English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 01 Maret 2018

Dolar AS Menguat, Bursa Saham Asia Tergelincir


PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia tergelincir pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Tekanan di bursa saham Asia usai komentar dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve Jerome Powell yang membangkitkan kembali kekhawatiran terhadap pengetatan moneter AS.

Selain itu, bursa saham AS tertekan juga berimbas ke bursa saham Asia. Bursa saham AS catatkan kinerja terburuk dalam tahun. Namun, indeks dolar AS menguat. Tekanan di pasar saham ini terjadi seiring kekhawatiran terhadap suku bunga lebih tinggi di negara-negara maju yang dipimpin oleh AS.
Baca juga :

Kekhawatiran kenaikan suku bunga dapat menghambat pertumbuhan global.Pimpinan bank sentral AS Jerome Powell dalam penampilan publik pertamanya berjanji akan mencegah ekonomi dari overheating. Ia berpegang untuk tetap menaikkan suku bunga secara bertahap. Hal itu menjadi sentimen negatif di pasar saham.Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,35 persen. Bursa saham Australia tergelincir 0,8 persen.

Diikuti indeks saham Jepang Nikkei susu 0,85 persen.Tekanan di bursa saham Asia tak lepas dari wall street. Aksi jual di wall street mendorong indeks saham Dow Jones dan S&P 500 alami penurunan terburuk sejak Januari 2016.

Proyeksi ekonomi terakhir bank sentral AS pada Desember menunjukkan kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali. Namun, pernyataan Powell membuat spekulasi kenaikan suku bunga sebanyak empat kali pada 2018.Di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga, indeks dolar AS menguat terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Indeks dolar AS sempat berada di kisaran 90,69 dan level tertinggi sejak 23 Januari.

Indeks dolar AS kembali menguat dari level terendah dalam tiga tahun di 88,25. Ini di tengah kekhawatiran defisit anggaran AS membengkat. Ditambah pemerintah AS membiarkan dolar AS melemah.

"Kembalinya dolar AS bisa berdampak negatif ke harga minyak dan gilirannya ekspektasi inflasi sangat rendah. Pasar saham pun dapat dipaksa untuk alami penyesuaian," ujar Makoto Noji, Senior Strategist SMBC Nikko Securities.

Di pasar uang, euro stabil di kisaran US$ 1,2192. Dolar Australia mendatar di kisaran US$ 0,7763. Sementara itu, harga minyak di posisi US$ 61,63 per barel. Sedangkan imbal hasil surat berharga pemerintah AS melemah sedikit menjadi 2,864. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800