Harga Emas Sentuh Posisi Terendah dalam 3 Bulan Gara-gara Dolar
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar