PT. Rifan Financindo Berjangka, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) runtuh dari level tertinggi selama enam bulan terakhir. Kejatuhan tersebut mengikuti bursa di Eropa dan juga Amerika Serikat (AS). Indeks Topix Jepang mengalami penurunan tertinggi sejak 2007 karena nilai tukar yen terus melemah terhadap dolar AS.
Mengutip Bloomberg, Rabu (4/3/3015), indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,3 persen menjadi 146,10 pada pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak 10 September 2015.
Indeks Topix Jepang turun 0,6 persen karena yen diperdagangkan turun ke level 119,61 per dolar AS, setelah sebelumnya mengalami penguatan 0,3 persen. Indeks Kospi Korea Selatan hanya sedikti berubah. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2 persen. Indeks NXZ 50 Selandia Baru turun 0,3 persen.
"Kurangnya sentimen positif dalam bursa Asia membuat investor mengambil langkah ambil untung saat menunggu sinyal baru," tutur analis Perpetual Ltd, Sydney, Australia, Matthew Sherwood.
Ia melanjutkan, indeks sudah tidak ada tenaga lagi untuk menguat. Selain itu, belum adanya momentum yang tepat karena beberapa laporan keuangan menunjukkan adanya penurunan laba mulai mengalahkan dampak stimulus moneter dan membaiknya perekonomian di AS.
Beberapa laporan keuangan yang telah diumumkan dalam minggu ini. Saham Alibaba Group Holding Ltd 2,9 persen di New York, AS, karena keuntungan yang didapat perusahaan tersebut tak jauh berbeda dengan pesaingnya yaitu JD.com yang memicu keprihatinan bahwa kinerja Alibaba mungkin akan melambat.
China Unicom (Hong Kong) Ltd, operator telepon seluler terbesar kedua di negara tersebut, mengalami penurunan terbesar dalam 16 bulan di New York, memimpin kemunduran di perusahaan telekomunikasi di China. (Gdn)
Sumber : Liputan 6
Rabu, 04 Maret 2015
Setelah Cetak Rekor Tertinggi dalam 6 Bulan, Bursa Asia Runtuh
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar