Rifanfinancindo - Bursa Asia melemah dibayangi kekhawatiran tentang langkah penyelidikan (AS) terhadap Organisasi milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Investor juga sedang diliputi kekhawatiran bahwa tarif impor yang diberlakukan dapat melukai ekonomi global dan memicu perang dagang.
Melansir laman Reuters, Jumat (16/3/2018), indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,2 persen pada awal perdagangan. Sementara indeks Nikkei Jepang turun 0,3 persen.
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Sebelumnya, Wall Street ditutup bervariasi dengan indeks S&P 500 berakhir sedikit lebih rendah 0,08 persen. Ini menandai penurunan empat hari beruntun pertama di tahun 2018.
Indeks S&P jatuh setelah rilisnya laporan New York Times jika Penasihat Khusus Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) Robert Mueller telah mengeluarkan surat perintah untuk meminta dokumen yang berkaitan dengan bisnis Presiden Donald Trump di AS.
Hal itu menambah ketidakpastian politik AS, menyusul kepergian dua pejabat yakni mantan Sekretaris Negara Rex Tillerson dan penasihat ekonomi utama Gary Cohn, dari Pemerintahan Trump.
Di sisi lain, pada awal pekan ini Trump berusaha menerapkan tarif impor emas China senilai USD 60 miliar yang memperkuat kekhawatiran investor bahwa pemerintah semakin condong ke arah proteksionisme.
"Tampaknya bagi Trump, hanya kebijakan 'America First' yang tersisa untuk meningkatkan popularitasnya dan untuk terpilih kembali," kata Hiroko Iwaki, Ali Strategi Senior di Mizuho Securities.
"Sulit untuk mengharapkan ketidakpastian politik akan segera hilang. Itu akan mendukung obligasi," dia menambahkan.
Ketidakpastian politik tidak hanya terjadi di Amerika Serikat. Di Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe mendapat tekanan atas kecurigaan adanya penutupan penjualan tanah yang kontroversial oleh pemerintah. Rifanfinancindo.
Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar