PT. Rifan Financindo Berjangka, Singapura - Bursa saham Asia menguat di awal pekan ini didorong indeks saham acuan regional yang naik tajam dalam enam bulan. Hal itu dipicu dari spekulasi kalau bank sentral Amerika Serikat/The Federal Reserve masih mempertimbangkan indikator lain untuk menaikkan suku bunga.
Indeks saham MSCI Asia Pacific menguat 0,4 persen menjadi 148,11 pada pukul 09.01 waktu Tokyo. Kenaikan ini menuju penutupan tertinggi sejak 8 September.
Selain itu, indeks saham Jepang Topix dan Korea Selatan Kospi masing-masing mendaki 0,2 persen. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,2 persen ke level 19.607,98 di awal pembukaan perdagangan saham.
Penguatan indeks saham ini juga diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng menanjak 0,7 persen ke level 24.538,34. Indeks saham Shanghai menguat 0,9 persen ke level 3.649,81. Indeks saham Australia naik 0,1 persen. Sedangkan indeks saham Selandia Baru NZX 50 melemah 0,1 persen.
Sentimen The Fed masih mewarnai laju bursa saham Asia. Pada pekan lalu, kapitalisasi pasar saham global naik lebih dari US$ 2,4 triliun seiring The Fed mengisyaratkan kecepatan untuk memperketat moneter dari perkiraan sebelumnya. Selain itu, dolar cenderung melemah setelah The Fed memangkas target inflasi dan pertumbuhan.
"Mereka tidak bisa terlalu agresif untuk menaikkan suku bunga karena secara mendasar ekonomi AS tidak terlalu kuat. Tren indeks saham akan terus menguat karena valuasi. Meski demikian, pasar akan lebih rentan mundur," kata Tim Schroeders, Portfolio Manager Pengana Capital Ltd, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Senin (23/3/2015).
Sementara itu, regulator pasar modal China mendesak investor untuk mempertimbangkan risiko dari lonjakan saham. Indeks saham Shanghai menguat 7,3 persen pada pekan lalu karena volume transaksi saham menguat. Selain itu, transaksi marjin melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6
Senin, 23 Maret 2015
Spekulasi Terhadap Suku Bunga The Fed Bikin Bursa Asia Menguat
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar