PT. Rfian Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS).
Indeks saham MSCI Asia Pasifik naik ke level tertinggi dalam empat bulan. Penguatan indeks saham acuan itu diikuti indeks saham Jepang Topix mendaki tiga persen. Indeks saham Australia mendaki 1,3 persen, didorong penguatan saham BHP Billiton Ltd sekitar 4,8 persen.
Penguatan bursa saham Asia ini juga diikuti kenaikan harga minyak pada perdagangan Selasa pekan ini. Kenaikan harga minyak didorong pemogokan industri minyak di Kuwait.
Harga minyak berjangka Brent naik empat sen ke level US$ 42,95. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 15 sen ke level US$ 39,93 per barel.
Ada pemogokan di Kuwait dapat mengimbangi hasil pertemuan negara produsen minyak di Doha yang belum menemukan solusi untuk menstabilkan pasokan minyak.
Selain itu, pernyataan pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) New York William Dudley soal kepercayaan terhadap ekonomi AS juga membayangi laju bursa saham.
"Pasar bereaksi setelah pertemuan Doha, dan dampaknya ke sektor energi dan mata uang. Sentimen lainnya juga berasal dari Amerika Serikat terutama pernyataan pejabat the Fed dan kinerja laporan keuangan perusahana di AS serta, prospek Eropa," tulis Analis Australia and New Zealand Banking Group Ltd dalam laporannya.
Di pasar uang, ringgit Malaysia naik 0,5 persen seiring harga minyak menguat. Won Korea Selatan juga menguat 0,5 persen. Sedangkan posisi eurp berada di kisaran US$ 1.113,06. (Ahm/Gdn)
Sumber : Liputan 6
Selasa, 19 April 2016
Bursa Saham Asia Naik Tersengat Wall Street
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar