PT. Rifan Financindo Berjangka, Banyak riset telah meneliti ketika manusia berinteraksi dengan robot, namun tidak banyak penelitian yang mengerjakan bagaimana rasanya manusia ketika disentuh oleh robot mirip manusia.
Jamy Li, mahasiswa doctoral di Stanford Departemen Komunikasi telah memprogram robot humanoid dan mengajak mahasiswanya untuk menyentuh robot tersebut di berbagai tempat untuk belajar anatomi.
Dalam pelajaran tersebut, robot meminta manusia untuk menunjukkan bagian tubuhnya yang berbeda-beda. Manusia menggunakan sensor untuk mengukur konduktansi listrik dari kulit mereka. Tim peneliti kemudian mengukur aktivitas electroderma atau EDR peserta karena dia menunjuk dan menyentuh 13 "bagian tubuh" robot, dari mata hingga ke pantat serta daerah genital.
Ketika emosi dan perhatian manusia terangsang, ditemukan sistem saraf simpatik mereka aktif, mengisi saluran keringat mereka dan meningkatkan konduktansi kulit.
Tanggapan itu terjadi dengan kekuatan penuh selama studi ketika 10 peserta menyentuh robot daripada hanya menunjuk. Gairah fisiologis mereka naik. Untuk 90 persen dari peserta, gairah meningkat seiring dengan semakin tabunya bagian tubuh robot yang disentuh.
Menyentuh tangan robot atau leher menimbulkan respon kurang signifikan dibandingkan menyentuh mata atau pantat, misalnya. Dalam hal ini, "terangsang" tidak berarti bahwa peserta memiliki pikiran seksual tentang robot. Ini hanya berarti bahwa menyentuh zona intim membuat mereka lebih waspada.
Intinya, sentuhan membuat manusia lebih terangsang ketika menyentuh zona yang mungkin terlarang pada manusia lain. Manusia juga tampak ragu-ragu untuk melakukannya, di mana 80 persen peserta membutuhkan waktu lebih lama untuk menyentuh bagian lebih "pribadi" dari yang biasa disentuh manusia pada interaksi sosial.
(kem)
Sumber : Okezone
Kamis, 07 April 2016
Menyentuh Robot Bisa Bikin Manusia 'Terangsang'
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar